"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Kamis, 20 Juni 2013

Maudy Ayunda - Cinta Datang Terlambat (Ost. Refrain)



Lirik Lagu Maudy Ayunda - Cinta Datang Terlambat (Ost. Film Refrain)
Maudy Ayunda - Cinta Datang Terlambat


Tak ku mengerti mengapa begini
Waktu dulu ku tak pernah merindu
Tapi saat semuanya berubah
Kau jauh dari ku pergi tinggalkanku

Mungkin memang kucinta
Mungkin memang kusesali
Pernah tak hiraukan rasamu dulu…

Aku hanya ingkari
Kata hatiku saja
Tapi mengapa
Cinta datang terlambat

Tapi saat semuanya berubah
Kau jauh dari ku pergi tinggalkanku

Mungkin memang kucinta
Mungkin memang kusesali
Pernah tak hiraukan rasamu dulu…

Aku hanya ingkari
Kata hatiku saja
Tapi mengapa kini
Cinta datang terlambat

Mungkin memang kucinta
Mungkin memang kusesali
Pernah tak hiraukan rasamu dulu…

Aku hanya ingkari
Kata hatiku saja
Tapi mengapa kini
Cinta datang terlambat

Cinta datang terlambat................


link download: http://www.4shared.com/mp3/ngSgbjcA/maudy_ayunda_-_cinta_datang_te.html

Senin, 17 Juni 2013

Giveaway (Saya Peserta)

Tittle: Giveaway (Saya peserta)
Author: Fanni Salma

Jadi, tanggal 4 juni saya ikutan giveaway-nya kak Risna Utami. Simple banget, cuma disuruh bikin semacam kata-kata (quotes) yang ada kata 'cinta'. Ini punya saya, nggak tau inspirasi dari mana. Dari pada terlupakan jadi saya post disini.


Harusnya dari awal aku paham bahwa rasa itu telah hadir jauh sebelum aku menyadarinya. Hanya karena sentuhan-sentuhan kecilmu tatkala kebersamaan itu ada, seperti langit senja yang terlihat indah dengan lembayungnya. Aku merasakannya, rasa itu mereka sebut cinta. Entahlah, seonggok kisah yang lama akhirnya menorehkan kenangan yang melekat hebat hingga menyabotase seluruh sistem otakku. Aku baru sadar bahwa kisah kita ternyata membawa cinta diantaranya. Mungkin, ya mungkin kamu -bahkan aku tak pernah menyadarinya. 

Siapa sangka sang cupid telah menancapkan sebelah panahnya, membuat debaran-debaran risau hanya karena sebelah panah yang lain. Aku tau aku terlalu memaksa kehendak, ah bukan, aku hanya berharap. Mengharapkan sosokmu dengan segala rasa semu itu menjadi benar-benar nyata. Namun akhirnya aku membiarkan segalanya menjadi apa adanya. Biarkan kisah kita mengalir begitu saja, entah sampai kapan, yang jelas aku menikmatinya.

Sabtu, 15 Juni 2013

Cinta Bukan Logika



Tema: (Masih) Cinta Diam-Diam
Judul: Cinta bukan logika
Author: Fanni Salma



Awalnya aku hanya menganggap setiap detak jantungku adalah ungkapan bahagia memilikimu. Aku tak paham apa yang merasuk dalam otakku ketika benda ini terus bekerja mengingat namamu, sampai aku sadar bahwa ada perasaan lebih untukmu. Bukan sekedar perasaan seorang sahabat kepada sahabatnya namun perasaan seseorang untuk lawan jenisnya. Aku tau ini gila, seberapa waras aku untuk menumbuhkan rasa ini begitu saja? Entah, aku tak mengerti benar. Cengkrama kecil kita mampu membawaku sampai ke perasaan ini. Andai tak pernah ada status ‘sahabat’ mungkin tak akan sesakit ini. Aku terlalu mencintaimu dengan caraku.

Aku diam, meratapi segala kebodohanku. Harusnya aku sadar, status sahabat itu masih dan tetap mendarah daging diantara kita. Hanya sahabat. Tak lebih. Perhatian itu hanya formalitas belaka, perhatian yang menurutku istimewa. Bukankah cinta bagian dari anugerah Tuhan? Lantas apa masih pantas disebut anugerah jika terjebak dalam cinta persahabatan? Tersiksa dengan rasa yang hanya bisa disimpan dalam hati, membiarkan prinsip bernama sahabat memenangkan egonya. Ah.. ini sulit.

Semuanya tak bisa terbaca begitu saja. Prinsip sahabat ini seperti merkurius yang selalu konsisten dalam keadaan, persis ketika aku berusaha menjaga kekonsistenan hubungan antara kita. Tak mudah. Aku berusaha seorang diri, terjatuh seorang diri bahkan bangkit seorang diri. Nyatanya kamu tak perlu tau, cukup otak dan hatiku yang menjadi saksi betapa seruan-seruan kecil mereka membuatku percaya akan perasaan yang pelan-pelan tumbuh ini. Kita mengepakkan sayap bersama-sama bahkan terbang bersamaan, itu membuatku terbiasa akan kehadiranmu juga hadirnya perasaaan cinta ini. Sayangnya kita memang sudah -terbiasa dengan keadaan ini, bersama sebagai sepasang sahabat sejati. Itu membuatku takut. Aku telah membuat kesalahan dalam peraturan persahabatan, yakni mencintai sahabatku sendiri. Namun disisi lain ini bukan keinginanku, cinta bukan masalah logika.

Setiap langkah kita adalah untuk menuju titik yang berbeda. Ah, tentu. Aku dan kamu bukan takdir layaknya adam dan hawa. Satu hal yang perlu kamu tau, aku menginginkan takdir itu. Jika memang aku bukan bagian tulang rusukmu, aku masih berharap jalan kita selalu bersisian, meski dengan tujuan yang berbeda. Langkah kaki yang memang sudah terbiasa bersamamu itu membuatku semakin larut dalam kegamangan rasa ‘terbiasa’ yang akhirnya bermetamorfosa menjadi ‘cinta’.

Rabu, 12 Juni 2013

Selip Rasa Dalam Hati



Tema: Cinta Diam-Diam
Judul: Selip rasa dalam hati
Author: Fanni Salma

Untuk sebuah syarat mutlak hatiku benar-benar tertaut padamu. Hanya saja, getar ini tak selalu mudah ku artikan. Ah, tentu. Memandang kebahagiaanmu saja sudah sangat menyenangkan, entah dari jarak dekat ataupun jauh. Pasalnya, satu kata berwujud ‘Hai’ telah mampu membuat semuanya terasa melayang lantas menjatuhkan secara pelan-pelan. Andai saja aku tau dari awal, satu kata itu mampu merenggutku karena kehilangan. Tepat! Setiap pertemuan selalu ada perpisahan. Sama seperti ketika aku mengenal sosokmu, seakan kamu akan selalu ada di hari-hariku, tak peduli sampai kapan sang waktu melukiskan kisah itu untukku. Kisah yang selalu aku nikmati diam-diam di belakangmu. Sekali lagi, perpisahan itu ada. Ah.. memang tak ada ucapan ‘selamat tinggal’ antara kita, bukan jarak yang membuat kita terpisah, hanya kedekatan kita yang terasa ‘berbeda’. Itulah definisi perpisahan yang sebenarnya.
Ingatkah? Ketika aku dan kamu saling tertawa lepas, entah menertawakan apa saja, saling mencibir, saling peduli, saling tersenyum bahkan saling terluka. Aku merekamnya. Siluet-siluet masa indah itu masih terekam jelas di otakku, pada kenyataannya kamu masih mendominasi disini, di hidupku. Tahukah? Sejak perasaan nyaman itu tiba, aku baru sadar bahwa perasaan cinta itu ada. Menghiasi setiap sudut sepiku. Sayangnya kamu tak pernah menyadarinya. Ya, semua kisah-kisah yang sudah lewat hanya sekedar ‘masa lalu’ yang tak sedikitpun mengecohmu. Padahal, jauh di dalam harapanku, semuanya masih tetap istimewa.
Sampai sekarang, rasa itu masih sama. Jelas dengan keadaan yang berbeda. Pemandanganmu dari jauh sudah cukup membuat kupu-kupu menggelitiki perutku. Tak sampai hati mengingatmu, selalu aku berharap Tuhan memutar kembali kisah kita sekali saja, supaya aku tak perlu merasa kehilangan sosokmu yang dulu. Aku sadar, perubahan itu ada. Dimana metamorfosa terkadang membuat jengah. Ah maaf, aku tak sedang membicarakan perubahan. Kamu masih sosok yang sama, hanya keadaan yang berbeda. Haha. Miris, cukup miris. Aku merindukanmu. Selalu merindukanmu disetiap helaan nafasku. Sampai sekarang pun, aku merindukanmu. Tentu dalam diamku.
Tahukah? Tatkala aku –berusaha menjaga jarak antara kita, itu sangat sulit. Bisa saja aku memerintahkan otakku untuk tak menegurmu atau bahkan berpura-pura tak mengenalmu. Sayangnya aku gagal, semua tersabotase olehmu. Pertahananku selalu rapuh hanya karena sentuhan kecilmu. Yang aku tau, ini bukan sekedar selipan rasa dalam hati. Mencintaimu diam-diam bukan hanya sekedar angin lalu. Sayangnya kamu tak pernah tau, namun aku selalu menikmatinya.

