"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Jumat, 24 Oktober 2014

#RFM4EST

Assalamu'alaikum...
Haii ketemu lagi sama tulisan-tulisan ala Fanny Salma yang nggak akan ada habisnya
Sekarang, aku mau cerita tentang 'keluarga ketigaku'. Lah yang kedua apa? Ms. Word dong (?) haha gadeng. Yang jelas, aku mau berbagi kebahagiaan, bahagia yang sederhana, yang cuma bisa dirasakan orang-orang yang mau membuka mata, hati dan pikiran mereka. Selamat membaca~



***

Ternyata sang waktu tak pernah lelah menuliskan kisah tentang kita, tentang senandung yang tak akan pernah sempurna. Nyatanya, kita selalu berusaha untuk menyempurnakan, tanpa kenal lelah, tanpa kenal resah.

Lantas, aku percaya bahwa selamanya kita tetap menjadi kita. Membiarkan mereka yang kini telah berbelok arah, membiarkan mereka yang kini telah membuat keputusan untuk mengakhiri perjalanan bersama. Kita yang tersisa akan tetap berjalan, mencapai titik harapan bersama-sama, tanpa menang ataupun kalah. Kita akan terus saling menggenggam, saling menguatkan, saling menopang dan sampai akhirnya kita saling mengerti bahwa perjalanan ini luar biasa.

Kalian yang telah menyerah, semoga bahagia. Semoga dapat menggapai kebahagiaan kalian masing-masing. Setidaknya, kami yang tersisa menjadi percaya bahwa kami masih dan akan tetap mampu melangkah. Terima kasih. Bukan salah kalian bila jalan kita tak lagi sama, bukan salah kalian bila kini kita tak bersama, tapi juga bukan salah kami yang tak mampu mempertahankan. Sebab kami lebih memilih melepas dan mendoakan dibanding mengekang.

Kita yang masih setia berjalan, tenanglah. Rintangan pasti ada, sebab Tuhan tahu betapa kuatnya kita, sebab Tuhan mengerti betapa ketulusan ada pada diri kita. Topan, badai atau sekedar kerikil kecil akan menjadi puing-puing yang mengantarkan kita menuju kebahagiaan. Maka, tetap melangkah. Tetap percaya bahwa langkah ini terus membawa kita menuju angkasa yang berada dalam selubung doa.

Nada-nada yang kita rangkai akan menjadi sebuah melodi, lalu terciptalah sebuah lagu. Lagu terindah seolah berasal dari Surga. Lagu yang singkat, namun penuh makna. Lagu yang begitu menyejukkan jiwa. Lagu tersebut mengartikan bahwa lelah bukan berarti akan kalah.

Kemudian, lagu tersebut bercerita mengenai sang waktu begitu baik, sang waktu begitu indah. Iya, sang waktu yang telah menciptakan kenangan-kenangan agung untuk kita kenang.

Setelah ini, mungkin rintangan akan lebih besar. Bersiaplah. Jangan pernah melepas genggaman tangan.

***

Bersenang-senanglah karna hari ini akan kita rindukan...
Di hari nanti...

Selamat tanggal 24 oktober yang ke 4 tahun! Semoga kita selalu mendapat berkah dari-Nya :)