"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Sabtu, 08 Juni 2013

Dunia Harus Tau - 4


“Pertama Mario stevano, lalu Alvin jonathan ..”

“Terakhir Ify Alyssa”lanjut pak Oni

“Kok saya pak?”protes Ify

“Suara kamu dahsyat fy”

“Tapi pak ..”

“Sudah jangan tapi-tapian” Ify mengangguk pasrah

“Oh iya, kalian bertiga latian setiap pulang sekolah yaa. Ya sudah bapak tinggal dulu” Ify mendelik

“Tuh kan apa gue bilang”gumam Ify

“Sabar ya ify sayaaaang”goda Via

“Ish. Udah yok ke kantin. I’m LAPER”

“Laper mulu deh lo” ify hanya cengengesan. Permintaan pak Oni tadi lebih menguras perutnya dari pada otaknya ._.

***

TEEETTTT TEEETTTT

Bel pulang sekolah menggelegar (?) ke penjuru sekolah .

“Fy, bareng?”tawar Via

“Nggak perlu viaa”

“Kenapa? Mau nunggu jemputan adek lo?” baru saja Ify menjawab ketika gabriel berseru

“IFFYYYYY!!! AYO PULAANG!” ify menoleh

“Tuh jawabanya. Gue duluan yaa” via hanya mengangguk

“Ify mana vi?”tanya Alvin

“Bareng sama gabriel anak sebelah”

“Gabriel anak baru itu?”Via mengangguk

“Yaudah yuk pulang” alvin menggandeng tangan Via menuju parkiran namun tiba-tiba langkah Via terhenti

“Kenapa?” Via berbalik

“Rio”

“Ya Ampun! RIO! Lo kok masih disitu?” omel Via

“Rio! Lo pulang nggak? Apa mau jaga sekolah?” geram alvin

“eh iyaa” rio berjalan menghampiri alvin dan sivia

“hayuu” rio mendahului tanpa meghiraukan Alvin dan sivia yang menatapnya heran

“Kenapa sih tuh anak?”dumel Via

“Nggak tau deh vi. Yok ah kita susul” Via hanya mengangguk lalu melangkah bersama Alvin

***

Ify menatap Gabriel aneh. Ngeri juga liat gabriel senyum-senyum kayak kerasukan gitu, ishhh

“Lo kenapa sih kak?:”tanya Ify memberanikan diri

“Gue? Emang gue kenapa?” gabriel balik bertanya

“Lo tuh aneh. Dari tadi senyum-senyum gitu. Gue kan lagi di mobil berdua sama elo, gue kan jadi ngeri gitu” Gabriel mendelik

“Lo pikir gue kesambet?” gabriel sewot

“Yaa siapa tau. Eh siapa tau elo maen-maen ya di gudang belakang sekolah? Kata sivia kan disitu banyak setannya, jangan-jangan elo kesambet setan disana yaa? Huuaaa kak elo nggak kesambet kaann??” gabriel menoyor kepala Ify

“Kagak bego!”kesal gabriel

“Yeee gapake jitak juga kaliiii”cibir Ify memegangi kepalanya

“Ehh bentar” BB iel berdering tanda ada panggilan masuk. Gabriel menepikan mobil sportnya itu.

“Hallo”sapa gabriel dengan BB (?)

“.....”

“Ehh eloo, baik kok baik”

“....”

“Gimana? Masih langgeng donk yaa?”goda gabriel dengan nada menggoda . ify hanya diam memikirkan siapa yang sedang menelpon iel

“Ohh gitu yaa. Eh udahan ya bray, gue lagi di jalan nih” gabriel memutuskan sambungan teleponnya

“Siapa kak?”tanya Gabriel

“Itu loh kapten basket kita waktu SMP”

“Ohh dia. Ahh kangen gue” gabriel menjalankan kembali mobilnya

“Dia nanya apa kak?”

“Tanya kabar doang kok” ify hanyamengagguk.

Mereka menempuh perjalanan tanpa suara hingga tiba di rumah.

