"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Sabtu, 08 Juni 2013

Dunia Harus Tau - 1


-DUNIA HARUS TAU -


Tepat hari ini, seorang gadis bernama Ify Alyssa memasuki sekolah barunya. SMA NUSA. Sekolahnya sekarang. Ify menatap sekolahnya itu.

“Mungkin akan lebih baik,”gumamnya lalu mencari ruang kepala sekolah. Ify berjalan ke ruang bertuliskan “Headmaster room” .

“Permisi”

“Silakan masuk” ify masuk ke dalam ruangan itu

“Ify yaa?”tanya seorang guru berperawakan berisi dan sedikit sangar

“Iya bu”

“Kamu kelas X.A , paling pojok di lantai 2” Ify manggut-manggut

“Terima kasih bu, saya permisi dulu”

Ify berjalan menuju kelas barunya, tanpa sengaja tubuh ify yang tinggal tulang berbalut kulit *plak* tertubruk *lo kira teh tubruk-_-*

“Awwh,”rintih Ify

“Kalo jalan tuh pake mata,” si penabrak bukannya minta maaf atau ngebantuin malah ngeloyor begitu aja

“Sinting!”maki Ify lalu mencoba berdiri

“Eh lo nggakpapa?” Ify mendongak dan mendapati seorang laki-laki di depanya

“Hellooo, lo nggakpapa kan? Nggak gagar otak kan?”

“ehh ..” ify tersadar

“Nggakpapa kok, Cuma sakit aja dikit”

“Lo anak baru yaa?”Ify mengangguk

“Kelas?”

“X.A”

“Lo sekelas sama gue, eh tapi nama lo siapa?”

“Gue Ify, elo?” tanya Ify

“Gue Alvin. Eh ke kelas yok, kita udah telat” Ify hanya mengangguk lalu mengikuti Alvin

“Ganteng deh, baik lagi gak kayak cowok rese tadi”gumam Ify sambil senyum-senyum sendiri

“Kenapa lo senyum-senyum gitu?”tanya Alvin heran

“Eh nggak kok, engga” alvin hanya mengernyitkan dahinya.

Alvin dan Ify samapi di kelas X.A

“Permisi bu”

“Alvin! Kenapa kamu terlambat masuk kelas?”tanya bu winda sangar

“guru sini sagar-sangar deh”desis Ify yang berada di belakang Alvin

“Eum itu bu saya tadi ketemu anak baru, ini bu” bu Winda melirik ke arah Ify

“Alyssa?” ify mengangguk tegas

“Ya sudah kamu boleh masuk. Alvin silakan duduk, Alyssa perkenalkan diri kamu” Ify melangkah dengan santainya

“Nama saya Ify Alyssa, kalian bisa manggil Ify. Saya pindahan dari Spore Senior High School *ngarang* “

“Hah? Lo dari Spore?”kaget orang yang ada duduk paling depan

“Iya”

“Kenapa pindah? Padahal kan itu sekolah keren”

“Kangen sama Indonesia” orang itu hanya menatap tak percaya

“Ya sudah Ify, kamu bisa duduk di samping Sivia” bu Winda menunjuk tempat duduk orang tadi, Sivia –orang itu-
tersenyum senang karena punya temen baru dari Spore lagi!

“Hai gue sivia”

“Gue Ify”

Setelah itu mereka mendengarkan penjelasan bu Winda tentang Geometri.

***

Sementara itu, cowok bernama Deva yang tak lain adalah adik Ify sedang bergosipria *dihkayakcewek*

“Eh si Acha itu makanya balon kayaknya, buktinya pipinya ngembang gitu”kata Ozy

“Kalo si Oliv pasti makannya rante, sangar begitu”timpal Ray

“Kalo Keke pasti gula, abisnya manis banget”celetukDeva yang langsung mendapat toyoran gratis dari Ozy dan Ray

“Ihh gak asiik lo! Kita ngebully eh elo malah muji, ciihh”cibir Ray yang disertai anggukan Ozy

“Bodo amat, ntar juga lo berdua bilang kalo Keke emang manis. Elo zy, ntar bilang kalo Acha itu cantik terus elo Ray, pasti bakaln bilang kalo Oliv itu menarik”kata Deva dengan gaya sok tau

“Ngaco lo! Cewek rese begitu dibilang cantik”

“Tau tuh Deva! Masa’ Oliv menarik? Makan tali kali yaa”

“Tapi lo berdua suka kan?”goda Deva

“ENGGAAAAA!!!”

