"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Sabtu, 08 Juni 2013

Dunia Harus Tau - 7


Alvin keluar bersama Via. Di belakangnya ada Rio lalu terakhir ada Ify dan gabriel. Tiba-tiba gabriel berhenti.

“Kenapa kak?”tanya Ify bingung . ify melirik ke arah samping gabriel, ohh shilla. Pantesan-_-

“Hai fy”sapa shilla ramah

“Hai juga”balas ify

“Ehemm, gue sama shilla dulu ya fy. Hehe” ify melirik gabriel

“Sipps”

“Duluan ya fy” ify hanya mengangguk dan tersenyum

“Mudah-mudahan Shilla beneran berubah deh”batin Ify

“Lo mau masuk apa terus disini”celetuk orang yang tak lain adalah Rio

“Ehh, lupa gue kalo masih ada elo”kata Ify tanpa dosa

“Lo tuh nyebelinnya tingkat akut yaa”kesal Rio

“Udah ah. Males gue berantem sama elo. Masuk!”kata Ify reflek menyeret lengan Rio

Deg

“Gue kenapa lagi sih”batin Rio sambil memandangi lengannya yang dipegang Ify

***

Ozy lagi galau, eh random mungkin. Dia bingung mau nelpon Acha atau enggak. Tadi pagi dia dapet nomor handphone Acha dari Deva.

“Aduhh, telpon enggak telpon enggak telpon..”gumam Ozy menimbang-nimbang

“Telpon deh!”seru Ozy kemudian mencari kontak Acha

“Eh eh..” ia mengurungkan niatnya

“Kalo dia nanya ada apa gimana? Masa’ iya gue harus jawab ‘emm cha, gue Cuma pengen denger suara elo doang’ . Huaa amit-amit deh zy! Jijayy huu” dumel Ozy

“Tapi kan faktanya gue juga pengen denger suara dia”lanjutnya pelan

“HUAAA, Cuma gara-gara Acha gue jadi GILA gini sih” Ozy mengacak-acak rambutnya. Diantara Deva, Ray dan Ozy emang Ozy yang paling playboy. Mantannya udah 54, paling pendek pacaran ya Cuma 1 jam. Ckck

“Karma nih gue”gumamnya

“Telpon deva dulu deh” Ozy menekan tombol hijau

Tutt tuut tutt (?)

“Hallo dev”sapa Ozy mengawali

“Apaan yul? Lo ganggu gue lagi video call.an sama Keke  tau!”balas Deva dari seberang sana (?)

“Yee enak banget lo. Gue lagi ...”

“Galau yaa?”potong Deva

“Bukan!”sanggah Ozy

“Trus?”

“RANDOM”kata Ozy mantap

“Yee dasar tuyul! Kenapa sih lo?” ozy terkikik

“Menurut lo, gue harus nelpon Acha nggak?” dari seberang sana (?) terdengar suara tepukan kepala (ngerti gak?-_-)

“Dih!! Lo tuh kalo nelpon pas penting bisa nggak sih”dumel Deva

“Ini tuh penting dev! Penting!! Emergency tau”bela Ozy

“Huh, itu sih terserah elo mau nelpon Acha apa nggak. Lagian udah malem nih, bentar lagi waktunya tidur kan kasian si Acha. Mau tidur malah denger suara tuyul, horor kan”cerocos Deva yang bikin Ozy dongkol

“Yee sialan lo! Suara gue keren begini lo bilang horor. Adanya elo tuh, suara ngalahin kaleng bekas aja dibanggain”

“Gue tutup nih telponnya”ancam Deva

“Tutup aja sana! Lo pikir gue takut”balas Ozy

Klik

“Ehh eh, kok mati? Si deva lagi PMS deh kayaknya, sensi amat”gumam Ozy menatap layar iPhone-nya

“Telpon Achanya di pending dulu deh-_-“

***

Rio masih menatap lengannya.

“Kenapa lo?”tanya Ify menatap heran Rio

“Emm, tangan lo”kata Rio pelan sambil melirik ke arah lengannya

“Oh..” Ify dengan santai melepaskan gandengannya.