“Kak, kok rumah rame?”tanya Ify bingung mendengar suara orang ketawa

“Ini masih siang kan fy? Nggak ada setan kan?”sahut iel

“Ngaco lo” ada nada takut diperkataan ify

“Udah yok masuk” ify mengangguk

CKLEK

Gabriel membuka pintu

“DEVAAAAAA”seru iel dan ify bersama-sama

“Hehe,kenapa kak?”

“Gue kira ada setan ternyata bener, banyak tuyul”sungut ify

“Yee enak aja”

“Hallooo kak Ifyy” sapa teman-teman Deva

“Hallo juga semuaaaa”

“Yang itu siapa dev?”tanya Ozy menunjuk gabriel

“Itu kak Iel. Anaknya kakaknya mama”

“Hallo kak Iel”sapa teman-teman deva

“Hallo juga”gabriel tersenyum ramah

“Kok temen-temen lo berkembang biak dev?”ceplos ify ketika melihat ternyata yang dibawa deva nggak Cuma Ozy sama Ray

“Selamat siang kak, saya Keke ini Oliv kalo yang itu Acha” gadis berwajah manis itu menjawab

“Ohh iya iya, selamat siang juga”

“Kakak cantik banget deh” puji Keke

“Makasih ke, kamu juga cantik kok” balas Ify

“Adeknya cakep loh ke”celetuk Deva yang bikin teman-temanya suka rela menjambak rambutnya itu *sadis*

“Kalo Ify emang cantik, kalo adeknya bengek”ceplos gabriel yang bikin ngakak

“Lawak lo!”kesal Deva

“Ehh kok pas banget? Kalian triple date?”tanya Ify yang bikin melongo

“Enak aja!”sahut Ray Ozy Acha dan Oliv

“Lahh kok lo ga protes Dev?”tanya gabriel

“Iya lah kak. Tuh gebetannya”sahut Ray menunjuk Keke

“Apasih lo!”

“Haha, dasar. Udah ah gue mau ke kamar” gabriel menaiki tangga untuk ke kamarnya

“Gue juga yaaa, bye semuaaaa” ify ikut ngeloyor ke kamarnya

“Kakak lo cantik deh”kata Acha

“Kalo kata Ozy cantikan elo loh”balas Deva yang bikin acha blushing *eciiee*

“Kapan gue bilang gitu?”elak Ozy

“Kapan yaa?”

“Itu tuh dev waktu di .....” kata Ray gantung

“Dimana zy?”sambung Deva dengan nada menggoda. Ozy udah kayak cacing yang perutnya melilit (?)

“Apasih lo pada, ngaco semua!”dumel Ozy salting

“Ahh bang Ozy mah nggak mau ngaku nihhh. Ya udah biar gue aja yang bilang neng acha cantik”goda Ray

“Ehh..” Ozy gelagapan

“Hayoooo”goda Oliv dan Keke

“Kasian tuh si ozy, udah bingung gitu. Hhaa”bela Acha

“Ciiieeee”

Dan seterusnya mereka terus godain Ozy dan Acha. Wkwks

***

Seorang gadis berwajah cantik sedang melahap cemilannya.

“Ehhm, nyaamm nyaammm nyam. Enak banget deh”gumamnya ketika merasakan cemila itu

“Nyaaamm, enak sumpaahh”katanya lagi

DOORR!!

“Uhuukk uhuukkk”

“Ehh kak, minum minum. Ini minum dulu” seorang anak perempuan menyerahkan minum ke gadis itu

“Rese lo! Kalo  gue mati gimana?”dengusnya

“AHH dasar kak shilla. Lebay lo kak”

“Bodo amat”

“Kak, gue boleh curhat nggak?” shilla –gadis itu hanya mengangguk

“Gini kak, guee... KAK SHILLAA!!!”  gadis kecil itu merebut cemilan shilla

“HUUAAAA WALLS MINI CORNETTO GUEEEEEEEE, KEKE!!! BALIKIINNNN!!!!” shilla berusaha merebut cemilan favoritenya itu dari tangan adiknya

“GAMAAUU!! Ntar kalo gue balikin yang ada elo ngemil bukan dengerin gue curhat! Lagian tu perut lo kayak pororo masih aja doyan es krim”omel Keke

“Huuaa, iya deh gue dengerin tapi entar balikin yaahh”shilla pasrah

“Okeh” shilla menatap cemilan itu sambil megang perutnya

“Lo mau  curhat apa?”