Deva hanya cekikikan dengan tingkah sohibnya itu.

“Eh ntar lo berdua maen yok ke rumah gue, gue ada PS baru loh” mata Ray dan Ozy langsung mengkilap

“Mauuuuu”

“Oke oke, tapi jangan kaget kalo di rumah gue ada cewek cantik yaa”

“Hah? Siapa? Emak lo? Apa pembantu lo?”celetuk Ozy

“Bukan odong! Kakak gue balik kemaren dan sekarang dia menetap di Indonesia”

“Oh kakak lo yang sekolah di Spore itu ya?”tanya Ray polos

“Kakak gue Cuma satu raayyyy!!”

“Kok kakak lo mau sih pindah ke indonesia? padahal kan itu sekolah elit banget”kata Ozy

“Dia yang minta”

“Trus sekarang kakak lo sekolah dimana?”tanya Ray

“SMA NUSA”

“Wahh kakak gue juga disitu, siapa tau mereka jodoh ntar kita iparan Dep!”seru Ray

“Ihh males gue iparan sama the lemoters (?) , tapi kalo kakak gue sama kakak  lo jodoh beneran gue relain deh demi
kebahagiaan kakak gue. Lagipula sama kakak elo, kakak lo kan pinter nggak kayak elo” Ray bersiap denga stick drumnya

“Eh ampun ray! Ampun!”

***

TEEEETTTT

Bunyi bel istirahat SMA NUSA mulai berkumandang hingga ke penjuru  sekolah *lebay*

“Fy, ke Kantin yok!”ajak Sivia , Ify mengangguk

“Ify yaa?”tanya seorang gadis berparas cantik

“Iya, lo siapa?” gadis itu tersenyum, sivia hanya melirik acuh

“Gue Shilla anak kelas sebelah. Lo anak baru pindahan dari Spore itu ya?” ify hanya mengangguk cuek

“Kok lo mau sih temenan sama dia?”tanya shilla dengan mengarahkan pandangan ke arah sivia

“Mending lo gabung deh sama genk gue, ntar lo jadi tenar”lanjutnya

“Maaf ya, gue nggak minat”

“Kenapa? Genk gue itu populer! Dari  pada lo temenan sama dia? Ihh”

“Aduhh, sorry yaa. Itu urusan gue mau temenan sama siapa. Udah ya, gue laper! Yok Vi,”ucap Ify lalu menarik sivia pergi dan meninggalkan Shilla dengan wajah kusutnya, diam-diam ada yang memperhatikan semua itu.

“Itu siapa sih vi?”tanya Ify penasaran setelah sampai di kantin

“Itu Shilla, ketua genk Beauties”

“Hah? Betis?” sivia ngakak

“Beauties fy! Bukan betis!”

“Ohh, kok dia ngebet banget minta gue gabung di genknya?”

“Yaiyalah fy! Lo kan pindahan dari Spore, sekolah elite pula. Itu bakalan naikin popularitas genk  mereka dan semakin nggak ada yang berani sama mereka,”jawab Sivia

“Genk apaan sih itu?”

“Itu anggotanya ada 4. Shilla ketuanya, yang lain itu Oik anaknya gubernur jakarta, Dea ketua tim basket, terakhir Zahra pemilik perusahaan banyak bintang  *ngarang* yang paling terkenal kaya itu loh,”Sivia sangat antusias menceritakanya

“Kok bukan zahra yang jadi ketua?”