***

Sabtu, 08 Juni 2013

Cerpen - Apakah Aku Pembawa Sial?


Tittle: Apakah Aku Pembawa Sial?
Author: Fanni Salma
NB: My first story!


Bukan sebuah mimpi yg terjadi,hanya kenyataan yg kualami kini. Apakah semua akan berakhir? Aku tak sanggup menyaksikan kepedihan ini.

"hiks,hiks.."yaa. Aku hanya bisa menangis
"ya Allah,kenapa?? Kenapa kau berikan aku penderitaan ini? Aku tak kuat lagi."aku benarbenar rapuh sekarang,tak ada orang yg mengertiku,memahamiku atau sekedar mendengar curahan hatiku.

Flashback.

Di RS permata bunda. Tepat nya tanggal 6 desember 1993,seorang ibu sedang memperjuangkan hidup nya dan anak yg ada dalam kadungan nya. Sedangkan sang suami kini menunggu di luar ruangan bersama ke dua anaknya
"pa,mama ngapain sih di dalam?"tanya anak ke dua nya sangat polos
"mama lagi nunggu adik kamu keluar sayang"jawab papanya membelai anak ke duanya itu
"tapi zahra mau main sama mama pa."
"iyaiya. Kamu main sama kak Rio dulu yaa"kata papa zahra sabar.
Sementara di dalam ruangan,
"bu. Ibu yg kuat yaa,tarik nafas dan keluarin pelanpelan"kata bidan yg tengah menangani ibu itu
"huft.. Bagaimana ini? Ibu itu semakin lemah"ucap suster yg mendampingi bidan itu panik
"ibuu .. Sedikit lagi,ibu pasti bisa."dann yg terjadi
"oek.. oek.."tangisan bayi yg terdengar
"bu,selamat bayi anda perempuan"kata bidan itu tapii tak ada jawaban dari ibu sang bayi
"bu?? Ibu??.."panggil suster kepada ibu itu. Terlihat sang ibu tergolek lemah,mata nya tertutup dan kulit nya pun pucat pasi
"innalillahi wainnailaihirraji'un"bidan itu kemudian menutupi selurug tubuh nya dg kain putih
.
.
.
"bagaimana? Apa anak saya sudah lahir?"tanya bapak yg seperti nya suami ibu tadi saat bidan itu keluar ruangan
"selamat pak,anak bapak perempuan"
"alhamdulillah,lalu istri saya? Dia baikbaik saja kan?"terlihat bidan itu menjadi pucat
"istri saya baikbaik saja kan?"tanya bapak itu sekali lagi
"maaf pak. Kami telah mengusahakan yg terbaik"bidan itu tertunduk lemas
"maksud anda?"
"istri anda meninggal"pria itu seakan tertimpa kumpulan bola api. Jantung nya seperti tak berdetak lagi,betapa hancurnya ia mendengar bahwa orang yg sangat ia cintai telah tiada
.
.
"hiks,hikss .. Mamaa,mama jangan pergii,hiks"kedua anak nya juga tak sanggup kehilangan tempat terindah mereka tapi apa daya? Ini semua telah di gariskan.

Flashback end.

Yaa,semenjak itu lah. IFY. Gadis yg dilahirkan pada tanggal 6 Desember itu dianggap sebagai Pembawa Sial oleh saudarasaudara nya bahkan oleh papa kandung nya sendiri.
Ia seperti gadis sebatang kara yg tak punya siapasiapa. Setiap hari,yg ia dapatkan hanya tangisan bukan kasih sayang seperti hal nya anakanak lain

***

Pagi yg cerah namun Ify yakin pagi ini tak secerah yg akan terjadi nanti
"heh sialan! Buatin gue sarapan! Cepetan!"bentak zahra
"tapi kak .."
"gak pake tapitapian"potong zahra kemudian pergi gitu aja. Ify hanya menatap sedih kakak nya.
Setelah selesai,Ify bermaksud untuk duduk dan sarapan bersama
"ngapain lo?"sinis zahra
"sarapan kak"
"pindah! Lo gak boleh sarapan di sini! Jijik gue."ketus zahra
"tapii .."
"pergi kamu!"bentak papa ify membuat zahra tersenyum puas. Ify hanya mengalah karna hanya itu yg dapat ia lakukan. Rio menatap ify kasihan,bagaimanapun juga ify adalah adiknya,adik kandung nya.

***

Ify berjalan menuju halte. Yaa. Setiap harinya ia harus menunggu bus untuk berangkat ke sekolah,berbeda dg zahra dan rio yg selalu diantar papa nya meskipun sekolah mereka sama dan juga meski seperti itu,zahra mengancam ify untuk berpurapura tidak saling mengenal. Tapi,ify hanya mengalah. Apa harus ify yg selalu mengalah? Entahlah.

@sekolah

Ify yg baru kelas 8 dikenal smart,ia selalu menang lomba cerdas cermat dan semacam nya. Mungkin menurut temanteman nya beruntung sekali ify tapi tidak dg ify. Dia tidak butuh menang lomba,dia tak butuh dipuji dan dia tak butuh kepintaran nya itu. Yg ia butuhkan adalah kasih sayang dari papa dan kakakkakak nya bukan semua itu,kalau pun harus menukar semua kelebihan nya itu pasti sudah ia lakukan karna dia sangat sangat sangat menyayangi keluarga yg telah merawat nya itu meski tiada setitik rasa sayang yg ia peroleh selama hidup nya.

.skip.

"fy,kamu kenapa? Ngelamun aja"celetuk sivia teman sebangku nya. Ify menggeleng cepat
"gak kok. Cuma mikirin bahasa indo ntar"elak ify
"lahh,aku yg gak pinter aja sante. Kamu yg pinter nya stadium akhir malah bingung gitu"
"ah bisa aja kamu."itu lah ify,dia kurang suka dilebihlebih kan meski kenyataan nya dia memang LEBIH.
Tak berapa lama,bel masuk berbunyi menandakan pelajaran akan di mulai
"anakanak,,sekarang ibu minta kalian mendiskripsikan tentang mama. Kalian bisa tulis di kertas yg akan ibu bagikan dan nanti dikumpulkan"
betapa terkejut nya ify karna dia tak tau bagaimana sosok seorang ibu jangankan menyentuh nya,melihatnya saja tak pernah.
"mama .. Apa mama juga membenciku di sana?"tanya ify dalam hati
"hey. Kesambet tau rasa lo!"seru orang yg duduk di bangku sebelah ify
"ehh .. Aku gak ngalamun kok"kata ify gelagapan
"nah,,itu bukti nya lo kaget"ngotot orang itu
"iyaa deh"
"ngaku kan lo. Ada apa sih? Ada masalah yaa?"kata orang itu menerkanerka
"ehmm ..mhhmm.. Apa seorang mama bisa benci kepada anak nya?"tanya ify
"pertanyaan lo aneh banget"cibir orang itu
"aku cuma mau jawaban kamu"tegas ify
"hmm .. Setau gue,gak ada mama yg benci sama anak nya. Sebesar apapun kesalahan kita sama mama,mama selalu sayang sama kita karna kasih sayang mama sepanjang jalan"ucap orang itu bijak
"termasuk udah bikin mama nya meninggal?"tanya ify pelan.
Meskipun ragu,orang itu tetap mengangguk
"makasih vin. Sekarang aku tau mama itu kayak apa"meski terdengar aneh,orang yg bernama ALVIN itu tersenyum dan dan mengangguk. Yaa,walau ify tak dapat membayangkan wajah ibu nya tapi sekarang ify dapat membayangkan betapa bahagia nya mempunyai seorang mama. Dengan ragu, ify mulai menggesekan pena nya membuat serangkaian kata yg keluar dari benak nya.

