"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Sabtu, 08 Juni 2013

Cerpen - Apakah Aku Pembawa Sial?


Tittle: Apakah Aku Pembawa Sial?
Author: Fanni Salma
NB: My first story!


Bukan sebuah mimpi yg terjadi,hanya kenyataan yg kualami kini. Apakah semua akan berakhir? Aku tak sanggup menyaksikan kepedihan ini.

"hiks,hiks.."yaa. Aku hanya bisa menangis
"ya Allah,kenapa?? Kenapa kau berikan aku penderitaan ini? Aku tak kuat lagi."aku benarbenar rapuh sekarang,tak ada orang yg mengertiku,memahamiku atau sekedar mendengar curahan hatiku.

Flashback.

Di RS permata bunda. Tepat nya tanggal 6 desember 1993,seorang ibu sedang memperjuangkan hidup nya dan anak yg ada dalam kadungan nya. Sedangkan sang suami kini menunggu di luar ruangan bersama ke dua anaknya
"pa,mama ngapain sih di dalam?"tanya anak ke dua nya sangat polos
"mama lagi nunggu adik kamu keluar sayang"jawab papanya membelai anak ke duanya itu
"tapi zahra mau main sama mama pa."
"iyaiya. Kamu main sama kak Rio dulu yaa"kata papa zahra sabar.
Sementara di dalam ruangan,
"bu. Ibu yg kuat yaa,tarik nafas dan keluarin pelanpelan"kata bidan yg tengah menangani ibu itu
"huft.. Bagaimana ini? Ibu itu semakin lemah"ucap suster yg mendampingi bidan itu panik
"ibuu .. Sedikit lagi,ibu pasti bisa."dann yg terjadi
"oek.. oek.."tangisan bayi yg terdengar
"bu,selamat bayi anda perempuan"kata bidan itu tapii tak ada jawaban dari ibu sang bayi
"bu?? Ibu??.."panggil suster kepada ibu itu. Terlihat sang ibu tergolek lemah,mata nya tertutup dan kulit nya pun pucat pasi
"innalillahi wainnailaihirraji'un"bidan itu kemudian menutupi selurug tubuh nya dg kain putih
.
.
.
"bagaimana? Apa anak saya sudah lahir?"tanya bapak yg seperti nya suami ibu tadi saat bidan itu keluar ruangan
"selamat pak,anak bapak perempuan"
"alhamdulillah,lalu istri saya? Dia baikbaik saja kan?"terlihat bidan itu menjadi pucat
"istri saya baikbaik saja kan?"tanya bapak itu sekali lagi
"maaf pak. Kami telah mengusahakan yg terbaik"bidan itu tertunduk lemas
"maksud anda?"
"istri anda meninggal"pria itu seakan tertimpa kumpulan bola api. Jantung nya seperti tak berdetak lagi,betapa hancurnya ia mendengar bahwa orang yg sangat ia cintai telah tiada
.
.
"hiks,hikss .. Mamaa,mama jangan pergii,hiks"kedua anak nya juga tak sanggup kehilangan tempat terindah mereka tapi apa daya? Ini semua telah di gariskan.

Flashback end.

Yaa,semenjak itu lah. IFY. Gadis yg dilahirkan pada tanggal 6 Desember itu dianggap sebagai Pembawa Sial oleh saudarasaudara nya bahkan oleh papa kandung nya sendiri.
Ia seperti gadis sebatang kara yg tak punya siapasiapa. Setiap hari,yg ia dapatkan hanya tangisan bukan kasih sayang seperti hal nya anakanak lain

***

Pagi yg cerah namun Ify yakin pagi ini tak secerah yg akan terjadi nanti
"heh sialan! Buatin gue sarapan! Cepetan!"bentak zahra
"tapi kak .."
"gak pake tapitapian"potong zahra kemudian pergi gitu aja. Ify hanya menatap sedih kakak nya.
Setelah selesai,Ify bermaksud untuk duduk dan sarapan bersama
"ngapain lo?"sinis zahra
"sarapan kak"
"pindah! Lo gak boleh sarapan di sini! Jijik gue."ketus zahra
"tapii .."
"pergi kamu!"bentak papa ify membuat zahra tersenyum puas. Ify hanya mengalah karna hanya itu yg dapat ia lakukan. Rio menatap ify kasihan,bagaimanapun juga ify adalah adiknya,adik kandung nya.