“Soalnya zahra itu paling baik, dia bertemen sama siapa aja dan nggak sombong. Shilla kan anti bertemen sama anak biasa ya kayak gue gitu, eh tapi gue kagum loh sama elo, disaat anak-anak lain pada minat banget masuk genk mereka eh elo malah nolak, ketus pula. haha”

“Gue nggak suka genk-genk apalah itu, gue lebih suka punya banyak temen dimanapun berada” sivia tersenyum senang, setidaknya ia takperlu kehilangan teman baru lagi

“Hallo semuaaa” ify dan sivia menoleh

“Eh elo, sini sini” ify memperhatikan cowok di depanya

“Ify, elo udah kenal mereka belum?”tanya Sivia

“Ehm, itu Alvin. Kalo yang itu gue nggak kenal”

“Oh jadi elo udah kenal Alvin? Alvin pacar gue, kalo itu Rio” mata ify terbelalak

“Pacar lo?”tanya Ify pelan

“Iya, udah dari SMP gue pacaran sama Alvin”

“Fy, fy.. lo kenapa?” alvin menatap ify heran

“Eh iya sorry, jadi ngalamun. Selamat ya kalian berdua” ify berusaha tersenyum

“Yo! Kenalan tuh sama ify”celetuk Alvin

“Eh bentar deh, gue kayak tau elo.. ehmm, eh lo kan  yang nabrak gue? Udah nabrak, nggak minta maaf, kabur
lagi!”cerca Ify

“Haa? Itu kan elo yang salah” Rio –yang daritadi diperhatikan ify- berusaha membantah

“Salah gue dari mana?! Jelas-jelas elo yang salah!” ify tak mau kalah

“Mata lo meleng kali”ucap Rio santai

“Elo tuh udah salah nyolot pula”

“Ih lo berdua apa banget deh”sahut Alvin

“Oke gue minta maaf. Puas lo?” rio mengalah

“BANGET” rio diam

“IFY! Shilla mau ke sini deh kayaknya” ucap via sambil melihat genk shilla yang semakin mendekat  ke meja merek

“Biarin aja” benar saja, shilla cs menghampiri ify

“Hai Alvin, Rio, Ify” shillatak menyebut nama sivia, tak ada yang menjawab

“Fy, tawaran gue masih berlaku buat elo” ify berhenti memakan mie ayamnya

“engga”

“Ify, lo beruntung loh diajak join bareng kita”sambung teman shilla yang bewajah manis

“iya fy, tau nggak semua anak nusa itu pengen banget join bareng kita”giliran cewek bertubuh bongsor yang beraksi

“Tuh kan fy, lo denger kan kata temen-temen gue?” ify menarik nafas dalam-dalam , ia melirik salah satu dari mereka yang hanya diam namun tatapanya tertuju ke sivia

“Heuuuhh, minggir! Via, balik ke kelas! Gue nggak nafsu  makan!”seru Ify cukup keras dan berlalu diikuti sivia

“Gue duluan ya vin, yo”

Anak-anak di kantin melihat pertunjukan singkat tadi, ada yang mencerca ify karena dianggap sok tidak mau join dengan beauties tapi tak sedikit yang memujinya

“Hebat ya tu anak. Udah cantik, pinter, kaya, berani lagi. Gue yakin pamornya bakalan lebih tinggi ketimbang beauties”celetuk anak-anak yang berada di kantin . shilla menatap mereka geram, tentu saja! Bahaya kalo pamor beauties bakalan turun trus menghilang begitu saja

“Cabut!”seru shilla diikuti dayang-dayangnya

***

Kelas ify kosong, pak Duta yang harusnya mengajar harus izin karena  istrinya melahirkan.