***

Sepulang sekolah,ify harus menyelesaikan semua pekerjaan di rumah nya. Mulai dari nyapu,nyuci piring,ngepel dll. Kadang ify berfikir apakah dia dianggap pembantu oleh papa dan kakakkakaknya itu?.
Sungguh tak ada beda nya dg TKI yg disiksa di luar sana tapi ify yakin,di dalam hati papa dan kakakkakaknya pasti adaSecelah rasa sayang untuk nya.
"yg bersih ngepel nya."kata zahra yg baru pulang bersama rio. Ify hanya menatap sayu zahra
"eh liat kak. Aku bisa balet lho"kata zahra bermaksud menyalahi ify. Ia memperagakan tarian balet itu dan saat berjalan,berputar zahra sengaja menghentakkan kaki nya terlalu keras menyebabkan tanah yg menempel di sepatu nya beralih menempel di lantai
"kak,itu sudah ify pel"kata ify pelan
"bukan urusan gue. Wlee"zahra berlari ke kamar nya sambil tertawa puas. Sedangkan rio tak berbuat apaapa,ia hanya menatap ify sekilas kemudian pergi ke kamar nya
"Tuhaaann,kapan semua ini berakhir???"batin ify.
Kehidupan yg benarbenar sulit di jalani untuk seorang gadis yg beranjak remaja ini. Bagi nya,melihat senyuman dari orangorang yg ia cintai sudah cukup tapi salahkah bila ia menginginkan sedikit yaa hanya sedikit kasih sayang dari mereka?

.skip.

Setelah semua pekerjaan selesai,ify kembali ke kamar. Mata nya seakan berat sekali oleh karena itu ia putuskan untuk tidur hingga pagi.

.skip.

BYURR
tibatiba ify merasakan badan nya telah basah,saat ia terbangun ternyata zahra yg menyiram nya
"heh PEMBAWA SIAL!! Bangun lo!! Lo kira rumah gue tempat penginapan???!"bentak zahra tajam sambil menekan kata yg dicapslock
"maaf kak"ify hanya tertunduk
"zahra! Kamu apaapaan sih nyiram dia??"kata Rio dg nada tinggi
"kakak?? Kok kakak belain pembawa sial ini sih??"balas zahra menunjuk nunjuk ify yg hanya diam
"kalau dia sakit gimana? Emang lo mau gantiin dia kerjain semua pekerjaan di rumah?"zahra berfikir sejenak
"oh iya ya kak. Kok gue gak mikir ke situ? Maap deh kak"
"yaudah,lo cepetan siapsiap. Keburu telat"zahra pun pergi meninggalkan kamar ify
"lo gakpapa kan?"tanya rio merasa kasihan. Ify hanya dapat menggeleng
"yaudah,gue pergi dulu"kata rio datar. Ify menatap aneh kakak nya,baru sekarang rio mau berbicara kepada nya meski sudah bertahuntahun tinggal seatap.

***

Ify melangkahkan kaki nya menuju ruang kelas,terlihat Alvin tersenyum ke arah nya. Dg ragu,ify pun membalas nya

.skip.
.skip.





Kini,ify berada di Kantin. Sebenarnya ify tidak mau tapi karna dipaksa sivia akhirnya ify menyetujui
"kamu beneran minum doang fy?"tanya sivia
"iyaa,aku udah sarapan"
"oh yaudah"ify mengalihkan pandangan nya menelusuri kantin hingga matanya berhenti di meja no 8. Di sana zahra dan temanteman nya sedang berkumpul,terlihat zahra sedang menangis. Ify mengerutkan kening nya
"vi,itu kak zahra kenapa yaa?"tanya ify tak mengalihkan pandangan nya
"gatau deh."jawab sivia mengikuti pandangan ify
"kok sampe nangis gitu ya vi?"
"ulangan nya jelek kali"kata sivia ngasal
"gak mungkin donk viaa"kata ify gemes
"yaa bisa aja kan kak zahra ketua cheers jadi jarang belajar gitu."
"terserah kamu aja deh"

***

Tidak seperti biasa nya,zahra dan rio sudah pulang padahal biasa nya mereka pulang setelah ify.
"kak?? Kakak kenapa?"tanya ify pelan saat melihat zahra menangis di depan TV. Zahra menoleh ke arah ify dan menatap nya sinis
"heh! Seneng yaa lo gue nangis???!"ketus zahra
"hah.. Maksud kakak apa? Ify gak ngerti"
"udah deh. Lo gak usah purapura bego!! Garagara lo gue putus sama alvin!! Gue benci sama lo!!!"bentak zahra. Ify hanya bisa diam karna memang dia tidak tau apaapa
"puas lo sekaran??? Lo emang PEMBAWA SIAL!"air mata ify tak dapat dibendung lagi,apa benar yg dikatakan kakak nya?
"ada apa ini?"tanya papa zafy yg baru datang
"dia!! Dia udah rebut alvin dari aku,pa!!"tuduh zahra
"enggak pa,ify gaktau apaapa. Ify gak ngerebut alvin,pa!"bantah ify.
"bohong!! Alvin mutusin aku karna dia suka sama cewek lain dan itu dia!!"
Tapi?? Siapa ify di mata papa nya??? Mau ify berkata jujur pun,papa nya tetap membela zahra. Yaa. Ify hanya dapat meratapi hidup nya
"sekarang juga,kamu masuk ke kamar dan jangan keluar sebelum papa suruh"tegas papa zafy. Dg langkah berat,ify menuju kamar. Seperti biasa,mengalah. Cuma itu yg ia lakukan.
.
.
.
"hiks,hiks .. Mamaa,aku ingin ketemu mama..hiks"gumam ify ditengah tangisan nya. Hatinya benarbenar hancur,setega itu kah mereka terhadap ify?
Tok .. Tok .. Tok ..
Mendengar ketukan pintu
Ify dg cepat menghapus airmata nya.
"gue bawain makanan buat lo."kata rio datar. Ify menatap heran kakak nya,
"lo makan ya. Gue pergi dulu."masih tatapan heran yg ify tunjukan,kenapa kakak nya bisa sebaik itu sekarang? Bahkan mengajak nya bicara. Sungguh sulit dipercaya

***

Hari minggu,tapi tidak untuk ify. Tak ada hari minggu untuk nya. Yaa. Mungkin.
"heh pembawa sial!"ketus zahra
"sekarang lo ikut kita ke Mall"lanjut nya
"kakak gak salah ngajak aku?"
"eits,jangan berfikir lo akan bersenangsenang. Di sana lo yg akan bawa barang belanjaan. Ngerti lo??!"zahra tersenyum licik. Ify hanya mengalah,memang mau apa lagi? Melawan? Itu tidak mungkin. Yaa sangat tidak mungkin

***

Di Mall.

Ify hanya disuruhsuruh dan dibentak oleh zahra. Sebenar nya rio tidak tega melihat nya tapi rio hanya menunjukka ekspresi datar sekalipun di tatap oleh ify.
Setelah zahra merasa puas menghamburkan uang,mereka hendak pergi ke parkiran untuk pulang.
Tibatiba,sapu tangan kesayangan zahra terbang diterpa angin sampai ke jalan raya
"yaahh sapu tangan gue. Bentar kak,gue ambil dulu"zahra berusaha mengambil sapu tangan itu tapi dari arah barat,sebuah truk besar melaju dg kencang dann
"AWAS KAK!!"
BRUKK
bukan zahra yg tertabrak tapi IFY. Yaa. Ify,gadis malang yg selalu disiasiakan. Kini badan ify tergolek lemah tak berdaya. Apakah ify sudah meninggal?
"kak.. If..ify,,sas..sayang sam..ma kaliaan"mata Ify benarbenar tertutup. Rio dan zahra segera membawa ify ke Rumah Sakit.

.skip.

"maaf,nyawa anak bapak tidak dapat tertolong lagi"entah apa yg papa dan kakakakak ify rasakan,perasaan bersalah kini bertubitubi menyambut mereka semua
"maf..maafin kakak fy."kata zahra dg tangisan sesal nya
"maafin gue fy., lo adik gue. Yaa. Adik kandung gue"sambung rio yg tanpa sadar juga meneteskan air mata
"maaf juga untuk papa fy karna selama ini papa gak pernah sayang sama kamu. Dan maaf karna papa selalu anggap kamu pembawa sial"
Hanya perasaan sesal yg dirasakan sekarang. Semua terlambat,kenapa mereka baru menyadari pentingnya ify setelah ia tiada?
Kenapa tidak dari dulu??