***

Ify berjalan menuju halte. Yaa. Setiap harinya ia harus menunggu bus untuk berangkat ke sekolah,berbeda dg zahra dan rio yg selalu diantar papa nya meskipun sekolah mereka sama dan juga meski seperti itu,zahra mengancam ify untuk berpurapura tidak saling mengenal. Tapi,ify hanya mengalah. Apa harus ify yg selalu mengalah? Entahlah.

@sekolah

Ify yg baru kelas 8 dikenal smart,ia selalu menang lomba cerdas cermat dan semacam nya. Mungkin menurut temanteman nya beruntung sekali ify tapi tidak dg ify. Dia tidak butuh menang lomba,dia tak butuh dipuji dan dia tak butuh kepintaran nya itu. Yg ia butuhkan adalah kasih sayang dari papa dan kakakkakak nya bukan semua itu,kalau pun harus menukar semua kelebihan nya itu pasti sudah ia lakukan karna dia sangat sangat sangat menyayangi keluarga yg telah merawat nya itu meski tiada setitik rasa sayang yg ia peroleh selama hidup nya.

.skip.

"fy,kamu kenapa? Ngelamun aja"celetuk sivia teman sebangku nya. Ify menggeleng cepat
"gak kok. Cuma mikirin bahasa indo ntar"elak ify
"lahh,aku yg gak pinter aja sante. Kamu yg pinter nya stadium akhir malah bingung gitu"
"ah bisa aja kamu."itu lah ify,dia kurang suka dilebihlebih kan meski kenyataan nya dia memang LEBIH.
Tak berapa lama,bel masuk berbunyi menandakan pelajaran akan di mulai
"anakanak,,sekarang ibu minta kalian mendiskripsikan tentang mama. Kalian bisa tulis di kertas yg akan ibu bagikan dan nanti dikumpulkan"
betapa terkejut nya ify karna dia tak tau bagaimana sosok seorang ibu jangankan menyentuh nya,melihatnya saja tak pernah.
"mama .. Apa mama juga membenciku di sana?"tanya ify dalam hati
"hey. Kesambet tau rasa lo!"seru orang yg duduk di bangku sebelah ify
"ehh .. Aku gak ngalamun kok"kata ify gelagapan
"nah,,itu bukti nya lo kaget"ngotot orang itu
"iyaa deh"
"ngaku kan lo. Ada apa sih? Ada masalah yaa?"kata orang itu menerkanerka
"ehmm ..mhhmm.. Apa seorang mama bisa benci kepada anak nya?"tanya ify
"pertanyaan lo aneh banget"cibir orang itu
"aku cuma mau jawaban kamu"tegas ify
"hmm .. Setau gue,gak ada mama yg benci sama anak nya. Sebesar apapun kesalahan kita sama mama,mama selalu sayang sama kita karna kasih sayang mama sepanjang jalan"ucap orang itu bijak
"termasuk udah bikin mama nya meninggal?"tanya ify pelan.
Meskipun ragu,orang itu tetap mengangguk
"makasih vin. Sekarang aku tau mama itu kayak apa"meski terdengar aneh,orang yg bernama ALVIN itu tersenyum dan dan mengangguk. Yaa,walau ify tak dapat membayangkan wajah ibu nya tapi sekarang ify dapat membayangkan betapa bahagia nya mempunyai seorang mama. Dengan ragu, ify mulai menggesekan pena nya membuat serangkaian kata yg keluar dari benak nya.

