"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Sabtu, 08 Juni 2013

Dunia Harus Tau - 9


Sepulang sekolah mereka benar-benar menjalankan misinya untuk meminta maaf ke Cakka dan Agni. Ify berlari ke kelas Agni untuk menahannya sedangkan Gabriel mati-matian membujuk Cakka supaya ikut dengannya. Via, Alvin dan Rio tentunya sedang bersiap di taman belakang sekolah.

“Ayo donk kka!!”paksa Gabriel

“Apasih yel? Gue mau pulang ah!” cakka meronta supaya iyel tak menyeretnya tapi tetap tenaga iyel lebih besar daripada cakka yang sekarang kurus

“Ikut atau gue nggak mau temenan sama lo lagi?”ancam Iyel. Cakka terpaksa menghela nafas panjang lalu mengangguk pasrah.

“Bagus!”celetuk Gabriel tanpa dosa

Gabriel dan Cakka berjalan menuju taman belakang sekolah, saat akan berbelok mereka mendapati Ify dan Agni dan tentunya hal itu juga terjadi pada mereka, Ify memaksa dan menyeret tangan Agni namun Ify sangat kualahan karena dari postur badan saja Ify beda jauh sama Agni.

“Ehh ehhh lo apain cewek gue piiiii???”teriak Cakka

“Nih cewek lo susah dibilangin!”kesal Ify

“Ya abis lo nggak bilang mau bawa gue kemana, maksa pula, siapa yang nggak ngeri coba?”elak Agni

“Lah kok sama? Tadi iyel juga gituin gue. Lo berdua ada misi apa lagi?”selidik cakka dengan telunjuknya yang mengarah ke Ify dan gabriel secara bergantian

“Hmm, itu anuu ... emmm...”

“Apaan fy?”tanya Agni mencondongkan badannya ke ify

“Sini” Agni mendekatkan telinganya ke bibir ify setelah mendapat kode dari ify

“rencana gue waktu itu ag”bisik ify . agni mengangguk paham.

“Apaan?”tanya cakka penasaran

“Udah ikut aja!”sahut agni membiarkan cakka penasaran

“Yahelah”dengus cakka

Cakka dan Agni dibawa ke taman belakang. Cakka hanya bisa menunjukkan tampang malesnya. Sesampainya di sana terlihat Rio, Sivia dan Alvin sedang berdiri tegap bersama kue tart di tangan Sivia. Gabriel memegang lengan Ify supaya berhenti, Ify mengangguk paham. Cakka dan Agni masih berjalan, mendekati mereka bertiga. Sekarang cakka mengerti.

“Hai Ag, hai kka”sapa Via pelan

“Emm, hai”balas Agni. Cakka hanya bungkam

“Gue, Rio sama Alvin mau minta maaf sama lo berdua.” Sivia menggigit bibir bagian bawahnya

“Iya, gue mau minta maaf”timpal Alvin

“Kalo ditanya siapa yang musti disalahin gue lah orangnya. Jangan siksa Via sama Alvin, lo Cuma boleh marah sama gue”sahut Rio . Cakka menatap sinis ke Rio

“Lo nyadar kesalahan lo?”ketus Cakka. Rio mengangguk, dia memang sudah pasrah mau diapain sama cakka

“Bagus!”komentar Cakka

“Lo mau kan maafin gue?”tanya Rio

“Kata lo kan gue Cuma boleh marah sama lo, terus kenapa gue harus maafin lo?” mata Rio terbelalak . sekarang dia jadi serba salah

“Kka, gue mohon banget sama lo, please kita jangan musuhan lagi. Udah cukup kka lo bikin gue kayak gini. Gue pengen persahabatan kita kayak dulu lagi. Gue, elo, via, agni dan alvin.” Rio benar-benar memelas

“Gue nggak mau!”kata cakka

“Gue maunya itu gue, elo, alvin, via, agni, ify dan gabriel”lanjutnya menatap Ify dan Gabriel yang ada di belakangnya . Sontak mereka semua ikut menatap Ify dan Gabriel