.skip.

***

Sehari setelah kematian ify,seorang wanita datang ke rumah ify
"maaf anda siapa ya?"tanya papa ify
"saya bu uchi. Saya guru nya ify"
"oh.. Silakan masuk"
"begini,maksud kedatangan saya adalah untuk menyerahkan ini"wanita itu menyerahkan sebuah map
"apa ini?"
"itu hasil karya ify"papa ify mengerutkan kening nya
"waktu pelajaran saya,saya menyuruh anakanak bercerita tentang mama dan menulis nya. Saat saya baca hasil karya Ify,saya mendaftarkan nya ke sebuah lomba dan ternyata ify berhasil memenangkan nya. Mereka bilang,itu karya yg sungguh mengesankan. Dan saya pun ikut menangis saat membaca nya"
"terima kasih,bu"
"yasudah. Hanya itu yg mau saya sampaikan. Saya buruburu,permisi"bu uchi itu seperti nya tergesagesa jadi papa ify membiarkan nya pergi.
Pelanpelan,papa ify membuka map itu dan membaca nya. Pertama,sebuah piagam kemenangan ify,papa nya tersenyum bangga. Kenapa baru sekarang ia menyadari betapa bangga nya menjadi orang tua Ify??
Kemudian ia mulai membaca karya Ify

-arti nama MAMA-
oleh Alyssa Saufika Umari

MAMA. 4 huruf yg tak dapat diartikan. Menurut orang,mama itu bidadari yg selalu menyayangi kita,mengerti kita dan memahami kita. Tapi,aku tak tau. Sungguh,aku tak tau apa itu mama. Jangankan merasakan belaian nya,menatap nya saja aku tak pernah. Adakah cinta mama untuk anak sepertiku? Entahlah.
Tapi,aku punya papa dan kakak2 yg selalu menyayangiku. Meski mereka selalu menunjukan sikap dinginya,aku yakin dihati nya ada setetes cinta untukku. Seperti bintang yg slalu membagi cahayanya saat gelap. Aku percaya,saat aku terjatuh nanti papa dan kakak2ku akan datang memberikan semangat untuku walau mungkin aku tak bisa bangkit kembali. Seburuk2nya mereka akan tetap dihatiku.
--
papa ify meneskan air mata,sebegitu pentingkah dirinya utk ify?
"maafin papa sayang,kamu bukan pembawa sial. Papa merasa bersalah kepadamu. Maaf"