“Mohon Perhatian. Bagi calon Mr. Dan Miss Nusa tahun ke 24 silakan naik ke panggung” Ify mengalihkan pandangannya

“Yuk yo” Rio hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Ify

Di atas panggung sudah ada calon-calon Mr. Dan Miss Nusa . Oik melirik sinis ke arah Ify.

“Gue salah apa coba”umpat Ify

Ify lebih memilih berdiri di samping Zahra. Dia yakin Zahra nggak bakal macem-macem. Jadi posisinya, di sebelah kanan ada calon Miss Nusa (Zahra-Ify-Aren-Oik) dan di sebelah kiri ada calon Mr. Nusa (Debo-Rio-Alvin-Dayat) . Rio melirik Dayat, dari awal dia merhatiin dayat. Dia sering curi-curi pandang ke Ify.

“Ehhm, baiklah silakan tunjukkan kemampuan kalian”kata sang MC

“Mulai dari ... Oik Cahya Ramdlani” Oik maju ke depan , dia tersenyum manis lalu mulai menari. TARI BALLET! Anak-anak udah ngira Oik bakalan nunjukin balletnya, ballet yang dulu nganterin Nusa ke Korea (imajinasi saya udah akut-_-)

Musik klasik dari Beethoven (pianist favorite saya loh :P) terdengar menghanyutkan suasana. Oik menari dengan luwesnya.

Prokk prokk prokk

“Tarian yang sangat indah”puji MC

Oik menundukkan kepala lalu kembali ke barisannya. Saat berjalan melewati Ify, ia sempat berhenti sejenak lalu tersenyum miring, senyum meremehkan. Ify hanya membalasnya dengan senyum manis, sangat beda dengan senyum Oik..

“Lalu Aren Nadya” Aren menunjukkan bakat dramanya

“Zahra Damariva” Zahra menyanyi dengan suara merdunya. Ify selalu megakui kehebatan orang, siapaun orangnya. Tak pandang rupa. Dan dia mengakui kalo seharusnya Zahra itu yang menjadi idola nusa.

“Selanjutnya... Ify Alyssa” ify tersadar lalu melangkah ke depan, belum apa-apa tepuk tangan sudah berhamburan kemana-mana terutama dari teman-teman sekelasnya. Ia melirik Gabriel dan Shilla, mereka juga tepuk tangan dan mengacungkan jempolnya. Ify melangkah mengambil gitar putih (maaf ya, saya sukanya Gitar sama piano putih makanya ini pake putih lagi-_-V) dan duduk di atas kursi yang lumayan tinggi dan tanpa senderan dibelakang (itu loh, yang dipake Agni waktu duet sama Lintar)

Ify mulai memetik gitarnya. Dimulai dengan sedikit intro.


I heard
That you're settled down
That you
Found a girl
And you're
Married now

I heard
That your dreams came true.
Guess she gave you things
I didn't give to you

Old friend
Why are you so shy?
Ain't like you to hold back
Or hide from the light

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeah.

You know how the time flies
Only yesterday
It was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise
Of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known
How bittersweet this would taste?

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead
Lagu milik penyanyi Adele itu teralun lembut dengan aransement yang dibuat sangat berbeda. Suara mezosporan milik Ify itu mampu menghipnotis orang-orang yang mendegarkannya. Falsetnya yang luar biasa dengan tempo yang dibuat lambat cepat makin menarik perhatian.

Prokk prookk prok

Tepuk tangan untuk Ify kini memenuhi ruangan, lebih penuh ketimbang tepuk tangan untuk Oik tadi. Ify mengukir seulas senyuman. Ia tak berharap menang, lagipula ini tak penting untukknya tapi ia suka menyanyi. Sangat suka.

“Itu dia penampilan Ify Alyssa. Bagaimana? Merinding yaa..”kata MC untuk menghebohkan suasana. Terdengar keantusiasan penonton itu mngeluarkan pujian-pujian untuk Ify.