“Jadi??”tanya Rio bingung

“Bego lo! Gue maafin elo yo, gue juga minta maaf. Oh iya, ini idenya si ify, hehe” Rio menatap geram Ify

“Keren kan yo ide gue? Lo tadi melas banget yo, sumpah deh!”ceplos Ify tanpa dosa

“IFFFYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY”

“HAAAAAAAA AMPUUUNNNNNNNN”

“Hahahahhaahaha”

Rio terus mengejar Ify yang bersembunyi di belakang tubuh Gabriel

“Udah yo, kasian si ify”celetuk Via

“Bodo amat!”sahut Rio

“Huaaa riooo lo cakep deh, ciyuusss, enelan, ngga bo’ong”rayu Ify

“Gak mempan!! Sini lo!!” Rio berhasil menarik ify lalu mengobrak-abrik (?) rambut ify yang telah tertata rapi

“Berantakaaannn!!”dengus Ify

“Derita anda nona cantik :p”balas Rio . Ify hanya pasrah

“Jadi kalian sebenernya udah tau?”tanya Via ke Cakka dan Agni

“Yoiii, hehe” agni menunjukkan deretan gigi putihnya

“Ahhh agniiiiiii, gue kangen deh sama elo” Via memeluk agni erat, agni balas memeluknya

“Gue juga vi”sahut agni

“Cakkaaaaaa, gue kangen berat sama elo” alvin dan cakka juga berpelukan layaknya teletubies

“Kka, janji ya jangan beratem lagi”ucap Rio mengulurkan tangannya

“Janji!”balas cakka menjabat tangan Rio lalu berpelukan

“Udah yuk kangen-kangennya, kita kan masih ada latihan”ceplos Ify

“Oh iya!”seru Alvin dan Rio

“Latian apa kalian?”tanya cakka

“Itu tuh ni anak bertiga yaa meskipun yang satu kurang sarap tapi mereka disuruh pak Ony nyanyi di acara perpisahan”jawab Iyel sambil menunjuk Alvin sebentar

“Apa lo lirik-lirik? Naksir ?”tanya Alvin jijay

“NO!!”bantah Iyel

“Hebat! Selamat ya kalian”puji Cakka

“Yoii, thanks kka”

“Kalo gitu ntar malem gimana kalo kita ngumpul-ngumpul di rumah gue? Tante gesty pasti mau deh masakin makanan buat kita”usul Agni

“Boleh tuh!!”celetuk Alvin

“Gue sih bisa aja kan rumah gue di sebelah Agni”kata Via

“Gue selalu bisa”kata Cakka

“Gue ngikut”sahut Rio

“Gimana lo berdua?”tanya Agni ke Iyel dan Ify

“Ntar jam enam di rumah gue ada acara gitu, kalo ke rumah agninya sekitar jam tujuh gimana?”tanya Ify

“Sipp! Jam tujuh ya”ucap Agni

“Oke”

***

Ray, Deva, Ozy, Keke dan Acha tiba di rumah yang menurut mereka sangat besar ya meski masih kalah dengan rumah Deva tapi rumah ini bisa dibilang elit. Yap! Ini rumahnya Oliv. Mereka baru tau kalo Oliv itu anaknya orang kaya yang hampir sebanding dengan Deva karena selama ini nggak ada yang main ke rumah Oliv bahkan Keke dan Acha juga baru pertama kali disini soalnya Oliv selalu menolak tiap ada yang mau main ke rumahnya dengan beribu alasan.