***

Sepulang sekolah,ify harus menyelesaikan semua pekerjaan di rumah nya. Mulai dari nyapu,nyuci piring,ngepel dll. Kadang ify berfikir apakah dia dianggap pembantu oleh papa dan kakakkakaknya itu?.
Sungguh tak ada beda nya dg TKI yg disiksa di luar sana tapi ify yakin,di dalam hati papa dan kakakkakaknya pasti adaSecelah rasa sayang untuk nya.
"yg bersih ngepel nya."kata zahra yg baru pulang bersama rio. Ify hanya menatap sayu zahra
"eh liat kak. Aku bisa balet lho"kata zahra bermaksud menyalahi ify. Ia memperagakan tarian balet itu dan saat berjalan,berputar zahra sengaja menghentakkan kaki nya terlalu keras menyebabkan tanah yg menempel di sepatu nya beralih menempel di lantai
"kak,itu sudah ify pel"kata ify pelan
"bukan urusan gue. Wlee"zahra berlari ke kamar nya sambil tertawa puas. Sedangkan rio tak berbuat apaapa,ia hanya menatap ify sekilas kemudian pergi ke kamar nya
"Tuhaaann,kapan semua ini berakhir???"batin ify.
Kehidupan yg benarbenar sulit di jalani untuk seorang gadis yg beranjak remaja ini. Bagi nya,melihat senyuman dari orangorang yg ia cintai sudah cukup tapi salahkah bila ia menginginkan sedikit yaa hanya sedikit kasih sayang dari mereka?

.skip.

Setelah semua pekerjaan selesai,ify kembali ke kamar. Mata nya seakan berat sekali oleh karena itu ia putuskan untuk tidur hingga pagi.

.skip.

BYURR
tibatiba ify merasakan badan nya telah basah,saat ia terbangun ternyata zahra yg menyiram nya
"heh PEMBAWA SIAL!! Bangun lo!! Lo kira rumah gue tempat penginapan???!"bentak zahra tajam sambil menekan kata yg dicapslock
"maaf kak"ify hanya tertunduk
"zahra! Kamu apaapaan sih nyiram dia??"kata Rio dg nada tinggi
"kakak?? Kok kakak belain pembawa sial ini sih??"balas zahra menunjuk nunjuk ify yg hanya diam
"kalau dia sakit gimana? Emang lo mau gantiin dia kerjain semua pekerjaan di rumah?"zahra berfikir sejenak
"oh iya ya kak. Kok gue gak mikir ke situ? Maap deh kak"
"yaudah,lo cepetan siapsiap. Keburu telat"zahra pun pergi meninggalkan kamar ify
"lo gakpapa kan?"tanya rio merasa kasihan. Ify hanya dapat menggeleng
"yaudah,gue pergi dulu"kata rio datar. Ify menatap aneh kakak nya,baru sekarang rio mau berbicara kepada nya meski sudah bertahuntahun tinggal seatap.

***

Ify melangkahkan kaki nya menuju ruang kelas,terlihat Alvin tersenyum ke arah nya. Dg ragu,ify pun membalas nya

.skip.
.skip.





Kini,ify berada di Kantin. Sebenarnya ify tidak mau tapi karna dipaksa sivia akhirnya ify menyetujui
"kamu beneran minum doang fy?"tanya sivia
"iyaa,aku udah sarapan"
"oh yaudah"ify mengalihkan pandangan nya menelusuri kantin hingga matanya berhenti di meja no 8. Di sana zahra dan temanteman nya sedang berkumpul,terlihat zahra sedang menangis. Ify mengerutkan kening nya
"vi,itu kak zahra kenapa yaa?"tanya ify tak mengalihkan pandangan nya
"gatau deh."jawab sivia mengikuti pandangan ify
"kok sampe nangis gitu ya vi?"
"ulangan nya jelek kali"kata sivia ngasal
"gak mungkin donk viaa"kata ify gemes
"yaa bisa aja kan kak zahra ketua cheers jadi jarang belajar gitu."
"terserah kamu aja deh"