“Lalu berikutnya kita pindah ke calon Mr. Nusa..”

***

Gabriel menatap Shilla tajam. Beberapa menit yang lalu ia berhasil menculik Shilla dari kerumunan penonton itu.

“Ngapain sih yel?”tanya Shilla heran

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu

“Emm, gue .. guee...”gabriel mulai gugup

“Apasih yeell”kesal Shilla

“Gue mau nanya sesuatu sama elo”kata gabriel pelan

“Nanya apa?”

“Lo pernah kenal gue?” dahi shilla berkerut

“Kan kita emang udah kenal. Haha, aneh deh lo” shilla menanggapinya seperti candaan

“Shil, gue serius. Maksud gue, sebelum gue pindah ke Jakarta”kata gabriel

“Bentar deh...”shilla berusaha mengingat

“Gimana?”

“Kayaknya enggak deh yel” gabriel tertunduk pasrah

“Lo inget ... Mazupisa?” shilla tersentak

“ELOO... STEVE ???” gabriel mengangguk senang, akhirnya shilla inget!

“Huaaa kenapa nggak bilang sih” shilla reflek memeluk gabriel (jodoh saya shil, jangan peluk2-_-V)

“Gue kira elo udah lupa sama gue”lirih gabriel

“Enggak lah stev! Nggak akan bisaa!!”

Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Oh karena hati tlah letih

“Kok elo masih inget gue sih yel?”tanya shilla

“Pertama kali gue masuk kelas gue udah tau kalo elo itu Rara, muka elo nggak berubah. Haha”canda gabriel

“Yee, dasar!”cibir Shilla

“Becanda shil. lagian waktu itu gue belom yakin, baru deh waktu ketemu elo di Indomaret itu baru gue yakin banget. Siapa sih yang suka banget sama Walls mini conerto sampe rela disuruh nyebur got buat ngambil bolanya si Didot itu? Haha” shilla memanyunkan bibirnya

“Ihh lo mah masih inget aja deh. Coba kalo waktu itu uang jajan gue nggak dipotong pasti nggak bakal mau deh dikerjain si Didot itu, emang dasar anak badung tuh! Nyuruh-nyuruh cewek” gabriel terkikik mendengar ocehan shilla

“Eh apa kabar mazupisanya?”tanya Shilla

“Mazupisa-nya mati shil”jawab gabriel

“yahh, kasian ya. Tau nggak, waktu gue pindah ke Jakarta gue ngemis-ngemis sama mama supaya bisa ketemu elo sama mazupisa tapi nggak dibolehin sama Mama. katanya gue harus relain kalian tau”curhat Shilla

“Yang penting kan sekarang udah ketemu”

“Iya yel, kngen gue sama mazupisa” mazupisa itu nama kucing Shilla sama Gabriel. Kucingnya mirip sama tokoh kartun Marzupilami tapi karena mereka masih kecil jadinya nggak bisa bilang marzupilami eh jadi Mazupisa

“Gue jugaa... selalu kangen sama elo.Hehe” pipi shilla merona mendengar ungkapan gabriel

Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tau bahwa aku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merangkai hati
Oh bayangmu seakan-akan

“Janji elo masih mau ditepatin?”goda Gabriel

“Apaan?”tanya shilla

“Kan elo sendiri yang bilang mau jadi cewek gue kalo udah gede”goda gabriel

“Mampus”desis shilla

“Ingatan elo mantep ye yel-_-“

“Haha. Jadi gimana?” shilla berfikir sejenak

“Gue tunggu acara penembakan elo”kata shilla lalu berlari meninggalkan Gabriel. Gabriel ? masih terpaku mendengar kata shilla tadi.

“Lo nantangin gue? Okeh”gumam gabriel

Kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku padamu
Seperti udara yang ku hela kau selalu ada
Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa hilang
Dan sepi......