“Ini yakin rumah Oliv?”tanya Ozy sedikit tak percaya

“Iya, ini alamatnya sama persis kayak yang di kasih bu BK”jawab Keke . mereka memang mendapatkan alamat Oliv dari BK karena bingung harus tanya ke siapa

“Nggak nyangka gue ternyata punya temen anak gedongan , ckck”celetuk Ozy

“Nggak usah norak deh”timpal Keke

“Iye dah yang cowoknya juga anak gedongan”balas Ozy

“Udah udah, ayok masuk!”kata Deva melerai sebelum pertengkaran sengit antara keke dan ozy berakhir ke rumah sakit jiwa *ehh

“Permisi pak” seorang bapak-bapak yang kira-kira berumur 60an keluar dari pos satpam

“Iya dek, ada apa ya?”tanya pak satpam itu

“Olivianya ada pak? Kita temen-temen sekolahnya”jawab Deva sopan

“Oh non Livi , non livi lagi sakit jadi hari ini nggak masuk sekolah. Kalian kalo mau jenguk masuk aja”balas pak satpam itu

“Iya pak kita mau jenguk”sahut Ray

“Ya udah yuk bapak antar” mereka mengangguk senang karena diperbolehkan menjenguk Olivia

“Ini siapa kang?”tanya ibu-ibu yang sama tuanya dengan pak satpam itu

“Temen-temennya non Livi, kamu teh cepetan panggilin non Livi nyaa. Akang bade balik ke pos satpam”

“Oh iya. bentar nyaa bibi panggilin dulu non Livinya” mereka hanya mengangguk lalu duduk di sova yang terukir elegant

Beberapa menit kemudian terlihat seorang gadis cantik turun dari tangga. Ray menatap terpana. Gadis itu berjalan menuju Ray dkk.

“Ada apa?”tanya Oliv yang terdengar ketus

“Katanya lo sakit ya? Kita mau jenguk elo”jawab Deva

“Udah nggakpapa kok”

“Emm liv ...”panggil Ray pelan. Oliv menoleh

“Gue .....”

“Kita tunggu di gazebo kolam renang lo boleh kan liv? Yukkk” Ozy sengaja memotong ucapan Ray supaya mereka bisa menyelesaikan masalahnya berdua saja. Yang lain hanya mengangguk mengerti lalu mengikuti langkah Ozy meskipun Ozy sendiri juga nggak tau kolam renang Oliv ada dimana dan apa iya ada gazebonya ._.

“Lo mau ngomong apa?”tanya Oliv datar

“Gue mau minta maaf sama lo”ucap Ray takut-takut

“Buat apa?”

“Gue udah nyakitin elo” Ray tertunduk

“Lo nggak pernah nyakitin gue, gue sendiri yang bikin luka itu. Lo nggak salah, gue yang salah . Gue terlalu salah karena nyimpen perasaan yang jelas-jelas gue tau jawabanya” mata Oliv semakin perih

“Nggak liv. Gue yang harus disalahin karena  gue nggak peka sama lo, gue Cuma peka sama perasaan gue sendiri. Maaf liv , maaf” Ray menatap Oliv tajam setajam silet *ehh ._.V

“Raayyyy, gue akan lupain lo kok. Tenang aja” Oliv balas menatap Ray meskipun Ray juga tau kalo mata Oliv berkaca-kaca

“Jangan lupain gue liv, gue bodoh! gue pengen lo tau satu hal, gue baru sadar kalo gue udah jatuh cinta sama elo” Oliv menajamkan pendengarannya. Tadi ray bilang apa?

“Lo bilang apa?”tanya Oliv memastikan pendengarannya

“Iya, gue jatuh cinta sama lo Olivia” Ray tersenyum menatap Oliv

“Gue nggak salah denger?”tanya Oliv

“Nggak! Gue cinta sama elo dan gue mau lo jadi cewek gue, gimana? Pokoknya lo harus mau!” Oliv menyipitkan matanya. Perlahan ada sesuatu yang menyangkut di rongga-rongga paru-parunya, air mata yang sedari tadi ditahannya benar-benar tak jadi terjatuh

“Kok lo maksa?”tanya Oliv memanyunkan bibirnya

“Salah sendiri lo bikin gue jatuh cinta”sahut Ray enteng

“Raayyyyyyyy”gemas Oliv

“Apa? Mau ngajak berantem? Nggak bisa!! Gue maunya ngajakin lo pacaran” Oliv menatap Ray geram

“Iya iya gue mau jadi cewek lo!! Puass??”kesal Oliv

“Banget!!!”

“CIIIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE” sontak Oliv dan Ray menoleh ke arah sumber kegaduhan itu. Ternyata temna-temannya itu ngintip! Oliv menahan malu sedangkan Ray hanya bersikap biasa saja

“PEJEEE PEJE PEJEEEEEEEEE!”seru Ozy

“Buat lo gue kasih charly satu dus”celetuk Ray

“Asemm ni bocah”

“Dih lo nembak Oliv kayak malak deh”cibir Keke

“yang penting dia seneng dapet cowok kece kayak gue”balas Ray kepedean

“HOOOEEKKKKK” Deva dan Ozy sama-sama pura-pura muntah

“Lo sendiri kapan mau nembak Acha?”tanya ray polos

“Hah??” Ozy gelagapan . Ozy melotot ke arah Ray

“Kapan zy? Bukannya lo sama Acha lagi adem-ademnya ya?”tanya Ray masih nggak ngeh sma pelototan Ozy

“Mampus lo zy”bisik Deva tepat di telinga Ozy

“Apa sih ray, jangan ngegosip deh. Mentang-mentang baru jadian”balas Ozy

“Udah ah jangan ribut. Kalian laper nggak? Makan di rumah gue yuk”ceplos Oliv

“AAAAAA MAUUUUU”

“Ayo ayok”

Oliv dan teman-temannya makan siang bersama di rumah Oliv tentunya. Mereka baru tau kalo wanita paruh baya tadi (pembantu Oliv) punya bakat masak yang luar biasa, makanan yang ia masak enak-enak

“Eh liv, kok tadi satpam sama pembantu lo manggil lo Livi sih?”tanya Acha yang sedari tadi menahan rasa penasarannya

“Oh itu nama kecil gue” Acha membulatkan mulutnya

“Tadi gue sempet bingung loh sama yang namanya Livi”celetuk Deva

“Iya, gue kira kembaran lo liv”timpal Ozy

“Gue anak tunggal kali”sahut Oliv sambil menikmati makanannya

“Betewe mama papa lo mana?”tanya Keke

“Mereka lagi di luar negeri, mungkin minggu depan baru pulang”jawab Oliv sambil tersenyum kecut

“Kasian yah rumah segede ini sepi banget, jadi inget rumahnya deva yang dulu”ceplos Ozy

“Oh iya, kok lo nggak bilang sih liv kalo lo anak orang kaya?”tanya Acha yang langsung mendapat pelototan dari Keke

“Ehh.. kalo nggak mau jawab nggakpapa kok”lanjut Acha dengan nada takut

“Emm itu karena gue nggak mau punya temen yang liat dari materi, gue maunya yang tulus”jawab Oliv

“KITA TULUS KOOOKKKK!”seru Keke, Acha, Deva, Ozy dan Ray tentunya. Oliv tersenyum simpul

“Iya gue percaya. Udah ah, yuk lanjut makannya” Oliv memang tak mau membahas kehidupannya lebih lanjut

***

Shilla menatap jam tangan monol-nya. Sudah setengah jam gadis ini menunggu Gabriel. Tadi pagi Gabriel meminta Shilla untuk menemaninya, entah untuk apa Shilla juga tidak tau.

“Sorry shil, lama” pemuda itu memunculkan dirinya dan berjalan mendekati Shilla dengan tangan yang masih sibuk memberantaki rambutnya namun itu justru membuat gadis di depannya tak berkedip sesaat

“Shil, nggakpapa kan?”Tanya Iyel yang baru sadar tak mendengar sahutan dari gadis di depannya

“Ehh, iya yel.” Shilla gelagapan

“Kita nggak janjian kan?”tanya Iyel . shilla menautkan alisnya, iyel lalu melirik ke dress yang kini dikenakan Shilla. Shilla memakai dress berwarna biru tua dengan bando yang bersinggah di kepalanya sedangkan Iyel juga memakai kemeja berwarna biru tua