Ify Alyssa


 Tittle: Ify Alyssa
Author: Fanny Salma


Hai, mau cerita sedikit tentang Ify. Tau ify kan? Entah kenapa aku tertarik banget sama gadis yang punya nama lengkap Alyssa Saufika Umari ini. Flashback aja deh, dulu dia itu cuma cewek yang biasa aja, namanya mulai melambung waktu dia ikutan idola cilik season pertama itupun cuma  sampe 12 besar! Waktu itu aku suka banget sama performance pas dia nyanyi lagu pesta sama lihat lebih dekat. Awalnya aku nggak tau itu kontes apaan tapi karna channelnya dewasa-dewasa (waktu itu aku masih SD) jadi nonton aja lah toh aku suka yang berbau musik, masih inget itu aku jagoin natasya dan nggak suka sama sivia tapi sayangnya dia nggak nyampe 16 besar. Di 16 besar dulu paling suka sama yang namanya Gabriel, maklum lah dari namanya aja udah keren. HAHA , semakin jatuh cinta sama Gabriel pas dia main gitar (eh gitar apa bass ya-_-) waktu itu satu band kan sama shilla di kelompok matahari (kalo nggak lupa lagi). Nah! Si Ify aku juga suka sih, pokoknya dulu itu aku sukanya sama “Gabriel, Shilla, Dayat, Riko, Angel, Ify, Via sama Sion”(banyak amat-_-). Tapi semenjak IC 1 bubrah (?) Cuma klop sama Gabriel, Shilla, Angel n Ify mungkin karena sering liat ya. Waktu Ify tinggal kelas rada ngga percaya, jelas! Meskipun aku lebih suka shilla waktu itu tapi mah aku jujur kalo dia itu multitalent, trus selang beberapa hari (atau minggu? Lagi-lagi lupa-_-) Ify jadi bintang tamu sama sion di pembukaan dufan yang baru! Beuh, ketauan banget kan kalo dia masih diharapkan. HAHA. Abis itu ada idola cilik duet sama idola cilik duo, Ify sama Bio kalah sama Anjani-Sion (lawannya kalo ga salah itu) . Ify-Bio jadi runner up tapi gara-gara itu mama mereka bahkan mereka itu jadi deket (sampe sekarang juga kayaknya) trus ada juga yang jadi fans bio Cuma gara-gara pernah duet sama Ify, HAHA. Meski nggak jadi juara tapi tetep keren sih lagipula dulu aku ngedukungnya anjani-sion, abisan mereka lucu. Trus diundang lagi deh, Ify dapet pasangan septian. Ngakak pas septian ditanya pengen duet sama siapa, dia jawab “Ify” beuhh polosnya kebangetan, nah giliran Ify dia jawab “Septian aja deh” kayak terpaksa gitulah tapi toh akhirnya menang (y). Disitu anak-anak IFC lumayan nambah, selain Ify itu berbakat dia juga baik banget, mungkin yang dulu sering mampir ke blog atau friendsternya ify tau deh bahkan ify nggak punya haters! Trus mulailah idola cilik dua, ify juga sering diundang bareng yang lain dan yang terpenting ify satu-satunya anak idola cilik satu yang diundang di GF idola cilik dua di hari pertama (selain dua juara idola cilik satu tentunya) buat ngiringin debo sama patton nyanyi. Katanya ify jadi deket sama debo *eciiee* trus di idola cilik tiga nih, dia diundang lagi. Spesialnya sih gara-gara ngiringin Rio kali ya. Trus abis itu dibentuk IC DIVA juga SIB. Trus Couple ify mulai bermunculan tuh dan yang pasti hatersnya bermuara cuma gara-gara couple!! Nah sekarang aku bahas couple ify ya, mulai dari ..... dari siapaaa??? Dari yang di idola cilik satu kali yahhh. Ify-Septian, ini couple juga ada loh tapi peminatnya emang satu dua orang aja, menurut aku sih biasa kalo mereka dicouplein, kan pernah duet apalagi setelah denger respon septian pas ditanya pengen duet sama siapa itu. Trus ke Ify-Gabriel atau biasanya orang-orang nyebut FYEL, sama halnya kayak yang pertama kalo itu wajar! Ify deket sama Gabriel di idola cilik satu terus juga di SIB apalagi di twitter mereka suka saling ledek eh tapi kayaknya lebih sering iel yang ngeledek ify *tabok! Nah meskipun kata aku banyak kode kalo iel naksir ify (jangan mulai gosip woii-_-V), kan ada yang nanya ke christ katanya dia cerita sama iel kalo naksir sama Via (dulu pernah dibilang kan di CJK?-_-) trus katanya iel naksirnya ke Ify, juga waktu reunian idola cilik satu foto iel yang berdua itu Cuma sama IFY!! Padahal ify juga fotonya sama dayat, shilla, angel, sion banyak deh tapi si iel Cuma sama ify (apa yang lain nggak di ulpload? Tp yang jelas nemunya cuma sama ify), tapi karena aku netral jadi anggep aja itu wajar. HAHA. Lanjut!! Ify-Debo, ini nih couple ify yang sempat dikira ‘real couple’ dan dulu paling suka menghebohkan gara-gara kedekatan mereka yang dibilang nggak biasa tapi tetep kata aku WAJAR, ify pernah ngiringin debo sama patton kan? Trus ada juga foto ify sama mamanya debo yang keliatan akrab banget trus ify pernah bilang ‘sering becanda sama debo pake bahasa sunda’, nah mungkin itu penyebab kedekatan mereka dulu (kan sekarang udah jauh), ify sama debo sama-sama dari bandung. Ify pernah bilang kalo dia sayang sama IFC dan IDF (couple lain nggak disebut) , mungkin itu karena emang yang sering ngontek ify itu IDF bahkan ify pernah foto berdua sama debo  itu gara-gara yang nyuruh IDF loh, itu karena banyak IFC yang juga IDF , dia sayang sama mereka jadinya nurutin kemauan IFC/IDF itu. Lanjut ke Ify-Cakka, banyak yg bingung kenapa ini duo bocah talent di couplein. Sebenarnya sih dulu gara-gara foto mereka berdua yang cakka masih di idola cilik dua terus foto mereka yang satu meja makan sama yang waktu SIB muncul, disitu ada anak ICL yang suka mereka dicouplein sampe akhirnya dia suka ngedit foto Ify sama Cakka jadi mesra (?) dan lumayan lah yang suka. Lagi pula ify-cakka kalo lagi SIB perform atau foto doang kan si Ify kadang sebelahan sama cakka jadi memudahkan untuk di crop *ehh . kata aku mereka cocok kalo lagi di panggung loh. Terus ke Ify-Alvin, aku juga nggak tau kenapa mereka di couplein tapi aku suka. HAHA. Abisnya sama-sama putih, mancung juga *ehh. Mereka juga deket loh gara-gara SIB, pas di dahsyat dulu alvin sempet bengong liat ify ketawa *nahloh tapi ya wajar aja sih, kan alvin itu katanya dulu deket sama Via dan Via sendiri sahabatan sama Ify, alvin juga dulu lumayan sering smsan sama Ify (yang aku tau dari anak ICL lain) daaannnnnnn ify itu satu-satunya anak idola cilik cewek yang ada di followers twitternya alvin yang satu (entah yang mana, karena ganti uname aku jadi lupa-_- tapi sekarang udah engga satu-satunya sih). Lanjut ke Ify-Ray!! Ehmm, mungkin dulu couple ini meresahkan. Kenapa? Karena diantara couple-couple ify yang lain ini yang paling nggak disuka, aku sih tetep netral! Ify-Ray pun cocok sih, awalnya di SIB. Mereka deket lewat situ sampe akhirnya ify terang-terangan bilang kalo dia sama ray itu SAHABATAN terus di roadshow ify dipasangin sama Ray, kan bulan juli 2011 itu udah mulai Blink muncul dimana-mana terus si ray makin sering mention ke ify bahkan tiap Blink mau show, si Ray nyempetin mention “segmen berapa fy?” atau “semangat fy” . disitu aku mikirnya wajar aja deh, kan sahabatan meskipun ada yang ganjel. Sampe akhirnya tiba-tiba Ify marah-marah di twitter entah buat siapa, intinya dia nggak suka di paksa trus si Ray muncul lewat tweet-tweetnya yang kayak minta maaf gitulah dan di TL itu udah kayak mention tanpa mention (?) , maksudnya sebenernya itu mention buat ify/ray tapi nggak di mentionin. Abis itu mereka nggak pernah nyapa-nyapa lagi sampe akhirnya Ray punya cewek!!! Disitu mulai muncul kode-kode, ada yang bilang “Ray nembak Ify tapi Ify nggak mau karena belum mau pacaran terus akhirnya ray nembak si cewek itu” . No coment deh waktu itu, aneh aja liat yang sahabatan tapi tiba-tiba kayak musuhan begitu ya meskipun sekarang itu pro kontra udah selesai tapi tetep aja banyak yang keukeuh bilang kalo Ray sering ngestalk twitter Ify, nah loh tau dari mana juga sih-_- . ya semoga mereka sahabatan lagi, ahahaha. Ke couple terakhir nih!! IFY-RIO , pasti udah tau kan sama couple ini? Dulu aku nggak tau bahkan nggak suka sama couple ini, kenapa? Karena udah terlanjur suka sama Ify-Alvin sama Ify-Debo . dulunya aku sempet heran, sampe pernah ngelontarin pertanyaan “Apa bagusnya sih sampe banyak banget yang suka?” dan sekarang nyesel kenapa musti nanya kayak gitu. HAHA (piss ya RFM ._.V) , abisan tiap nemu fbfc pasti kalo berhubungan sama Rio-Ify itu udah full/banyak likers terus dulu di ning itu couple Ify-Rio laku banget!!! Jauh di atas rata-rata!!! Sebagai penghuni baru ning, siapa yang nggak heran? Ya udah karena penasaran akhirnya aku ngikut baca dan tertarik juga, ceritanya keren banget! Jadi inget dulu betapa sebelnya Ify karena dijodoh-jodohin begitu. Sampe pernah bilang “ngomong aja ga pernah” (waktu itu ditanya tentang Rio) , nah sekarang aku mikirnya kalo ga pernah ngomong gimana pas duet di idola cilik tiga dulu? Masa’ iya diem-dieman tapi hasilnya sekeren itu? Nggak mungkin banget kan? Ckck. Rio juga bilang dia nggak suka sama Rify tapi nyatanya dia duluan yang ngeresmiin RFM *nahloh! Ya meskipun banyak tuduhan kalo itu paksaan tapi kata aku sih biarin aja, “tau apa mereka tentang kita?” :/ trus banyak juga kode lainnya. Jadi pengen cerita banyak tentang Rio-Ify, HAHA. Kayaknya Ify beneran bo’ong kalo dia ga pernah ngomong sama Rio, buktinya mereka dulu suka dm-an terus pernah saling say HBD atau anniv, paling ngakak pas Rio say “makin sayang ya sama Ify” (anniv IFC) eh diceng-cengin “yang makin sayang IFCnya apa kamunya?” serius ngakak parah!!! Dan ternyata gara-gara perkembangan kedekatan mereka itu banyak yang nggak suka (meskipun banyak yang suka), ify juga mulai risih diceng-cengin sama Rio sampe kejadian follow-unfol mulu. Tapi akhirnya Rio yang follow tanpa folback dari Ify -_- , waktu di CKJ katanya Ify terpikat sama Rio. wah!! Yang belakang (Via, Shilla, Febby sama Prissy) sibuk ngecieciein tapi tetep Ify ngelak gitu pake ngotot juga, kayaknya sih banyak juga temen-temen Ify yang suka couple Ify-Rio. si Dea, Daud sama Zevana bahkan pernah make hastag RFM, HAHA terus Silvia (idola cilik tiga bareng Rio tapi nggak lolos 14 besar) itu juga RFM lohh . kata kak Radit juga, menurut ramalanya (?) “kalopun Ify sama Rio jadian/ udah jadian/ udah putus itu nggak ada yang tau soalnya keduanya sama-sama pinter nyembunyiin sesuatu yang dianggap privacy” . Waktu hebohnya si Tristan-Ify tiba-tiba Dpnya Rio “Ada waktu bentar nggak? Berantem yuk” . NGAKAK eee :D , kok bisa pas banget ya? Haha. Dan setelah itu si tristan jadi sering dikaitkan sama Ify, pas ada yang minta dia ngecoverin lagu bareng Ify dia balesnya iya etapi sampe sekarang belom ada tuh. Apa mungkin Ify yang nggak mau? Entah deh. Sekarang sih lumayan reda, feeling aku mah dia udah jera (?) dipojokin kalo soal ify terus dibandingin sama iel, rio atau siapa deh. HAHA. Selain itu, ify emang ngga pernah mau di couple-couplein. Dia suka ngambek juga kalo ada yang ngegodain apalagi kalo tentang Rio padahal dulu kalo digodain tentang debo si ify Cuma senyum aja *uhuukks* , apa karna nggak seiman? *backsound-peri cintaku* *tabok!! Dan kalo kalian cek blog Ify pasti Cuma nemu foto couple Ify bareng Debo sama Iel. Yang jelas kata aku ify emang susah diubek-ubek privacynya tapi aku suka. Mungkin kalian semua heran kenapa begitu sayangnya aku sama Ify, dia itu pengertian, baik, dewasa, profesional, multitalent tapi tetep dia itu manusia biasa. Dari dulu IFC itu sebenernya nggak ada ketuanya, nggak ada pengurus resminya karena kata Ify semua sejajar tapi karena anggota IFC itu akhirnya dibikin pengurus sendiri tanpa campur tangan Ify, terus waktu itu ada yang usul Meet N Greet tapi jawaban Ify dia nggak mau, katanya duitnya sayang kalo Cuma buat ketemu dia. Baik banget kan? Sementara artis-artis lain sibuk bikin MnG eh dia nolak karena kasian sama kita, dia sayang sama kita, dia nggak mau kita nangis-nangis minta uang ke mama papa Cuma buat ketemu dia, soalnya kata Ify kita bisa ketemu dimana aja tanpa harus ngeluarin duit. Terus soal haters, pernah nggak sih kalian nemu Ify lagi ngelabrak haters? Enggak kan? Malah hatersnya diajak becanda, seperti kata admin IFC, waktu dia dapet surat dari hatersnya dia nggak langsung buang tapi dibaca!!! Malu nggak sih kalian yang ngebenci orang sebaik itu?? Parahnya itu di hari ulang tahunnya, kado yang teramat kejam ya? Bayangin aja kalo kalian ulang tahun tiba-tiba dapet paketan ular kobra, tapi Ify? Dia nyempetin baca dan nggak marah karena dari awal dia emang udah ngira semua bakalan kayak gini (semua pilihan ada konsekuensinya), nggak semua orang bisa nerima dia, iya itu wajar tapi itu jadi nggak wajar kalo tanpa alasan yang childish (bisa jadi masukan buat haters-haters lain), dulu aku juga pernah baca stat haters Ify yang isinya itu intinya Ify pamer gara-gara shooting. Emang kenapa? Salah? dia Cuma nge- Tweet “2 scenes lagi” itu salah? Itu pamer? Terus status yang “nggak bermoral” itu lebih bener? Enggak kan? Ify juga manusia kan? Soal sifat dia yang cuek dan terlihat judes itu kan Cuma ‘face’ , mama Ify lebih tau sifat anaknya. Emm, juga buat doa-doa kalian (haters) yang ditujukan ke Ify itu aku Cuma istighfar, mana ada sih makhluk Allah yang tega-teganya bilang “Itu di PAA Ify sakit ya? Kenapa nggak beneran aja? Mati sekalian gitu” . HAHA. Aku yang Cuma fansnya Ify marah loh, tapi Ify??? Dia diem nggak nanggepin soalnya dia emang nggak suka nyari ribut. Oh iya, meskipun aku (mungkin juga IFC lain) itu sayang banget sama Ify tapi bukan berarti aku mendewakan Ify sampe melambung ke udara, nggak!! Aku (juga IFC lain) selalu bilang salah kalo emang Ify salah, kalo emang salah kenapa harus dibilang bener? Ya, itu alesan aku juga kenapa sayang sama IFC lainnya. Meskipun mereka sayang banget sama Ify (kayak aku) tapi mereka masih bisa ngasih masukan ke Ify dan nggak membenarkan sikap Ify yang salah justru ngasih saran, misal aja dulu pas Blink di KCA kan baju Ify dipilihin yang minim banget (bukan ify banget) , IFC langsung mention ke Ify ngasih saran yang bener ya meskipun itu bukan pilihan ify juga sih. Ify selalu nerima kritik dan saran kok, lagi pula dia nggak beda-bedain fans. Kamu mau gabung sama IFC silakan, mau engga juga silakan, semua bebas!! Ify nggak akan maksa kamu yang benci banget sama dia buat suka banget sama dia. Itu terserah. Terus apa alasan buat ngebully Ify? Couple? Atau bahkan IFC? Kalo couple mah itu juga bukan ify yang mau! IFC? Emang IFC itu Tuhan yang selalu bener? Enggak kan? Emm, atau mungkin sebaiknya introspeksi diri masing-masing, nggak ada orang yang selalu benar kan? Justru yang dibutuhin itu orang yang pernah salah karena dengan kesalahan itu, orang akan belajar buat jadi bener. Sekarang gimana? Masih mau ngebully ify? Silakan, itu urusan kalian sama Tuhan justru aku bilang sekarang harusnya ify bersyukur karena dosanya bisa terkikis. HAHA.