“Lo kenapa sih fy? Kayak cacing kepanasan”cibir sivia

“Gue sebel! Baru hari pertama masuk malah udah kayak gini, gimana hari selanjutnya? Ini gue laper banget jugaa” sivia cekikikan

“Bakalan lebih buruk! Shilla itu harus dapet yang dia pengenin, pake cara apapun” ify mendelik

“Argh bodo amat! Yang penting gue laper ini”

“Nggak nyambung taplak!”sivia melengos

“Nih ..” ify menoleh

“Apaan?” ify heran

“Lo pura-pura bego ya? Ini kan roti” ify mendengus

“Gue tau! Tapi buat apa Riooo??”geram ify

“Buat elo makanlah Alyssa! Udah nih,” ify tak peduli lagi, udah laper berat!

Sivia dan alvin tersenyum penuh arti (?) dan melirik ke arah Rio (bangku Ify-Sivia di depan Rio-Alvin)

“Ngapain lo ngeliat gue kayak gitu?” rio merasa risih

“Enggapapaa, haha” rio heran melihat tingkah sivia dan alvin seakan alvin dan via udah GILA!

***

Deva, Ray dan Ozy melaksanakan rencananya tadi pagi yaitu main ke rumah deva. Sebenernya beda alasan, kalo deva pengen pamer Psnya, Ozy pengen mainin PS Deva sampe puas sekaligus makan siang di rumah Deva soalnya masakan pembantu Deva enak banget, kalo Ray beda lagi, ray pengen liat wajahnya Ify! Haha

“Naik apa nih?”tanya Ozy bingung

“Ray, lo dijemput sopir kan?” ray mengangguk

“Yaudah kita ke rumah gue naik mobil elo aja ya ray, kan  kakak lo bawa motor tuh. Biar sopir gue jemput kak Ify” ray mengangguk setuju

@rumah Deva

Rumah Deva sepi, mamanya sibuk sama butik dan restoranya kalo papanya sibuk sama perusahaan. Makanya Deva seneng banget pas tau Ify balik lagi ke Indonesia.

“Kakak lo mana dev?”tanya Ray

“Sejam lagi bru pulang, lo gimna sih? Kakak lo kan lebih dulu masuk Nusa” Ray menepuk keningnya

“Dasar lemoters”cibir Ozy

“Yang penting bukan metalers, weekk :p”balas Ray

“Udah ah lo berdua ribut mulu, sana ganti baju” Ozy dan Ray mengangguk lalu menuju kamar Deva buat ganti baju, mereka emang udah biasa main ke rumah  Deva, tinggal ijin sama ortu beres deh. Makan disediain, baju juga pake punya Deva kadang baju deva nggak balik tapi Deva biasa aja, minta lagi juga dibeliin bahkan setoko plus pegawainya *ehh

“Udah? Muat kan?”tanya Deva ketika melihat Ozy dan Ray turun dari tangga

“Perasaan tiap kita pake baju lo, lo selalu nanya begitu deh. Lagian kan ukuran kita sama”

“Yah, gue sedih aja badan gue nggak berkembang!”

“Ngeeekkk”

***

Ify menunggu jemputanya, sudah setengah jam ia berdiri di depan gerbang sekolah

“Coba telpon sopir lo deh fy”saran sivia

“Percuma, gue nggak punya” sivia mendelik

“Adek lo? Bokap nyokap lo?”

“Udah gue sms sama telpon adek gue tapi nggak ada jawaban, kalo bokap nyokap gue nggak bakal ada waktu buat angkat telpon, mereka terlalu sibuk” sivia putus asa

“Lama vi?” alvin datang bersama Rio

“Eh elo vin, ini juga gue sambil nungguin ify”

“Loh fy? Sopir lo kemana?”tanya alvin

“nggak tau, nyangkut kali” alvin cekikikan, ada-ada aja ify

“Ehmm gimana kalo elo dianter Rio?”tawar Alvin

“Nah ide bagus tuh”timpal sivia

“Heh, kok jadi gue?” rio yang tadinya diam mulai bersuara

“Ya masa gue? Kan gue bareng sivia,”sanggah Alvin *alibi*

“Lo bisa naik taksi atau angkot kan?”tanya Rio ke ify

“Kalo gue bisa juga ngapain gue masih disini? Kalo lo nggak mau ya udah,”ketus ify