“Guueeee suka sama cowok, temen gue sekelas”ucap keke pelan

“Haa? Gak salah?” keke menggeleng

“Siapa?”

“Namanya Deva kak”

“Lo yakin naksir sama dia?”tanya shilla memastikan

“awalnya gue ragu tapi makin kesini guee...”omongan Keke terputus

“Ya udah, gue ngerti. Lo sabar aja, dia pasti juga suka sama elo. Elo kan cantik” keke tersenyum

“Makasih kak”

“Iyaa”

“Gue beruntung punya kakak kayak elo” Keke memeluk shilla, shilla membalas

“Ke, ituuu” shilla menunjuk walls mini nya

“Huu, iyaiya. Nihh!” shilla tersenyum puas lalu melahap walls itu sampai habis *kokjadipengenyaa-__-*

“Gue masuk dulu ya kak” shilla tak menghiraukan

“Dasar”cibir keke sambil berlalu

Kalo sore-sore gitu emang kebiasaan shilla duduk di teras sambil makan walls mini cornetto.

“Aduuhh abis yaa” shilla kecewa meratapi walls mini cornettonya *abissekarungituu*

“Ke Indomaret aja deh” shilla masuk untuk mengambil cardiganya lalu bergegas ke Indomaret

@Indomaret

Tumben hari ini indomaret rame banget. Shilla mengambil walls mini cornetto sebanyak mungkin meskipun ia tau kalo sebanyak apapun itu es krim dia beli, abisnya tetep aja.

“Yahh,  panjang amat antrianya”desahnya lalu melihat-lihat sekeliling

“Ehh ..”tak sengaja seseorang menabraknya dari belakang

“Sorry yaa sorry, lo nggakpapa kan?” shilla medongak

“Gabriel? Enggak. Gue nggakpapa kok”

“Ehh elo shil. gue kira siapa, tapi bener nggakpapa kan? Belanjaan lo juga kan? Apa perlu gue bayarin?” shilla bengong

“Lohh shil, kok bengong? Elo nggak gagar otak kan?”

“Ngaco lo! Lo lebay deh” iel kicep

“Hehe”

“Ya udah gue mau bayar ini dulu” iel menghadang (?)

“Biar sama gue aja”cegah iel

“Nggak usah yel”tolak Shilla

“Udah nggakpapa, biar gue aja” iel langsung merebut tas belanja shilla *kayakcopetnibocah*

“Ya udah deh” shilla pasrah

Beberapa saat kemudian

“Nih shil”

“Berapa yel?”

“Gratis buat elo” shilla kaget

“Gue nggak enak sama elo. Gue gantiin duit lo yaa”kata shilla

“Enggakpapa, gue ikhlas”

“Makasih ya yel”

“Iya. lo pulang naik apa?”tanya gabriel

“Jalan”

“Gue anter yuukk” shilla ingin menolak tapi keburu diseret ehh digandeng iel

***

Rio terus memperhatikan figuranya. Ada 5 orang disana tengah tertawa lepas.

“Kka, gue kangen elo tau”gumamnya

Tokk tokk tokk

Rio tersadar lalu membukakan pintu

“Haii Vin haii Via”

“Kenapa lo? Pengen gue setrika?”ceplos Alvin

“Kalo itu bisa bikin Cakka sama Agni balik sih nggakpapa”sahut Rio asal

“Ohh mereka lagii”gumam Alvin

“Lo nggak ngasih masuk kita nih? Panas juga”celetuk Via

“Yee, sore-sore gini kok dibilang panas. Ya udah yuk masuk”sungut Rio , Via hanya nyengir tak berdosa

“Rumah lo sepi banget yo”komentar Alvin ketika memasuki rumah yang begitu besar itu

“Haha,kayak nggak tau aja lo”

“Ehh.. hehe”

“Bii, minuummmm”teriak Rio

“Bentar yaa,”

“Santai aja kali yoo”sahut Alvin dan Via bersamaan

“Permisi den, ini minum sama cemilanya” seorang wanita tua yang tak lain pembantu Rio tersenyum ramah

“Makasih ya , bi” wanita itu mengangguk lalu kembali ke dapur

“Eh lo berdua kesini mau ngapain?”tanya Rio

“Kita eemmm, mau bahas Agni sama Cakka” Rio tersenyum

“Bahas gimana?”