“Eng, enggak kok”

“Berarti kita jodoh”celetuk Iyel yang membuat Shilla tersentak

“Yuk cabut”ajak Iyel

“Jodoh ya?”desis Shilla. Dalam hati, gadis ini mengamini perkataan iyel tadi. Lalu  ia menikuti langkah iyel menuju mobil. Shilla memang sudah ijin mamanya yang lagi arisan di rumah tetangga jadi mereka bias langsung pergi

Gabriel membukakan pintu mobil untuk Shilla

“Makasih”ucap Shilla. Gabriel hanya membalas dengan anggukan kepala. Siapapun pasti akan tersanjung diperlakukan seperti itu oleh Gabriel yang notabennya cowok paling cakep, tajir pula dan yang terpenting Shilla juga suka.

Di dalam mobil hanya terjadi keheningan. Shilla enggan untuk memulai karena sepertinya Gabriel juga tak berniat mengajak bicara. Diam-diam Shilla melirik Gabriel yang menurutnya semakin tampan hari ini. Warna kemeja yang ia kenakan sangat cocok dengan kulit putihnya, matanya yang kebiruan semakin melengkapi penampilan Gabriel. Entah apa maksudnya tapi Shilla melirik dirinya sendiri. Seandainya Gabriel jadi dengannya, apa pantas?

“Lo kenapa?”tanya Gabriel membuyarkan lamunan Shilla

“Ehh, enggak”

“Tumben lo diem, biasanya nyerocos mulu”ledek Gabriel

“Lo maunya gue nyerocos?”tantang Shilla

“Eh jangan ding, udah cantik gitu kok masih nyerocos? Ntar dikira gue bawa emaknya sang kuriang”canda Gabriel . Eh tunggu, tadi dia bilang cantik?

“Lo bilang gue cantik?”tanya Shilla

“Lah kan emang lo selalu cantik”jawab Gabriel . pipi Shilla memanas

“kenapa lo? AC mobil gue mati ya? Apa kurang dingin?” sebenarnya Gabriel hanya menggoda karena ia melihat  ada semburat merah di pipi Shilla. Shilla mengalihkan pandangannya keluar jendela.

“Goblok banget sih lo shil!”rutuknya dalam hati

Gabriel tersenyum kecil melihat tingkah Shilla yang menurutnya ‘kurang normal’ karena salting dibilang cantik. Dia udah biasa dibilang cantik tapi sekarang yang bilang GABRIEL!! Jelas beda kan? (iya donk *ehh)

Gabriel membawa Shilla ke sebuah restaurant yang sangat elegant. Untuk memasukinya ia dan shilla harus mengikuti lilin-lilin kecil dan bertaburan bunga yang menurut Shilla sayang banget kalo keinjak. Shilla menganga menatap interior restaurant tersebut, suasananya dibuat seperti malam hari padahal jelas ini masih jam empat sore.  Lalu ia tersadar, disini cuma ada dia dan Gabriel dan para pelayan yang menyambut mereka.

“Yel, kok sepi sih?”tanyaShilla sedikit berbisik

“Udah gue boking”sahut Gabriel disertai seringai lebar. Shilla hanya manggut-manggut mengerti.

“Yuk duduk” Shilla digandeng Gabriel menuju sebuah meja yang dekat dengan jendela. Lagi-lagi Shilla hanya dapat menyembunyikan rona merah dipipinya ketika Gabriel menarik kursi untuknya.