IFY DI MATA SAYA.
Di mata aku, ify itu gadis yang nyaris perfect. Kenapa ‘nyaris’ ? karena emang nggak ada manusia yang sempurna. Dia berbakat, meskipun sekarang BLINK lagi booming-boomingnya dan sibuk shooting sampe kadang pulang pagi tapi dia masih bisa dapet nem 38,25 . bayangin deh!! Sibuk shooting, nyanyi, latihan tapi masih bisa nyempetin belajar dan dapet nem segitu padahal aku yang free aja belom tentu bisa dapet segitu. Iya, dia berprestasi!! Meskipun dia melambung tapi nggak melupakan sekolah. Bahkan Ify pernah ikut pertukarang pelajar di Singapore, jadi penyanyi jazz termuda 2011, diundang main piano di Brunei, diajakin duet sama band luar negeri, yang terbaru nyiptain lagu “Andaikan sama Blinkin” . Hebat? Iya! kata aku dia emang hebat. Gara-gara dia aku pengen banget bisa main piano sama gitar. Iya, ify itu bisa main piano, gitar sama perkusi, dulu belajar main gitar dari kak chiko juga sampe-sampe kalo dia punya cowok harus bisa main piano atau gitar, sampe sekarang dia belum pernah pacaran. Kagum? Jelas!! Dia itu cantik, talentanya keren, sering ditembak cowok tapi dia tetap memprioritaskan sekolah. Nilai Ify paling rendah itu 80an dan selalu masuk 5 besar. Sekarang dia sekolah di SMA Al-Izhar pondok labu di kelas X.1 , katanya sih dia dikerjain sama kakak kelasnya entah juga dikerjain apa-_-
Bukan Cuma sekarang dia membanggakan tapi dari dulu, bahkan kak Okki sama Gabriel pernah bilang kalo mereka kagum sama Ify. Ify udah beberapa kali diundang di acara yang tamunya itu pak SBY, dulu pas ulang tahun bu ani dia di suruh baca puisi tanpa persiapan apa-apa tapi dia tetep ngelakuin karena jiwa ‘profesional’nya, akhirnya dia baca puisi di depan tamu-tamu penting sampe gemeter. Pas abis selese baca, si ify dibilang “katanya nggak bisa? Itu tadi bagus banget fy sampe gemeter gitu, menjiwai banget” eh si ify balesnya “itu tadi gemeter takut tau” , haha nggak kebayang muka polos Ify. Dia juga orangnya moody-an gitu (kayak cakka) apalagi kalo udah bahas couple, dia paling nggak suka tapi ngehargain orang-orang yang suka dia dipasangin sama siapa aja. Jiwa ‘profesional’ nya emang paling oke. Sampai kapanpun nggak akan pernah berpalig dari Ify :’)

Cerpen - Sad Ending


Author : Fanni salma :)
Judul    : Sad ending



            Ada hari dimana dunia ini dimulai dan tentu akan ada akhir dari segalanya. Aku tau, masih banyak hal yang tak pernah terpikirkan olehku namun tentu saja aku tak pernah menyadarinya. Dari awal aku sangat tau bagaimana perjalanan kehidupan, tak dapat di duga, tak pernah terlintas apa yang akan terjadi selanjutnya hingga tiba saatnya semua terungkap menjadi sebuah kejutan. Kejutan yang mungkin akan merekahkan senyuman atau malah membawamu ke dalam kelaraan. Sama sepertiku, hidup dikelilingi banyak hal yang kelam, seakan akulah penjahat yang terus dikejar polisi. Siapa yang salah di sini? Aku kah? Tidak! Aku tak pernah merasa salam dalam keadaan ini. Aku hanya, aku hanyaa tak mengerti mengapa aku terus saja menjadi korban.
            Serpihan luka itu belum juga habis ditelan bumi, ia semakin membawaku ke dalam dunianya, menyeruakan betapa malangnya aku. Aku menyesal mau saja mencicipi hidup seperti ini, aku bahkan tak pernah berfikir bagaimana bisa aku bertahan dalam kegelapan yang selalu saja menyelimutiku. Aku rapuh! Aku lemah! Aku bukan batu karang yang hanya dapat diam dengan kokoh meskipun diterjang ombak setiap saat, aku hanya manusia biasa yang masih menyimpan sebuah perasaan, perasaan yang tak pernah orang lain mengerti. Hanya aku. Yaa, hanya aku yang dapat memahami hidupku. Bukan orang lain.