“Ini lohh, kira-kira mereka kemana. Nih sivia kayaknya tau” alvin melirik sivia

“Dimana?”

“Kata gue mereka di Bandung”

“Bandung?”ulang Alvin dan rio bersamaan . via mengangguk mantap

“Lo tau kan? Mama papa cakka itu menetap di USA dan dari dulu cakka nggak mau ngikut orang tuanya jadi nggak mungkin cakka disana, lagipula sodara dia kan Cuma kita. Dan kuncinya dia ikut AGNI. Agni kan nggak punya orang tua, dia anak yatim piatu tapi dia punya sodara satu-satunya dan itu di Bandung. Yaa, feeling gue selama ini mereka sembunyi di Bandung” jelas Via panjang lebar yang bikin Alvin dan Rio menepuk keningnya

“Kok gue nggak kepikiran?”celetuk Rio

“Nah itu yo! Lo aja nggak kepikiran apalagi gue”sambung Alvin

“Awalnya gue juga nggak mikir segitu tapi tiba-tiba gue inget agni waktu kata Ify si gabriel itu pindahan dari Bandung”

“Trus caranya kita nyari mereka?”tanya Rio . alvin dan sivia sama-sama mengedikkan bahu

“Yahh, vi lo tau rumahnya sodara agni nggak?”tanya rio

“Gue nggak tau yo” wajah Rio yang tadinya segar kembali jadi minta di setrika *ehh

“Hmm, udah lah besok kita pikir lagi. Yang oenting kita udah dapet kode. Okeh”hibur Alvin

“Iya dehh”

“ehh lo berdua mau main PS?”tawar Rio

“Bolehhhh tuhhh”

“Hahahaha”

***
SMA Nusa kembali beraktifitas seperti biasa. Ify semakin bosan melihat teman-teman barunya yang semakin hari semakin banyak ulah, misalnya hari ini. Di atas mejanya udah ada cokelat, bunga, boneka bahkan tiket nonton *wkwks*

“Ulah siapa nih??”tanya Ify ke teman-teman sekelasnya

“Nggak tau fy”sahut sivia yang memang sudah duduk di bangkunya

“ULAH SIAPA?”tanya Ify dengan nada nyolot

“Ehmm, kelas lain fy” jawab seorang temanya bernama Irsyad

“SIAPA?”

“Namanya Dayat, ketua ekskul pothography”

“Heuh” Ify menghela nafas panjang lalu mengambil semua barang-barang yang ada di mejanya dan berjalan ke arah irsyad

“Lo kenal dia kan? Nih kasiin ke dia, bilang juga gue nggak suka” ify lalu kembali ke bangkunya

Teman-teman Ify  menatap tak percaya. DAYAT. Termasuk cowok paling ganteng di Nusa. Kalaupun ada yang ditembak sama dayat, nggak pernah ada yang nolak.

“Fy..”panggil Via

“Kenapa?”

“Lo nggak salah tuh ngembaliin barang-barang dayat? Dia cakep loh” ify mendelik

“Enggak lah! Ngapain juga gue terima? Gue nggak suka cara kayak gitu” Via hanya pasrah

“TEMEN-TEMEENNN!!! KERJAIN LKS HALAMAN 46, BU WINDA NGGAK MASUK!” seketika ruangan menjadi ramai mendengar pengumuman dari Patton si ketua kelas

“DIKUMPULIN NGGAAAKKK???”tanya Daud and the genk dari pojok kelas

“IYAA!!!”

“Yahhh...”

Ify tak mau lama-lama. Ia langsung mengerjakan soaln Kimia itu, perutnya lapar gara-gara kesiangan bangun trus juga diancam bakal ditinggal gabriel.

“Ahh selesaiii...”gumamnya tersenyum puas

“Hah ? selesai?”sahut Via tak percaya. Perasaan baru ngerjain deh

“Iya viaa, hehe”

“Ckck, otak lo encer banget sih”salut Via

“Gue mau ke kantin nih, mau ikut?”