“Oke. Ayo gue anter!”kata rio lalu menarik tangan ify ke motornya

“Gue duluan” ify masih terbengong, motor Rio melesat

“Vin, Ify bakalan baik-baik aja kan?”tanya Via polos

“Iyalah sivia sayang, lo tau Rio kan? Gue rasa dia mulai ada rasa sama ify”

“Gue juga  merasa gitu sih” timpal sivia

“Ya udah yuk,” sivia mengangguk lalu naik ke motor alvin

***

“Rumah lo dimana?”tanya Rio

“Jalan anggrek blok C”

“Oh oke,”

Motor Rio berenti, bukan! Bukan rumah ify.

“Ini kan bukan rumah gue” rio diam tak menjawab

“Heii” ify mengikuti rio yang masuk ke rumah bsederhana bertuliskan ‘You’re love’

“Ini tempat apa?”tanya ify heran

“Ntar lo juga tau” ify melengos

“Mas Rio, mau pesen apa?” pegawai itu mengenali Rio

“Kayak biasa, cappucino tapi dikasi cokelat”

“Mbaknya?” pegawai itu menatap ify

“Samain aja mas”

“Oh oke. Cappuchoco mix dua”ujar pegawai sambil menuliskan pesanana Rio dan Ify

“Pacarnya  cantik mas” pegawai itu meninggalkan Rio dan Ify yang terbengong mendengar ucapannya

“Eh ini tempat apa sih yo?”

“Ini kedai cokelat” ify hanya membulatkan bibirnya, sebenarnya ify penasaran kenapa Rio membawanya ke sini. Kalopun
ini tempat biasa yang ia datangi, kenapa kesininya nggak pas udah nganter ify?

“ini mas, mbak. Silakan” Rio dan Ify mengucapkan terima kasih

“Enak yah yoo” rio hanya menngangguk


Setelah selesai, Rio mangantar Ify pulang.

“Nggak mampir?” tawar ify

“Boleh deh, tapi lo nggak mau nyulik gue kan?”ify mndengus, baru saja itu orang baik banget eh tiba-tiba kumat nyebelinya

“Kagak! Dijualpun nggak bakal laku”jawab ify asal

“Gue cakep pasti laku” ify melengos

“Cakepan juga al .. ehh”ify menutup mulutnya

“Al? Alvin?”

“Enggak kok,al anaknya ahmad dhani maksud gue. Iya, al itu” rio mengerutkan keningnya

“Udah yok masuk” ify menarik rio sebelum rio berfikir macam-macam

Rio dan ify tiba di ruang tengah rumah ify

“Kok rame fy?”

“Devaaaa, lo bawa pasukan?” deva cs menoleh

“Kagak. Mereka rakyat yang terlantar” ucap deva yang langsung kena toyor ozy dan ray

“ray! Ngapain lo disini?”

“Kak rio sendiri ngapain  disini? Oh, ngapelin kakaknya deva yaa?”goda ray

“Enak aja! Gue kasian ngeliat makhluk tak berdaya lagi ngenes nunggu kuda lewat” ify melotot

“Ehh, peace fy”

“Emang pak ujang kemana kak?”tanya deva

“Mana gue tau!”

“Loh neng ify?” yang diomongin dateng

“Bapak darimana? Kok nggak jemput Ify?”

“Aduh, bapak lupa neng. Abisnya tadi liat den deva udah pulang, bapak beneran lupa kalo neng ify udah di jakarta
bukan di Sepore”

“SPORE!!”