“Makasih”ucap Shilla yang lebih terdengar seperti menggumam tak jelas

“Waiters” Gabriel memanggil waiters restaurant tersebut

“Ini menunya” waiters itu menyerahkan sebuah buku menu makanan

“Lo mau pesen apa?”tanya Gabriel ke Shilla

“Apa aja”singkat Shilla

“Kalo gitu steak sama minumannya orange juice aja ya mbak” mbak-mabk (?) waiters itu mengangguk lalu segera meninggalkan pasangan itu

“Lo suka?”tanya Gabriel

“Iya”singkat Shilla yang sebenernya dari tadi deg-degan

“Permisi, ini pesanannya” waiters yang berbeda mengantarkan pesanan Gabriel dan Shilla

“Makasih mbak”ucap Shilla sangat sopan

“Iya sama-sama” balas waiters itu sambil tersenyum lalu meninggalkan Shilla dan Gabriel

“Makan shil” shilla mengangguk lalu mencicipi steaknya

“Enak nggak?”tanya Gabriel

“Banget yel! Mbaknya pinter banget , gue kan suka yang pedes-pedes” Gabriel berseringai mendengar jawaban Shilla

“Eh bentar yah”

“Mau kemana?”tanya Shilla

“bentar aja” Shilla hanya pasrah melihat Gabriel beranjak dari tempat duduknya

Shilla masih menikmati steaknya sampe sebuah suara mengagetketkannya. Bukan suara itu tapi lebih tepatnya pemilik suara itu. Ya, Gabriel. Dia kini tengah duduk sambil membawa sebuah gitar. Mata gabriel dan Shilla bertemu, Shilla hanya bisa terbengong untuk yang kesekian kalinya. Gabriel tersenyum, reflek Shilla mengalihkan pandanganya karena tak mau tertangkap basah namun ternyata lagi-lagi Gabriel dapat melihat semburat merah di pipi Shilla.

Gabriel memetik gitarnya tanpa berkata apa-apa. Entah apa maksudnya, semua yang ada disitu (termasuk Shilla) sibuk menatap Gabriel. Suasana hening semakin mendukung untuk menciptakan sebuah keselarasan. Hanya ada para pelayan, Shilla dan Gabriel beserta suaranya.

Cinta satu kata penuh makna
Cinta bawa aku bahagia
Dari sekian juta keindahan dunia
Di mata hatiku kaulah keindahan hidupku

Baby I love you, love you so much
And I miss you miss you when you’re gone
Baby I need you, need you, need you so much
Seans a found that , Love is you

Cinta temani suka dan duka
Cinta bawa hati bahagia
Dari sekian juta keindahan dunia
Di mata hatiku hanya kau yang aku cinta

Baby I love you, love you so much
And I miss you miss you when you’re gone
Baby I need you, need you, need you so much
Seans a found that , Love is you
Seans a found that , Love is you

Shilla tak berkedip memandang gabriel. Ada rasa tak percaya ketika Gabriel lebih meilih mengunci pandangan kepadanya. Ini lagu untuk Shilla?

“Mungkin suara gue tadi nggak sebagus suara justin atau greyson yang lo idolain tapi ini suara seorang Gabriel stevent damanik. Dan gue tau pasti lo kaget kenapa gue lebih milih lagu Love Is You punya Girlband yang sangat girly itu, bukan lagu barat kayak yang dinyanyiin cowok romantis lain. Shil, ini gue Gabriel. Sahabat lama lo yang balik lagi cuma buat janji yang kita bikin di masa lalu. Gue tau ini kekanank-kanakan karena janji itu kita bikin wakttu masih kecil tapi gue serius, Ashilla Zahrantiara would you be mine?”ucap Gabriel panjang lebar dan diakhiri dengan pertanyaan yang cukup membuat Shilla tersentak.

Gabriel mendekati Shilla perlahan setelah melepas gitarnya. Shilla masih speechless dengan perlakuan Gabriel. Selama ini memang banyak yang naksir Shilla tapi baru kali ini ia merasa dag dig dug hatiku *ehh ._.V

“Gimana shil?”tanya Gabriel sambil memasang senyum yang bisa menghipnotis banyak kaum hawa termasuk penulis ._.