***
Dayat menunujukkan aksi bermain basketnya. Sesekali melirik Ify. Dayat memang terkenal karena merupakan ketua OSIS, ketua ekskul photography dan anak basket. Keren nggak tuh? Kemudian Alvin dengan aksi melawaknya -_-

“MALAAAMMMM SEMUAAA FANS-FANS GUEEEEEE!!”seru Alvin

“HUUUUUUUUU”sorak sorai penonton memenuhi ruangan

“Ih fans gue banyak yaaa”kata Alvin tanpa dosa

“Eh daud!! Plis deh gigi lo itu kinclong, silau woiii” daud yang menyoraki Alvin dengan hebohnya tiba-tiba kicep lalu merutuki Alvin

“HAHAHAAH”

“Assalamualaikum semuanya, maaf ya gue tau gue itu peserta paling ganteng tapi jujur gue nggak mau kalian minder sama tampang kece gue ini. Dan tolong ya, TOLONG .... DIEM DULUUU!!!!” alvin murka

“Yang ngomong gue sumpel pake Kapas!”ancam Alvin menunjuk tumpukan kapas di pojok panggung, alvin sengaja nyiapin biar nggak dianggep omong doang.

“Bagus!!”komentar Alvin ketika tak mendegar suara sekecil apapun, bahkan jangkrik ikut diem

“Lanjut yahh, gue punya bakat pidato jadi sekarang gue pidato ya. Ehmm, sebelumnya gue makasih banget buat semua saingan gue yang nggak ikut operasi plastik. Gue tau kalo gue paling ganteng diantara kalian semua tapi gue bangga sama kalian loh. Terus gue tau ini pidato keren banget sampai bikin lo kicep, ckck..” teman-teman Alvin udah merutuk dalem hati

“Emm, gue itu paling cakep diantara lo semua tapi gue nggak mau sombong soalnya gue punya wajah yang paling cakep dan sifat yang paling baik dibandingin kalian . gue itu juga pinter, buktinya nilai-nilai gue selalu di atas kalian tapi inget gue nggak sombong. Gue ngomong kayak gini karena gue cakep (?) jadi gue mohon jangan vote gue ya, gua nggak mau jadi paling cakep apalagi jadi Mr. Nusa secara kan gue orangnya cakep gitu. Cermin aja mengakui kalo gue emang cakep..”

“Baik baik lah alvin, bakat anda sungguh luar biasa. Selanjutnya Mario ya”potong MC yang udah nggak betah denger cerocosan Alvin

“Tapi tapi ...”

“Rio silakan maju”MC nggak gubris Alvin sama sekali. Alvin pasrah! Sivia? Sibuk ngumpetin muka *ehh

“Ehmm, gue mau nyanyi. Lagu ini buat seseorang yang tiba-tiba saja ngisi hati gue” Rio sedikit ya Cuma sedikit melirik Ify.

“Rio ngelirik gue? Ehh gue aja deh yang kegeeran”batin Ify


Can you stay a little while, can you drink this cheap bottle of wine…
Got a love song, a broken line, yea….
Put the rose on your hair Full of grace my queen of mistery
Can’t you see, can’t you believe And all they say it’s true
Lady rose….

I can sing a thousand song, I can bring your kiss around town
Kiss of angel, as sweet as heaven, yea….        E
Put the rose on your hair Full of grace my burnin-latin queen
Can’t you see, can’t you believe And all they say it’s true
Lady rose….


When you fall to my arms, when you sleep for a thousand year
Never will brings you down, down down down…
You’re the heart of the crown And the blood of all my lifetime
You are my lady rose…

Let me say this, for one last time
Of all the love and beauty I have seen
You’re the one my only one, forever….

Prok prokkk prokkkk
“Mario stevano, It’s so good!”

“Itu tadi Rio? keren bangeettttttt”

“Coba lagu tadi buat gue”

“Suara Rio ternyata keren yaa”

“Ternyata rio ganteng ya”

Rio hanya tersenyum kecut

“Baiklah, sekarang giliran debo”

Debo menatap Ify sejenak. Diam-diam Rio memerhatikan.