“Gue aja baru ngerjain satu nomor, kurang empat nih”jawab Via

“Nih, lo salin aja. Gue tungguin deh, lagian gue males juga di kantin sendirian ntar dikira bolos” Mata Via langsng gemerlap

“Makasih Ify sayaaang” ify hanya tersenyum geli.

Ify terus memainkan Bbnya sampai Via selesai menyalin.

“Fy, udah nih. Jadi nggak ke kantinya?” Ify menoleh

“Jadi. Yuukk” Baru saja Ify dan Sivia akan melangkah keluar pintu

“IFYYYY” ify menoleh

“Kenapa ton?”tanya ify bingung

“Lo mau kabur? Nggak ngumpulin tugas? Aduhh fy, mending jangan deh! Bu winda itu galak! Elo kan anak baru”cerocos Patton

“Ngawur aja lo ngomongnya! Gue udah selese ngerjain bego!”dengus Ify

“Masaakk??”

“Iya patton. Tadi aja gue nyalin punya Ify, uppss” patton tersenyum penuh arti (?)

“Fy...”panggil patton dengan nada yang penuh arti juga (?)

Ify yang mengerti maksud patton langsung nyeletuk

“Iyee, ambil aja sono tapi ntar kumpulin sekalian”

“Ahh, Ifyyyyy.. lo tuh nggak Cuma cantik, pinter ternyata baik jugaa yaa. Hehe” ify hanya menggeleng menatap patton

“Yuukk via”

***

Sepulang sekolah, seperti janjinya Ify sama pak oni. Mulai hari ini ia, rio dan Alvin latian untuk perpisahan.

“Huhh. Males gue cewek sendiri”dumel Ify

Ify, Rio dan Alvin lagi nungguin pak Oni

“Nih samping gue juga cewek kok fy”celetuk Alvin yang bikin rio melotot

“Iya vin, cewek nggak jadi tuh” ify pura-pura bergidik ngeri

“Maklum lah. Emaknya pengen punya anak cewek kagak kesampean jadinya si rio jadi ke-cewek-an kan rio anaknya baek hati”cerocos Alvin

“Haha, tuh orang cantik banget ye vin”ledek Ify

“Iye iye fy. Lo aja kalah”sambung Alvin

“TERUSSSS... TERUSIN AJA NOH SAMPE NABRAK!!!”seru rio

“Ternyata kalo ngomong kayak cowok yee vin”celetuk Ify

“Hahahahahha”

“Lo berdua soulmate amat sih ngebully gue”sengit rio

“Abisnya gue liat muka elo bawaanya pengen ngebully deh yo”ify berkata seperti itu dengan santai

“Heh RESE! Elo tuh muka aja cewek eh kalo ngomong kayak cowok”balas rio

“Yang penting gue diliat kan emang asli cewek” ify tetap calm

“Ehh mampus nih guee..”gumam Alvin yang merasakan hawa panas Rio

“El...”

“Selamat siang, maaf lama” ucapan Rio terputus dengan kedatangan pak Oni, diam-diam Alvin bernafas lega

“Ehmm, ini lagu yang akan kalian nyanyikan” pak Oni membagikan kertas yang sedari tadi di pegangnya

“Pak, kok banyak banget sih?” tanya Ify yang sebenernya terdengar seperti protes

“Iya. makanya itu kalian saya suruh latihan dari sekarang”

“Ehhm pak, ini saya duet sama Ify juga?”tanya Rio menatap kertasnya

“Iya. ify main piano sambil nyanyi, kamu nyanyi doang” jelas pak Oni

“Kenapa saya sih pak? Kan ify bisa sama alvin atau saya sama alvin”protes Rio

“Tapi Rio, lagu ini tuh mellow sesuai sama karakter suara kamu terus pantesnya diiringin sama piano”

“Tapi...”

“memangnya kenapa sih?”potong pak Oni

“ehmm soalnyaa,, soalyaa...”Rio tak menemukan alasan yang tepat

“Kamu tidak setuju? Ify bagaimana?”

Dalam hati si Ro berharap kalau ify juga akan protes

“Saya ngikut aja pak” skak mat. Tamatlah dirimu Rio *ehh

“Rio?”