“Emm, Yes I would”jawab Shilla pelan namun masih bisa terdengar. Para pelayan yang sedari tadi menyaksikan hanya menatap haru pasangan baru ini meskipun sebenarnya nggak ada yang mengharukan *ehh

“I’m yours and You’re mine”kata Gabriel lalu mengacak-acak poni shilla

“Iyeel, jangan mulai deh”sungut Shilla. Gabriel hanya terkekeh

“Hmm, ikut gue”kata Gabriel langsung menarik Shilla sebelum shilla menyahut apa-apa. Gabriel membawa Shilla keluar restaurant lalu membawanya ke tebing. Tenang, bukan buat bunuh diri kok *tampol

“Ngapain kesini?”tanya Shilla heran

“Tunggu. Tiga, dua, satu... Liat depan!”seru Gabriel. Shilla menatap depannya dan melihat lampu kota yang nyala bergantian. Sangat menarik

“Keren yel”gumam Shilla tak berkedip

“Makanya gue ajak lo kesini”sahut Gabriel

“Lo tau tempat ini dari mana?’”tanya Shilla

“dari... deva. Hehe”jawab Gabriel sambil menggaruk tengkuknya

“Yee dasar! Gue kira lo tau sendiri”cibir Shilla

“Kalo itu nggak mungkin. eh pulang yuk, di rumah Ify ada acara. Gue nggak enak kalo nggak menampakkan diri” Shilla terkikik

“kayak setan lo, masak menampakkan diri? Haha”ledek Shilla

“Bodo amat! Pulang yuk cantik” Shilla berhenti tertawa

“Ciiee dibilang antik aja langsung merah gitu”goda Gabriel

“Eeee sialan. Pulang deh pulang” Shilla mendahului Gabriel

“Ckck” Iyel lalu mengikuti langkah Shilla

***

Shilla diantar pulang oleh Gabriel. Sesampainya ia langsung masuk ke ke dalam dan mendapati Keke tergeletak sambil  terisak. Entah apa yang terjadi, yang jelas ia yakin pelakunya.

“Ke, kamu kenapa?”tanya Shilla panik

“Hiksss, papa kak papa” Shilla mengangguk paham

“Dia pulang? Mana dia??”tanya Shilla setengah berteriak. Keluarlah seorang bapak-bapak dengan bau alkohol yang tak lain adalah Papa Shilla dan Keke

“Mau apa kamu??”tanya Shilla sambil mendorong papanya

“Heh!! Kamu jadi anak kurang ajar sama saya!!! Kamu di didik apa sama mama kamu yang br*ng*sk itu??? Hah???” Telinga Shilla memanas. Baru saja ia bahagia karena perlakuan gabriel namun tiba-tiba semua jadi kayak gini. Ini nggak adil!

“Mama saya mendidik saya dengan baik. Dan sekarang saya minta kamu keluar dari rumah saya”ucap Shilla berusaha menahan amarahnya

“HAHA. PUNYA HAK APA KAMU NGUSIR SAYA?? DASAR BOCAH!”bentak papa Shilla

“Maaf, pintu keluar ada di sana”kata shilla menghiraukan perkataan papanya

“Plaakkkk!!!” tamparan keras dari papa shilla berhasil mendarat di pipi kiri shilla . Shilla meringis kesakitan sambil memegangi pipinya.

“JANGAN SAKITIN KAK SHILLA!!!!”seru Keke yang masih berlumuran air mata

“MAU APA KAMU ANAK HARAM??? MAU NGELAWAN???” Keke benar-benar sakit dibentak seperti itu

“Saya mohon sekali lagi, silakan kamu angkat kaki dari rumah saya”ucap Shilla yang tak sanggup menahan air matanya

“Baik, aku keluar. Dan kamu anak haram, saya tidak akan pernah bberhenti melukai kamu”ancam papa Shilla sambil menunjuk Keke. Keke hanya bisa bungkam, manusia itu benar-benar angkat kaki.

Perlahan Shilla mendekati Keke yang semakin terisak. Shilla memeluknya erat.

“Kak aku takut”lirih Keke

“Udah ya udah kamu tenang aja”sahut Shilla

Setelah itu hanya tersisa isakan Keke .