“Ngapain nih de?”tanya MC

“Gue mau musikal”

“Silakan”

Debo menunjukkan aksi musikalnya dengan apik. Dia memang bercita-cita jadi aktor, bakat actingnya selalu menonjol.

Prokk prookkk prookk

“Baiklah, kita tadi udah liat penampilan para peserta. Sekarang pengumuman pemenang”

“DAN. YANG AKAN MENJADI MR. DAN MISS NUSA ADALAAAAAAAAAAAAAAAAHH................ *jengjengjeng* GABRIEL STEVENT DAMANIK DAN FANNI SALMAAAAAAAAA...!!! HOREEEEEE” *tabok!! Ulang ya ulang *nyengir ._.V

“Maaf, kesalahan penulis *ehh* , YANG AKAN MENJADI MR. DAN MISS NUSA TAHUN INI ADALAH ............. MARIO DAN ALYSSAAAAA”

Prokk prokk prokkk

“Silakan maju, Mario dan Alyssa” Rio maju tak percaya.

“Jadi Mr. Nusa? Pasangan sama Ify?”desis Rio dalam hati

“Ini dia..” ibu kepsek Nusa memakaikan mahkota ke Rio dan Ify

“Selamat ya” Ify hanya tersenyum

***

Gabriel dan Shilla telah kembali, mereka menyalami Ify dan Rio begitu pula Via dan Alvin.

“Ciiee selamat yaa”

“Makasih”

“Tuh kan!! Apa gue bilang, lo berdua kan yang jadi couple. Ciee”ceplos Alvin

“Ciee yang bakat jadi dukun”balas Rio

“Enak aja!!”

“Vin, udah donk. Dari tadi malu-maluin deh”kata Via

“Emang dia ngapain ?”tanya Shilla

“Lo nggak tau tadi?”tanya Via balik

Gabriel dan Shilla kompak menggeleng

“Tadi tuh si Alvin orasi narsis”celetuk Ify

“Pokoknya malu-maluin”timpal Rio

“Ehh ehh, emang lo berdua kemana tadi?”tanya Via heran. Gabriel dan Shilla kompakan menunduk.

“Lohh kok malu-malu gitu?”selidik Alvin

“Lo berdua jadian?”tebak Rio

“Emm, belum kok” ify menganga

“Berarti bakal jadian yaa? Yuuhuuuu”

“Apasih fy!”elak Gabriel

“Haha, ya udah yuk pulang. Ntar kalo elo sama Shilla jadian kan tinggal nunggu pasangan yang itu tuh”cerocos Via sambil menunjuk Rio dan Ify dengan dagunya

“Apa lo nunjuk-nunjuk”sewot Rio

“Dih biasa aja kali yo. Ify aja biasa tuh”goda Alvin

“Lha emang gue harus apa?”sahut Ify

“SALTING KAYAK RIO”seru Via, Alvin, Gabriel dan Shilla barengan

“Lo ngapain salting yo?”tanya Ify heran

“Eh enggak kok. Yuk ah pulang”

“HAHA”

***

Pagi mulai tiba kembali. Di rumah Ray yang tentunya rumah rio juga, sedang rame-ramenya.

“RAAYYYYY!!! KUNCI MOTOR GUE MANAAAAAA”teriak rio kayak di hutan

“MANA GUE TAUUUUU”balas Ray tak kalah kencangnya

“KAN LO YANG BAWA BEGOO!!!”

“GUE NGGAK BISA BAWA MOTOR DODOL!!!” Ray masih di kamar mandi jadinya tereak kayak gitu-_-

“ELO YANG DODOL!!! MAKSUD GUE, ELO YANG NAIKIN TU MOTOR !!” rio udah dongkol berdiri di depan pintu kamar mandi nunggu adeknya eh salah nunggu kunci motornya mungkin (?)

“GUE TELAATTT NIHH”kesal Rio

“GUE LUPA NAROOHHH” rio menepuk keningnya

“kapan sih gue punya adek pinter?”gumamnya

Rio pasrah, ia akhirnya memilih untuk naik taksi. Kalopun telat mungkin udah rezekinya (?)