----‘

            Satu bulan lalu aku resmi menyandang gelar sebagai anak broken home. Iya, mereka yang menghancurkanku, membuatku harus merasakan pahitnya perjalanan hidupku. Ah, aku baru lima belas tahun! Apa iya harus aku yang mengalami semua ini? Menderita di tengah-tengah kebahagiaan yang seakan membatasiku. Salahkah bila aku ingin memanjat dinding kebahagiaan itu untukku? Aku ingin bahagia. Hanya itu.
“Fy, sampai kapan lo mau jadi pendiem kayak gini? Kita semua kangen sama elo fy.” Aku hanya terdiam, menatap lekat wajah orang di depanku.
“Fy, jawab please!” aku hanya termangu.
“Lo masih mikirin kejadian itu? Itu Cuma masa lalu fy, Cuma kenangan.” Sontak mataku beralih menatap tajam ke arah pemuda ini.
“Apa lo bilang? CUMA? Cuma yang udah bikin gue jatuh kayak gini? Cuma yang udah bikin gue lupa rasanya bahagia? Cuma yang udah bikin gue terpuruk seakan gue nggak guna? Cuma lo bilang?? CUMAA???”sentakku yang tanpa sadar mengejutkanya.
“FY!! Maksud gue bukan itu ... FY! FY!!”
Aku terus berlari meninggalkan pemuda itu. Aku benar-benar kalut. Aku labil. Apa aku bilang? Aku hanya anak umur lima belas tahun yang benar-benar mengandalkan emosi. Aku down. Tuhaannn, aku tau aku merasa beda sekarang tapi haruskah? Haruskah aku menanggungnya sendirian??
“ARGGHH!!!” bersamaan dengan eranganku, hujan turun dengan lebatnya. Membasahi baju seragam yang tengah menempel pada tubuhku.
Kakiku semakin melemas hingga tanpa sadar aku telah tersungkur di tengah-tengah jalan raya yang tentunya telah berlalu lalang segala jenis kendaraan. Mereka terus membunyikan klaksonya sedang aku tak berbuat apa-apa, bukanya aku tak mau namun untuk menggerakkan kakiku saja aku benar-benar tak sanggup, haruskah aku mati di sini? Jika memang itu lebih baik maka aku akan dengan ikhlas menerima takdirku ini. Yang jelas, aku ingin berakhir.
“IFYYY IFFYYY!!!! LO NGAPAIN DISITUU?? IFFYYYY!!!” sebuah teriakan terdengar begitu samar di telingaku. Selanjutnya, semua menjadi .... gelap.


***

Sebuah cahaya menyilaukanku, akku mengerjap sejenak dan mendapati ruangan serba putih dengan jendela terbuka di sebelah kanan ruangan. Sekali lagi, aku tak pernah tau ini dimana. Apa yang terjadi? Aku mulai mencerna kejadian sebelumnya. Ah iya, saat itu aku mendengar seseorang meneriakkan namaku namun belum sempat aku menengok, semua menjadi gelap gulita begitu saja. Lalu? Aku tak ingat apa-apa.
“Lo udah bangun?” aku menoleh ke arah sumber suara dan mendapati pemuda itu tersenyum lega ke arahku.
“Gue dimana?”tanyaku parau. Sepertinya kehujanan itu membuatku sedikit sakit.
“Lo di rumah sakit.”
“Lo sendiri?”tanyaku lagi.
“Enggak...” sejurus kemudian aku mengembangkan senyumku.
“Mama gue lagi nyari makan,”lanjutnya yang membuatku mendengus sebal. Baru saja aku tersenyum tapi ...ah!
“Kenapa?”tanya pemuda itu heran melihat perubahan ekspresiku.
“Gue mau pulang!”ketusku.
“Lo baru aja sadar, nggak mungkin gue ngizinin lo pulang,”balasnya.
“Buat apa?”tanyaku sesak.
“Maksud lo?”
“Buat apa lo bawa gue ke sini? Buat apa yo? Nggak ada yang peduli sama gue yo!! NGGAK ADA!!!” tanpa terasa cairan bening ini terus mengalir tanpa dapat ku cegah.
“Siapa yang bilang nggak ada yang peduli sama elo? Gue peduli sama elo fy!! Peduli!!!” hatiku mencelos.
“Tapi mereka enggak yoo, mereka enggak pernah ngertiin gue, mereka Cuma bisa ngurusin keegoisan masing-masing. Gue benci sama mereka yoo, benciii...” tangisku semakin pecah. Rio –pemuda itu- segera merengkuhku dalam peluknya.
“Ada gue fy, gue,”bisiknya lembut. Aku tak dapat berkata lagi, tenagaku cukup habis karena hujan itu.
Sejurus kemudian aku kembali terlelap, ah ku rasa bukan. Aku hanya memejamkan mata tanpa mempunyai tenaga sedikitpun untuk mengangkat kelopak mata ini. Ku dengar sayup-sayup mama Rio datang dan menanyakan apa yang terjadi.
“Ify kenapa yo?”tanya Mama Manda.
“Tadi Ify udah sadar ma tapi labil lagi gara-gara inget kejadian itu,”jawab Rio dengan lirih.
“Ify akan baik-baik aja, kamu tenang aja.”
“Iya, Rio nggak mau kehilangan Ify ma..” lagi-lagi aku meringis mendengar ucapan Rio. Dia terlalu baik untukku.
“Ya sudah kamu jagain Ify ya, mama mau pulang dulu.” Rio mengangguk.
Gesekan antara high heels mama Manda dengan lantai terdengar sampai ke telingaku. Setelah langkah itu semakin jauh, Rio mendekatiku perlahan lalu mengusap pelan puncak kepalaku. Aku masih belum bisa membuka mata sepenuhnya.
“Gue enggak mau lo terluka, seandainya gue bisa gantiin posisi lo sekarang pasti udah gue lakuin dari awal,”bisik Rio.


***


Hari ini aku akan pulang, ah pulang? Oh lebih tepatnya kembali ke rumah Rio. Tadi pagi aku memaksa mama Manda untuk membolehkanku pulang, ia mengizinkan. Hanya saja aku harus kembali ke rumahnya, ia pasti tau kalaupun aku pulang ke rumah mereka tak pernah memerdulikanku, iya kan? Haha.
“Rio, antar Ify ke kamar.” Rio menganggukan kepala lalu menuntunku ke kamar yang entah aku juga tak tau kamar siapa.
“Ini kamar siapa?”tanyaku kepada Rio.
“Dulu ini kamar gue, tapi karena kak Acel kan menetap di Semarang jadinya gue pindah ke kamar kak Acel. Abisan kamar kak Acel keren, hehe,”jawab Rio polos.
“Kamar lo ya? Bagus,”komentarku. Rio hanya tersenyum.
“Ya udah lo ganti baju dulu sana, gue ambilin lo makan ya terus lo minum obat.” Aku terkikik pelan melihat Rio yang berubah menjadi cerewet.
“Nggak usah, ntar gue ke bawah sendiri, kita makan bareng,”ujarku. Rio mengembangkan senyumnya.
“Sips! Oke nona cantik, gue ke bawah dulu.” Aku mengangguk.
Rio semakin melangkah jauh. Aku menghela nafas panjang, setidaknya aku tak perlu berlagak menjadi orang bego yang tak berguna di neraka itu. Ahh kepalaku masih pusing! Tiba-tiba darah segar keluar begitu mulus dari hidung capingku. Mungkin aku terlalu capek.

-----‘

Biarkan aku bertahan
Meski ini sulit..
Ijinkan aku meraih semuanya
Kebahagiaan

Andai saja..
Aku masih sempat merasakanya
Hingga kini aku sering bertanya
Mengapa harus aku?

Aku menatap pantulan wajahku di depan cermin, memerhatikan wajahku yang semakin tak karuan setiap harinya. Panah-panah lara yang dulu sempat aku hindari selalu kembali menyerangku dari belakang, ah mengapa harus aku? Mengapa harus aku yang terjebak dalam kisah khayal ini? Apa aku pernah melewati suatu kontes hingga kini aku harus bertarung dengan lawanku? Tidak! Aku tak mengerti dengan keadaanku sekarang. Aku semakin... semakin kacau, tak adakah kata yang lebih tepat menggambarkanku sekarang?
“Fy..” aku tersadar dari lamunanku ketika mendapati sebuah suara menyerukan namaku.
“Eh elo yo,”ujarku menatap Rio yang kini berada di ambang pintu.
“Udah cantik, nggak usah merhatiin diri sendiri kayak gitu deh,”canda Rio. Aku hanya terkikik pelan.
“Ayuk makan, mama udah nunggu di bawah.” Aku mengangguk lalu menghampiri Rio dan menguntitnya menuju lantai bawah.
Sesampainya di bawah, sudah ada om Haling dan tante Manda. Mereka tersenyum menyapaku. Lalu aku dan Rio duduk berdampingan. Rio begitu akrab dengan kedua orang tuanya, sama sepertiku dulu. Iya, DULU. Sebelum wanita itu masuk ke dalam hidupku dan menghancurkan segalanya, ia telah merubah total duniaku, seperti sekarang ini.
“Gue ambilin yah fy.” Rio begitu perhatian terhadapku. Cuma dia yang aku kenal saat ini, yaa Mario. Dia adalah idola di sekolahku, bahkan aku sempat terheran mengapa ia mau berteman denganku disaat semua orang mulai menghindariku hanya karena aku broken home.
Mata elang yang selalu nampak ketika menatap matanya. Mata yang selalu memancarkan pandangan teduh, lalu badanya yang seakan mampu mengokohkan semua orang dan terakhir senyum yang terhias seakan memberi kepercayaan akan kekuatanya. Bahkan, kau akan terlihat lemah di depanya.
“Makan fy.” Aku buru-buru mengalihkan pandanganku darinya. Lalu mengangguk dan pura-pura sibuk makan.
“Gue seneng liat lo udah mulai sehat gini,”ujar Rio memandangiku.
“Rioo jangan ngobrol saat makan.” Tante Manda memperingatkan Rio yang terus saja berbicara.
“Iya ma.”
Lagi-lagi aku dibuat iri denganya. Bahkan dulu tak pernah sekalipun Mama menyuruhku diam ketika makan, ia malah membiarkanku berbicara tanpa ia mau mendengar begitu pula papa. Ah dua orang itu beserta wanita itu yang telah membuatku hancur. Aku benci kalian! Dan ternyata aku menyesal telah mengenal kalian.