***

Tidak seperti biasa nya,zahra dan rio sudah pulang padahal biasa nya mereka pulang setelah ify.
"kak?? Kakak kenapa?"tanya ify pelan saat melihat zahra menangis di depan TV. Zahra menoleh ke arah ify dan menatap nya sinis
"heh! Seneng yaa lo gue nangis???!"ketus zahra
"hah.. Maksud kakak apa? Ify gak ngerti"
"udah deh. Lo gak usah purapura bego!! Garagara lo gue putus sama alvin!! Gue benci sama lo!!!"bentak zahra. Ify hanya bisa diam karna memang dia tidak tau apaapa
"puas lo sekaran??? Lo emang PEMBAWA SIAL!"air mata ify tak dapat dibendung lagi,apa benar yg dikatakan kakak nya?
"ada apa ini?"tanya papa zafy yg baru datang
"dia!! Dia udah rebut alvin dari aku,pa!!"tuduh zahra
"enggak pa,ify gaktau apaapa. Ify gak ngerebut alvin,pa!"bantah ify.
"bohong!! Alvin mutusin aku karna dia suka sama cewek lain dan itu dia!!"
Tapi?? Siapa ify di mata papa nya??? Mau ify berkata jujur pun,papa nya tetap membela zahra. Yaa. Ify hanya dapat meratapi hidup nya
"sekarang juga,kamu masuk ke kamar dan jangan keluar sebelum papa suruh"tegas papa zafy. Dg langkah berat,ify menuju kamar. Seperti biasa,mengalah. Cuma itu yg ia lakukan.
.
.
.
"hiks,hiks .. Mamaa,aku ingin ketemu mama..hiks"gumam ify ditengah tangisan nya. Hatinya benarbenar hancur,setega itu kah mereka terhadap ify?
Tok .. Tok .. Tok ..
Mendengar ketukan pintu
Ify dg cepat menghapus airmata nya.
"gue bawain makanan buat lo."kata rio datar. Ify menatap heran kakak nya,
"lo makan ya. Gue pergi dulu."masih tatapan heran yg ify tunjukan,kenapa kakak nya bisa sebaik itu sekarang? Bahkan mengajak nya bicara. Sungguh sulit dipercaya

***

Hari minggu,tapi tidak untuk ify. Tak ada hari minggu untuk nya. Yaa. Mungkin.
"heh pembawa sial!"ketus zahra
"sekarang lo ikut kita ke Mall"lanjut nya
"kakak gak salah ngajak aku?"
"eits,jangan berfikir lo akan bersenangsenang. Di sana lo yg akan bawa barang belanjaan. Ngerti lo??!"zahra tersenyum licik. Ify hanya mengalah,memang mau apa lagi? Melawan? Itu tidak mungkin. Yaa sangat tidak mungkin

***

Di Mall.

Ify hanya disuruhsuruh dan dibentak oleh zahra. Sebenar nya rio tidak tega melihat nya tapi rio hanya menunjukka ekspresi datar sekalipun di tatap oleh ify.
Setelah zahra merasa puas menghamburkan uang,mereka hendak pergi ke parkiran untuk pulang.
Tibatiba,sapu tangan kesayangan zahra terbang diterpa angin sampai ke jalan raya
"yaahh sapu tangan gue. Bentar kak,gue ambil dulu"zahra berusaha mengambil sapu tangan itu tapi dari arah barat,sebuah truk besar melaju dg kencang dann
"AWAS KAK!!"
BRUKK
bukan zahra yg tertabrak tapi IFY. Yaa. Ify,gadis malang yg selalu disiasiakan. Kini badan ify tergolek lemah tak berdaya. Apakah ify sudah meninggal?
"kak.. If..ify,,sas..sayang sam..ma kaliaan"mata Ify benarbenar tertutup. Rio dan zahra segera membawa ify ke Rumah Sakit.

.skip.

"maaf,nyawa anak bapak tidak dapat tertolong lagi"entah apa yg papa dan kakakakak ify rasakan,perasaan bersalah kini bertubitubi menyambut mereka semua
"maf..maafin kakak fy."kata zahra dg tangisan sesal nya
"maafin gue fy., lo adik gue. Yaa. Adik kandung gue"sambung rio yg tanpa sadar juga meneteskan air mata
"maaf juga untuk papa fy karna selama ini papa gak pernah sayang sama kamu. Dan maaf karna papa selalu anggap kamu pembawa sial"
Hanya perasaan sesal yg dirasakan sekarang. Semua terlambat,kenapa mereka baru menyadari pentingnya ify setelah ia tiada?
Kenapa tidak dari dulu??