“Duhh, taksi mana sih? Ahh, si ray mah enak berangkat siangan. Huaaa”dumel rio

Tiba-tiba sebuah mobil jazz model terbaru berenti di depannya.

“Heii yoo? Ngapain lo?” ternyata Gabriel

“Nunggu taksi”singkat Rio

“nebeng gue aja gih. Mau telat juga kan?” rio berfikir sejenak. Benar juga sih, akhirnya Rio menurut.

“Ehh nggakpapa kan nih?”tanya Rio

“iye” bukannya Gabriel yang menjawab tapi Ify

“Eh elo fy, makin cantik aja ehh .. upss”ceplos Rio tanpa sadar (sukur loh-_-)

“Apa?”tanya Ify dan Gabriel barengan

“Engg, enggak kok”gugup Rio

“Ohh”

Rio bernafas lega, untung Ify dan Gabriel nggak denger eh itu sih menurut Rio!! padahal ...

“Haha, rio rio.. ketauan lo”batin ... GABRIEL

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Nusa.

“Fy, lo bareng Rio aja ya..” ify mengangguk

“Sialan gabriel”umpat Rio

“Lo nggak mau ke kelas?”tanya Ify yang sadar Rio tak bergerak dari tempatnya

“Eh iya”

Ify berjalan berdampingan dengan Rio. Sesekali rio melirik Ify dari sudut matanya.

“Lo kenapa sih yo?”tanya Ify

“kenapa? Emang gue kenapa?”tanya Rio balik

“Lo jadi beda aja”singkat Ify

“beda gimana?”

“Yaa beda. Nggak sama kayak Rio yang pertama kali gue kenal” Rio jadi bingung

“Misal?”tanya Rio

“Hmm, nggak sedingin dulu kali ya” rio terkekeh

“Lo namatin banget sih perubahan  gue? Haha”canda Rio

“Yee ni bocah”sungut Ify

***

Deva terus-terusan menguap.

“Lo ngapain sih dev? Nguap mulu dari-tadi”komentar Ozy

“Ngantuk zy. Semalem nunggu kak Ify pulang”

“Ohh sekarang lo jadi satpam”kata Ozy tanpa dosa

“Bego! Kagak lah”sungut Deva

“Terus?”

“Kak ify janji kalo dia menang ntar gue dibawain martabak”

“Menang nggak?”tanya Ozy

“Menang. Kak Ify jadi Miss Nusanya , Mr. Nusanya kakaknya si lemoters tuh”jawab deva sambil menunjuk Ray yang sedari-tadi hanya menjadi pendengar

“Hah? Kakak gue jadi Mr. Nusa?” respon Ray

“Lo nggak tau ray?”tanya Deva nggak percaya. Dengan polosnya Ray menggeleng-_-

“Capek deeehhhh”

“Eh iya zy, semalem jadi nelpon Acha?” ozy nyengir

“Enggak dev, hehe”

“Yee dasar! Udah ganggu gue eh malah nggak jadi”cibir Deva

“Bukannya semalem lo yang ngasi saran ya?”kesal Ozy

“Eh iya!”

“sial-_-“

“Makanya zy, lain kali minta saran ke gue”nimbrung Ray

“Nggak!!”tegas Ozy

“Kenapa?”

“Lo aja ngejar Oliv belom dapet apalagi kalo gue dapet saran elo, ishh” ray manyun

“Gue kan udah bilang, gue nggak suka sama dia!!”kesal Ray

“Oliv cantik kok ray..”komentar Deva

“GUE NGGAK SUKA SAMA OLIVIA, NGERTIIII!!!”kata ray lumayan keras. Diam-diam ada yang tersiksa mendengar pengakuan Ray tadi.

“Santai bro, becandaa. Hehe”

Ray tak menggubris.

Gadis itu. Yaa Oliv. Dia berdiam di taman. Setelah mendegar kata Ray tadi, tempat ini jadi tujuannya entah karena apa.