----‘

Pintaku hanya satu
Bahagia..
Satu kata saja namun cukup berarti
Seandainya aku harus mati
Ijinkan terlebih dahulu aku untuk bahagia
Walau sebentar
Seperti satu tetes hujan
Sesaat namun penuh manfaat

Aku ingin itu..
Satu kali saja...
Sebelum keputus asaan mampu merengkuhku

Aku menatap langit dari balkon kamar Rio. Di sana hanya ada satu bintang, bintang itu sendirian, kesepian dan sepertinya tengah berusaha tegar. Sama sepertiku. Namuna aku dan bintang tentu berbeda, bintang lebih baik dibanding aku, setidaknya sekarang ia mampu mencuri perhatianku ketimbang aku yang tak pernah mendapatkan perhatian dari siapapun. Haahhh, tanpa sadar aku menghela nafas panjang. Kebiasaan yang selalu aku lakukan ketika sedang jenuh. Ya, aku jenuh dengan hidupku sekarang. Sampai kapan aku harus terbenam diantara oran-orang yang sama sekali tak mengerti aku? Aku...ingin mati.
“Bintang nggak sendiri, di sana masih ada bulan yang setia sama bintang itu. Sama kayak aku yang selalu siap jadi tameng kamu.” Aku menoleh dan mendapati Rio tersenyum padaku.
“Gue selalu percaya lo bisa kayak bintang, lo bisa bikin orang lain tersenyum karena kegigihan lo, ketegaran lo dan kehebatan lo yang mungkin orang lain nggak akan bisa seperti elo fy,”ucap Rio tanpa mengalihkan pandanganya dari bintang itu.
“Lihat! Dia emang satu tapi bulan juga satu, itu artinya mereka akan saling melengkapi. Bulan nggak akan berguna kalau nggak ada bintang karena bulan dapet cahaya dari bintang lalu bintang sama aja nggak akan berguna kalau bulang enggak ada, soalnya bintang nggak akan sanggup memancarkan cahaya sendirian untuk tempat seluas ini. Dan gue harap gue sama elo bakalan kayak bintang dan bulan yang saling membutuhkan,”cerocos Rio. Ify hanya terdiam mencerna kata-kata Rio.
“Gue bakalan ada buat lo, kapanpun. Sama kayak tongkat yang selalu menopang seseorang saat dia nggak bisa jalan. Gue rela jadi tongkat buat elo.” Lagi-lagi Ify hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun. Namun air matanya kembali mengalir dalam diam, Rio yang melihat malah melanjutkan ucapanya.
“Lo boleh nangis sampe lo puas tapi gue harap setelah itu lo akan selalu tersenyum.”
“Hiikksss, hiikkkss...” tangis Ify semakin menjadi. Hingga lagi-lagi hidungnyaa mengeluarkan cairan merah kental itu.
“Fy.. Ifyy??” Rio panik melihat Ify seperti itu. Dia memeluk tubuh Ify, entahlah ia hanya bingung harus berbuat apa hingga akhirnya ia memutuskan untuk merengkuhnya.
“Pleasee jangan buat gue khawatir,”bisik Rio tepat di telinga Ify.
Namun Rio merasakan tubuh Ify mulai melemas. Mata Rio sontak memanas, ia takut kehilangan Ify. Takut ... kehilangan sahabat sejatinya.

----‘

Satu kali lagi
Aku berucap ingin bahagia
Kembalikan kepingan kebahagiaanku
Walau aku sadar waktuku tak lagi lama
Entah..
Aku seakan tersengat listrik
Terguncang dahsyat
Hingga aku tahu

Tuhan..
Apa kau ingin mengambil nyawaku?

Bau obat dimana-mana, membuatku semakin enggan untuk bernafas. Aku di rumah sakit lagi? Ah kepalaku pusing, ku lirik sebelah kananku dan aku mendapati Rio dan tante manda tertidur di sova. Aku semakin memalukan di depan mereka. Selalu saja menyusahkan malaikat itu.
“Ify? Sudah sadar?” om Haling muncul dari bilik pintu. Sejurus kemudian Rio dan tante Manda ikut terbangun dari tidurnya.
“Ify??” aku hanya tersenyum miris lalu melirik amplop cokelat bertuliskan ‘Alyssa Saufika’ di cover depanya.
“Itu apa om?”tanyaku penasaran. Om Haling mendadak menjauhkan benda itu dariku.
“Enggak, bukan apa-apa fy,”jawab om Haling gugup.
“Tapi tadi Ify liat itu berkas tentang Ify, ada nama Ify kok om,”kataku keukeuh.
“Emm inii...”
“Apa?”
Rio dan tante Manda ikut mendekat. Rio menatap curiga ke arah om Haling begitu pula tante manda. Aku benar-benar tak mengerti, ada apa sebenarnya?
“Om kasih tau tapi Ify jangan kaget yaa...”ucapnya ragu. Aku hanya mengangguk. Pelan-pelan, pria itu mulai membuka amplop cokelat tersebut.
“Kamu, menderita kanker otak stadium akhir dan umur kamu tidak bisa diperkirakan lagi,”ujar om Haling yang mampu membuatku tercengang.
“Om nggak salah?” om Haling hanya terdiam, tak mampu menjawab.
“Nggak! PAPA BOHONG!!! IFY NGGAK AKAN NINGGALIN RIO, PAA!!!!”bentak Rio yang membuatku menoleh ke arahnya.
“Riooo,, stttt diam sayang,”ucap tante Manda lembut.
“Gue nggak mau lo pergi fy, nggak mau,”ucap Rio dengan mata sembab. Aku ikut menangis.
“Kenapa harus gue yo?? Kenapa?? Tuhan jahat sama gue yo!! Gue benci sama semua orang, GUE BENCI YOO!! NGGAK ADA YANG BISA NGERASAIN APA YANG GUE RASAIN!!! GUE BENCIIIIII!!!!!”


***

Bintang dan Bulan
Dua hal yang saling melengkapi
Hanya saja mereka berbeda
Seperti aku dan kamu
Mereka tak akan dapat menjadi satu
Seperti aku dan kamu
Ada saatnya bintang harus pergi
Meninggalkan bulan dengan kehampaan
Dan bintang itu...
Aku


Ify dimakamkan tepat jam 10.00 , linangan air mata sesal terjulur begitu saja. Saat semuanya sudah berakhir, ya kisah Ify telah berakhir. Hanya saja, cinta untuknya seperti alang-alang, tak akan dapat musnah begitu saja. Rio menatap miris nisan bertuliskan “Alyssa Saufika”. Ia tak pernah menyangka bahwa yang ada dalam tanah itu adalah sahabat yang sebenarnya telah menyusup ke dalam hatinya hingga gadis itu mampu membuat ruang pribadi di hati Rio. Apa ia sanggup melupakan semuanya?
“Maaf fy, gue yang selalu bikin lo percaya kalau bahagia buat elo bakalan dateng tapi ternyata nggak semudah ucapan gue. Gue nyesel fy, gue jadi orang bego yang percaya keajaiban. Nyatanya? Keajaiban itu malah ngambil elo, haha. Baik-baik lo di sana,”cerocos Rio.
“Gue janji fy, akan turutin kemauan elo,”lirih Rio lalu mengecup nisan tersebut.
Selanjutnya ia melangkah meninggalkan makam tersebut. Inilah puncak akhir segalanya. Kisah Ify benar-benar kandas. Semua tentangnya adalah masa lalu, secepat dan semudah itukah? Dia memang peran utama namun  ternyata semua peran tak dapat membantunya. Ah..



***