.skip.

***

Sehari setelah kematian ify,seorang wanita datang ke rumah ify
"maaf anda siapa ya?"tanya papa ify
"saya bu uchi. Saya guru nya ify"
"oh.. Silakan masuk"
"begini,maksud kedatangan saya adalah untuk menyerahkan ini"wanita itu menyerahkan sebuah map
"apa ini?"
"itu hasil karya ify"papa ify mengerutkan kening nya
"waktu pelajaran saya,saya menyuruh anakanak bercerita tentang mama dan menulis nya. Saat saya baca hasil karya Ify,saya mendaftarkan nya ke sebuah lomba dan ternyata ify berhasil memenangkan nya. Mereka bilang,itu karya yg sungguh mengesankan. Dan saya pun ikut menangis saat membaca nya"
"terima kasih,bu"
"yasudah. Hanya itu yg mau saya sampaikan. Saya buruburu,permisi"bu uchi itu seperti nya tergesagesa jadi papa ify membiarkan nya pergi.
Pelanpelan,papa ify membuka map itu dan membaca nya. Pertama,sebuah piagam kemenangan ify,papa nya tersenyum bangga. Kenapa baru sekarang ia menyadari betapa bangga nya menjadi orang tua Ify??
Kemudian ia mulai membaca karya Ify

-arti nama MAMA-
oleh Alyssa Saufika Umari

MAMA. 4 huruf yg tak dapat diartikan. Menurut orang,mama itu bidadari yg selalu menyayangi kita,mengerti kita dan memahami kita. Tapi,aku tak tau. Sungguh,aku tak tau apa itu mama. Jangankan merasakan belaian nya,menatap nya saja aku tak pernah. Adakah cinta mama untuk anak sepertiku? Entahlah.
Tapi,aku punya papa dan kakak2 yg selalu menyayangiku. Meski mereka selalu menunjukan sikap dinginya,aku yakin dihati nya ada setetes cinta untukku. Seperti bintang yg slalu membagi cahayanya saat gelap. Aku percaya,saat aku terjatuh nanti papa dan kakak2ku akan datang memberikan semangat untuku walau mungkin aku tak bisa bangkit kembali. Seburuk2nya mereka akan tetap dihatiku.
--
papa ify meneskan air mata,sebegitu pentingkah dirinya utk ify?
"maafin papa sayang,kamu bukan pembawa sial. Papa merasa bersalah kepadamu. Maaf"

12 komentar:

Unknown mengatakan...

Eh, Lo penulis kurang ajar banget sih jadi orang.
Lo tega amat bikin gue sampai nangis baca nih cerita.
Awas lo kalau bikin gue nangis lagi. Huhuhu.. #NahLoKerenSihCeritanya

Rakha mengatakan...

kerennnn

adea mengatakan...

puas baca ceritanya...
sukses ya...

Unknown mengatakan...

Gak sopan banget Zahra!
Bapaknya juga jahat, mamanya ify mati bukan gara2 Ify!!!

Unknown mengatakan...

Gak sopan banget Zahra!
Bapaknya juga jahat, mamanya ify mati bukan gara2 Ify!!!

Unknown mengatakan...

gila ini ceritanya

Unknown mengatakan...

lanjutkan :(

dhyahc dhewi mengatakan...

ceritanya sedih banget kak. aku bacanya sampai tersentuh

Unknown mengatakan...

keren ceritanya.. bikin aku nangis.. hiks hiks

Mellda Queen mengatakan...

Masukkan komentar Anda...Ceritanya sama kyk kehidupan gue

Unknown mengatakan...

Bukan papa ato kakak yg menganggapku pembawa sial. Tapi suami, suami yg amat aku cintai....

Unknown mengatakan...

Awokawokawokawok 🤣🤣🤣🤣🤣

Posting Komentar