***

Di rumah Agni sudah ada Cakka, Via, Alvin dan Rio. tinggal menunggu kedatangan Ify dan Gabriel padahal janjinya jam tujuh tapi ini udah 15 menit berlalu.

“Eh sorry kita telat” mereka semua menoleh dan mendapati gabriel dengan jas dan kemejanya

“Lo mau meeting yel?”tanya Agni heran

“Ehh sorry, tadi kita abis ada acara di rumah terus gue sama kak iyel nggak sempet ganti baju”sahut orang di belakang gabriel yang bukan lain adalah ify

“IFYYY??”

“Kenapa?” ify bingung mendapati tatapan teman-temannya

“Lo cantik banget sumpah!!”puji Agni . Dahi ify mengernyit. Oh iya, dia hampir lupa! Dandanannya emang sangat formal

“Eh lo berdua jejeran deh”kata Via menunjuk Ify dan Gabriel . Mereka hanya menurut

“Nah!! Top couple!”seru Alvin

“Haha, sayang ya kalian sepupu. Kalo enggak kan bisa pacaran”celetuk Cakka yang bikin Rio mendelik

“Ada yang panas !!!”seru Via melirik Rio yang sedari tadi hanya diam

“Lo sakit yo?”tanya Alvin polos

“Aduhh!! Maksud gue bukan panas ituuuu...”sahut Via sambil menepuk keningnya

“Lha terus?”

“Udah yukk sini fy, yel, ini makanan dibuatin tante gesty . Nih gue ada film baru, keren nih” cakka menengahi pembicaraan Via dan Alvin supaya tak ada perdebatan kecil yang akan membuat kegaduhan besar

“Eh, bentar deh. Yo, nggak biasanya rambut lo di berantakin kayak gitu?”tanya Ify ke Rio. sekarang semua pandangan mengarah ke Rio seakan baru sadar akan perubahan kecil itu

“Eh iyaa, kok gue baru nyadar?”celetuk Alvin

“Pantes lo tadi keliatan beda”timpal Gabriel

“Tapi kok gue ngerasa enggak ada yang berubah? Eh sebelum ify bilang sih ...”sambung Agni .

Ify hanya mengedikkan bahu. Alvin, Via, Agni dan Cakka saling melirik kemudian ...

“RIIOOOOO LO BALIK LAGIIIIIII”teriak mereka semua. Ify dan gabriel hanya bisa mengernyitkan dahi karena benar-benar tak mengerti maksud mereka

“Aduuhhhh...”ringis Rio karena mendapat pelukan mendadak

“Woiiii gue mati nih!!”

“Huaaaa Riiooooo akhirnya lo balik lagiiiii”kata Alvin dengan nada manja

“Ih vin jijay gue, vii viaaaa” Rio terus meronta karena gerakan alvin untuk memeluk rio memang tak terduga

“Aduh alvin, kasian Rio” Via tak tau harus berbuat apa, ia hanya menggaruk puncak kepalanya

“Ciiee alvin berpaling nih ke Rio”ledek Ify

“Kenapa fy? Lo cemburu? Mau gue peluk juga?”sahut Alvin

“VIAAAAA”jerit Ify lalu bersembunyi di balik punggung via

“Lo peluk ify, gue tabok!”ancam Via

“Ehh enggak kok enggak” Alvin ciut *sukurr:p

“Sukurin”desis Rio

“Etapii tadi lo pada bilang rio balik lagi? Maksudnya apa nih?”tanya gabriel yg sedari tadi duduk bersilah sambil menikmati cemilan bikinan tante gesty

“Iyaa dulu itu Rio cakep banget, keren, banyak fans, pokoknya top deh”ceplos Via disertai anggukan teman-temannya

“Nyebelin juga nggak?”tanya ify asal

“BANGET!!”jawab mereka serempak. Rio hanya memanyunkan bibirnya

Setelah itu mereka sibuk becanda dan saling meledek terutama Rio dan Ify yang dari tadi diceng-cengin.



***

0 komentar:

Posting Komentar