“Ya sudah pak”jawab rio lemas

“Nah sekarang kalian latihan, dari alvin dulu”

Semua mengikuti aba-aba pak Oni.

***

Sivia sedang termenung di balkon kamarnya. Ia menatap jendela di samping balkonnya itu.

“Kapan sih elo pulang?”gumamnya

Dulu rumah itu adalah rumah Agni. Dia yatim piatu jadi hanya tinggal dengan para pembantunya dan adik laki-lakinya. Dan kamar di sebelah Via adalah kamar agni, setiap hari mereka selalu sharing di balkon itu. Tapi sekarang, rumah itu kosong tak berpenghuni.

“Ag..., lo marah sama Rio apa gue sih? Gue kan kangen sama elo. Kita nggak pernah berantem samapi lama banget kan  kayak gini, gue kangen sama elo” via terus berbicara hingga tanpa sadar air matanya mengalir.

“Viaa, kamu kenapa?” via buru-buru mrnghapus air matanya

“Eh mama, enggak kok”

“Itu kamu nangis?”via menggeleng

“Jangan bohong. Kamu kangen sama agni?” tepat!

“Sstttt, sudah-sudah. Dia pasti juga kangen sma kamu”

“Kalo agni kangen sama Via kenapa dia ninggalin aku ma?” via mulai terisak

“Dia pengen kamu tegar tanpa dia sayang”

“Gitu ya ma?”mama Via hanya mengangguk lalu mengusap rambut anaknya itu

“Udah ya jangan nangis lagi”

“Makasih ma” via membalas senyum mamanya

“Gimana sama sekolah kamu?”tanya mama Via

“Baik ma. Via punya sahabat baru.”

“Oh yaa? Siapa?”

“Namanya Ify. Dia pindahan dari singapore sekolah elit itu loh ma, anaknya baik tapi kadang jutek gitu apalagi dia suka banget berantem sama Rio loh ma” via mulai curhat

“Rio? Tumben itu anak ngomong? Bukannya dia nggak pernah bales ejekan orang ya?” mama Via heran

“Iya tuh ma, tapi sama Ify suka diladenin gitu”

“Mungkin Rio suka sama temen kamu itu”

“Kasian banget rio ya ma. Pasti dia nggak sadar deh kalo suka sama ify”kata via polos

“Haha. Ya udah kapan-kapan ajak temen-temen kamu ke sini ya” via mengangguk

“Mama bantuin bibi nyiapin makan malam dulu. Kamu mandi sana”

“Oke ma” via mengacungkan jempolnya

“Ehhmm, mandi dulu deh”

Via mengambil handuknya setelah itu mengecek Bbnya. Ada BBM

------------------------------
Alvin^^

Ify sama Rio perang mulu. Nggak tenang gue
--------------------------------------------------------

Via cekikikan lalu membalasnya
----------------------------------------------------

Sabar yaa. Ntar  juga jadi cinta.  Haha
-----------------------------------------------

Setelah membalas  Vialangsung ke kamar mandi

***
“Bagus!! Latihan hari ini cukup sampai disini” Ify bernafaslega

“Cukup?? 3jam nggak pake istirahat dibilang cukup” dumel Ify setelah pak Oni pergi

“Tau tuh. Haus gue”sahut Alvin

“Ayo pulang”

“Lo bawa motor atau mobil kan yo?”tanya Alvin

“Enggak lah. Orang tadi pagi gue nebeng Ray.”

“Mampus lo”desis Alvin

“Kenapa?”

“Gua juga nggak bawa. Tadi pagi di jemput Via tau!”jawab Alvin

“Trus pulangnya gimana?”

“coba telpon siapa gitu”suruh alvin

“Mana bisa! Ini kan udah sore banget vin” rio mendengus

“Ehhmm, Iffyyyy...” ify yang sedang membereskan barang-barangnya menoleh

“Apa?”

“Kita boleh nebeng gak?” ify menimbang-nimbang

“Ayo deh”

“Tapi vin...”

“Lo mau kita jagain sekolah yang banyak setannya ini?” rio menggeleng

“Ya udah ayo!”

TO BE CONTINUE

0 komentar:

Posting Komentar