“Liv, lo bego banget sih? Ray itu nggak mungkin suka sama elo liv! Nggak mungkin”desisnya

Tanpa diminta, air matanya meleleh.

Baru ku sadari
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk sluruh hatiku

“Salah ya kalo gue suka sama elo?”batin Oliv


***

Shilla menatap Oik dan Dea. Semenjak mereka tak berteman lagi, Shilla merasa ada yang mengawasinya entah itu Oik atau dea.

“Kenapa Shil?”tanya gabriel heran

“Eh, enggak”

Tiba-tiba pemuda berambut berantakan bergabung bersama mereka.

“Dayat, ngapain lo kesini? Bukannya kelas lo di pojokan ya?”tanya Shilla. Gabriel mengikuti arah pandang shilla

“Ehh gue ada perlu sama elo berdua” gabriel dan shilla saling berpandangan

“Ada apa?”giliran gabriel yang menyahut

“Bantu gue dapetin Ify” shilla dan gabriel terbelalak

“Nggak salah?”tanya Gabriel

“Enggak”

“NO! Lo kan playboy kelas kakap. Jangan sampe deh ify jadi korban elo, nggak bisa pokoknya”tolak Shilla

“Gue udah tobat kok”kata Dayat. Ada sedikit nada ragu diperkataan dayat tadi

“Aduh sorry ya, gue juga nggak bisa. Gue orangnya nggak mau ikut campur urusan Ify” alibi Gabriel

“Gue beneran suka sama ify, please...”mohon dayat

“Gini aja deh, lo minta jawabannya ke ify langsung. Kan lebih gentle. Gimana?”usul Shilla

“Hmm, iya deh. Thanks”

“Kalo ify kenapa-napa elo yang gue cari!”seru gabriel

“Sippp”

Shilla melirik zahra. Dia hanya diam, anak itu memang penutup.

“Eh shil, gue udah siapin kejutan buat elo loh”kata gabriel


“Apa?”

“Kalo gue bilang sekarang namanya bukan kejutan-_-“

“Yahh, kasih tau donk”paksa shilla. Gabriel menggeleng

“Kalo gitu kapan gue bisa tau kejutannya?”tanya shilla

“Emm, seminggu lagi” shilla menganga

“Hah?? Lama amat??”

“Bodo amat , weekkk”

***

Kembali ke kegalauan Olivia. Sepertinya Ray memang nggak pernah respect sama cewek.

“Liv... lo kenapa?”tanya Acha

“Nggak papa kok”singkat Oliv

“Lo bisa cerita sama gue, sama Keke juga”kata Acha lagi

“Ntar gue cerita di taman ya pas pulang sekolah” acha  mengangguk dan tersenyum

***

Pulang sekolah, dayat sudah merencanakan sesuatu. Tanpa babibubebo (?) , dayat langsung ngeloyor ke kelas Ify.

“Fy...”panggil dayat . ify yang sedang memakai tas punggungya menoleh

“Iya, ada apa?”tanya ify

“Ke lapangan bentar yukk”ajak dayat

“Haa? Ngapain? Gue mau pulang”tolak ify

“Bentar aja, plisss” ify menimbang-nimbang

“Bentar doang kan?” dayat mengangguk

“Iya deh”

Ify mengikuti dayat dari belakang. Di belakang Ify, via alvin dan rio juga nguntit.

“Ehh bentar”kata dayat

“Apa lagi?”tanya ify heran

“Pake ya, plissss” dayat memakaikan slayer sebagai penutup mata ify. Lagi-lagi ify hanya nurut aja.

“Yukk” dayat menuntun Ify menuju lapangan basket. Rio, yang sedari tadi memerhatikan hanya merutuk dalam hati.

“Fy... gue buka yaaa” ify mengerjapkan mata sebentar lalu ...

“Apaan nih??” ify kaget. Ify nggak di lapangan basket tapi di atas (?) , di balkon gedung yang deket lapangan basket. Terpampang tulisan “ I LOVE YOU IFY ALYSSA “ yang sengaja dibuat dengan bola basket yang ditata rapi .