“Eh iya Spore maksudnya”

“Ya udah pak, lain kali jangan lupa lagi yaa” pak ujang tersenyum lalu mengangguk

“Pak, tolong bilangin bi Inah bikin minum buat temen saya ya”

“Baik neng”

“Yo, bentar ya  gue tinggal dulu. Gue mau ganti baju” rio mengangguk lali begabung bersama Deva cs

“Kak, tumben lo mau nganterin cewek? Biasanya  paling ogah”kata Ray

“Terpaksa”

“Terpaksa sama hati sendiri ya kak?”samber Ozy

“Anak kecil tau apasih”cibir Rio

“Kalo iya nggakpapa kak, kak Ify single kok”sambung Deva

“Tuh kak udah dapet restu dari adiknya, haha”goda Ozy

“Gila lo bertiga”dumel Rio

“Kita nggak gila tapi keceh, kan kita Trio keceh badaiii”ucap Deva pede

“Gantengan juga gue”

“Iya kalo dijejerin sama baskom”celetuk Ozy

“Elo pinter tapi jelek kak,adek lo lumayanlah tapi lemot. Saling melengkapi deh” rio hanya pasrah dibully deva dan ozy

***

Sementara kita liat Sivia-Alvin dulu deh.

“Loh kok ke taman?”tanya via heran

“Nggakpapa vi, gue kangen aja sama ni taman. Ke sana yuk” via mengikuti alvin

Mereka duduk di rerumputan di tepi danau

“Gue kangen semuanya deh kak. Gue kangen Rio yang nggak pendiem, gue kangen sama agni yang asal nyablak dan nggak takut semua orang dan gue juga kangen cakka yang selalu perhatian sama kita meskipun diaplayboy kelas kakap. Haha”gumam sivia sambil memandang danau

“Iya vi. Dulu kan kita sering banget main bareng ya”

“Coba kalo semua itu nggak terjadi, mungkin kita masih seru-seruan kayak dulu”lirih sivia

“Sabar vi, Tuhan punya rencana lain buat kita. Yang pasti rencana itu lebih indah dari harapan kita” sivia tersenyum, setidaknya ia memiliki alvin dan rio sekarang, dan mungki ditambah ify

“Eh vin, tau nggak, ify tu ngingetin agni yaa” alvin mengangguk

“Iya. bedanya, agni nggak  akan pernah bisa dandan kayak cewek tapi kalo ify masih bisa” sivia cekikikan, alvin sangat benar

“Semoga dengan datangnya ify, dia bisa nyatuin persahabatan kita lagi ya. Jadi, kita nggak perlu jadi 2 kubu begini.”

“Amin”

“Balik yuk vin, udah mau sore”

“Yuk”

***

Ify turun dari tangga, ia hanya mengenakan kaos pendek dan celana jins selutut. Simple tapi elegant.

“Kak, ada yang nggak kedip tuh” ify mengangkat sebelah alisnya

“Hehe”

“Sorry ya lama. Tadi sekalian beresin kamar”

“Nggakpapa kok”

“Kak, harusnya ditambah anything for you”sahut Ray jahil

“Apasih lo!” ify hanya menatap heran makhluk-makhluk itu

“Eh lo suka musik ya?”tanya rio saat melihat ruangan bertuliskan ‘music room’

“Semua orang disini suka banget sama musik” rio hanya membulatkan bibirnya

“Den, makan siang” mata Ray dan Ozy berbinar

“Yokk makaannn!!”seru Deva

Deva, Ray dan Ozy berlari menuju ruang makan

“Lo belom makan kan?” Rio menggeleng

“Ya udah makan disini aja”

“Tapii...”

“Anggep aja balas budi gue karena lo udah nganterin gue pulang” kening rio berkerut

“Termasuk bawa lo ke kedai eskrim?” ify menggeleng

“Itu konsekuensi karena elo nabrak gue” rio mencibir

“Inget aja teruss”

“Hehe, udah ah  ayo makan”

Selese makan,  Rio pulang sendiri naik motor sedangkan Ray mengantar Ozy dulu.

“Makasih yaaaa”

“Iya sama-sama. Hati-hati ya”

Deva dan Ify masuk ke rumah

“Kak Rio ganteng ya kak”

“Ganteng? Aneh begitu juga”


TO BE CONTINUE

0 komentar:

Posting Komentar