“Fyy, udah lama gue suka sama elo. So, would you be my girl?” ify kaget.

“Ini ketua OSIS berani amat”batin Ify

“Gimana fy??” sudah terdengar sorak sorai teman-teman satu sekolah ify

“TERIMAAAA TERIMAAAAAA TERIIIMMAAAAA”

“No, I wouldn’t” dayat lemas

“Lo bisa dapetin yang lebih baik dari gue”kata Ify sambil menapuk bahu kiri dayat

“Tapi....”

“Hargai keputusan gue”ucap Ify pelan

“Temen?”tanya Ify sambil mengangkat kelingkingnya

“Temen” dayat mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking ify lalu tersenyum simpul. Ify memeluk dayat.

“Thanks. Lo bisa buka hati lo, buka mata lo. Okeh”bisik Ify sembari melepaskan pelukannya

“Makasih fy”ucap dayat yang dibalas senyuman tipis Ify

“Yahh, kok ditolak sihh??”celetuk seseorang teman satu sekolah ify

“Hehe” ify hanya nyengir

“Gue balik dulu ya” dayat mengangguk

Ify berjalan meninggalkan kerumunan itu. Sesampainya di ujung, ia menemukan teman-temannya.

“Kok ditolak fy?”tanya Via heran

“Ini masalah hati vi.”singkat Ify

“Eh latian fy, jangan pulang”celetuk Alvin

“Oh iyaa-_-“

“Fy, tadi ada yang ketar-ketir loh”celetuk Shilla

“Siapa? Dayat?”sahut ify

“Bukan. Tuh orangnya” shilla menunjuk Rio

“Fitnah!!”seru rio

“Huuuuu”

***

Seperti janji Oliv, dia berada di taman. Kini hanya bersama Acha, keke ntar nyusul.

“Liv, gue liat dari tadi pagi lo badmood gitu? Kenapa?”tanya Acha

“Guee... bingung chaaa”lirih Oliv

“Lo kenapa emang?”

Di lain tempat, keke sedang bersama Deva.

“Temen-temen lo kemana ke?”tanya Deva

“Ehh iya gue lupa!! Mereka di taman, gue nyusul yaaa” keke hendak berdiri

“Eh ke, ada Acha juga?” keke mengangguk menanggapi pertanyaan Ozy

“Dev, ray, ke taman juga yukk”

“Yeeee dasaaarrrr”rutuk Deva dan Ray

“Ayoo donk!!” akhirnya Deva dan Ray menuruti keinginan Ozy. Mereka berempat berjalan menuju taman sekolah.

“Lo kenapa sih liv??”tanya Acha geregetan

“Gue suka sama Ray, cha”kata oliv cukup keras

Langkah Ray dkk tiba-tiba terurung.

“Lo suka sama Ray? Sejak kapan?”tanya Acha heran

“Sejak gue masuk sekolah ini”

“Oliivvvv....”lirih Ray yang masih terdengar shock

Oliv dan Acha menoleh.

“Rayyy”pekik Oliv . ia langsung menyembunyikan wajahnya.

“Emm, gue pergi dulu yaa” Keke, Deva dan Ozy mengikuti langkah Acha. Oliv masih terdiam. Ray mulai mendekati Oliv

“Liv...”panggil Ray. Tak ada sahutan

“Yang tadi bener?”tanya Ray hati-hati

“Livv.. jawab donk” oliv mendongak

“Lo pikir gue boong?? Iya!! gue suka sama elo!! Puasss??” ray tersentak

“Sorry...”

“Sekarang elo udah tau semuanya kan?? Gue juga udah tau, lo nggak bakal bisa suka sama gue!! Cukup!! Gue mau pulang” Oliv beranjak meninggalkan Ray yang masih terpaku

“Lo denger liv? Sorry yaa gue nggak maksud nyakitin elo..”kata Ray dalam hati

***


TO BE CONTINUE

0 komentar:

Posting Komentar