"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Sabtu, 08 Juni 2013

Dunia Harus Tau - 10 (end)


Pagi kembali menyergap, suasana hangat mulai terjalin di persahabatan mereka. Ada Alvin, Cakka, Rio, Sivia, Agni, Gabriel dan Ify di pojok kantin. Istirahat ini mereka memang berjanji menodong Gabriel untuk menyerahkan PJ, yap! Tadi malam Gabriel menceritakan semuanya.

“Eh cewek lo mana yel?” tanya Rio yang tak melihat batang hidung Shilla dari pagi.

“Gue nggak tau, dia nggak masuk katanya Sakit”jawab gabriel, nampak tenang namun juga khawatir.

“Dih lo baru jadi cowoknya belum ada 24 jam masa’ nggak tau dia kemana”cibir Cakka.

“Hapenya nggak aktif, gue khawatir sama dia”balas Gabriel

“Nanti kita ke rumahnya aja gimana?”usul Ify

“Oke deh” Gabriel menyetujui

Setelah itu mereka hanya bercanda, sejenak menghibur Gabriel yang suntuk dan mencemaskan Shilla.


***
Deva menatap bangku yang tak jauh dari tempatnya, tidak seperti biasanya Keke tak berangkat sekolah tanpa memberitahunya dulu. Bahkan Acha dan Olivia nggak tau sama sekali.

“Keke baik-baik aja dev, nggak usah dipikirin gitu deh,” seseorang tiba-tiba muncul di hadapannya. Iley!

“Eh elo, ngagetin aja” Deva berusaha tersenyum meskipun hambar.

“Mau nemenin gue ke kantin nggak?” Deva berfikir sejenak lalu memutuskan menyetujuinya. Iley tersenyum senang, setidaknya hari ini tak ada Keke yang mengganggunya.

Deva dan Iley memasuki kantin bersama, tatapan-tatapan heran mulai tertuju kepada mereka terlebih kepada deva. Saat Keke tak ada ia malah terlihat bersama cewek lain , padahal mereka hanya menebak-nebak saja tanpa mau tau kebenarannya.

“Lo mau pesen apa? Gue pesenin aja ya,” Deva mengangguk malas. Ada yang tidak beres dengan Keke!

Di sisi lain, Ozy, Acha, Oliv dan Ray tengah memperhatikan mereka berdua dari sudut yang berbeda. Acha paling peka.

“Gue rasa ada yang aneh sama mereka”kata Acha tanpa mengalihkan perhatiannya

“Aneh gimana?”tanya Ray

“Itu ... Triangle” Kening Oliv, Ray dan Ozy berkerut

“Cinta segitiga?”tebak Oliv. Acha mengangguk mantap

“Jangan ngaco deh cha, lo kayak mereka aja”cibir Ray sambil melirik teman-temannya di kantin yang terus berbisik tentang Deva. Tentu saja! Deva yang ganteng, tajir, pintar pasti banyak idolanya! Siapa sih yang nggak doyan ngegosipin cowok kece?

“Dih! Sembarangan lo! Gue serius tau”bantah Acha

“Emang kenapa sama mereka?”tanya Ozy

“Kayaknya setiap gue liat Deva lagi nggak sama Keke pasti si Iley nemplok deh, iya kan? Terus liat aja si Iley, gue cewek dan gue tau itu perhatian Iley bukan karena status temannya tapi naksir. Iya naksir” Oliv mencerna kata-kata Acha barusan

“Lo bener sih, gue pernah denger gosip kalo Iley naksir Deva dari  pertama kali masuk sini tapi gue nggak percaya sih cumaannn akhir-akhir ini si iley emang suka deketin Deva”timpal Oliv

“Gini aja deh, kita perhatiin aja mereka. Kalo masih wajar kita biarin tapi kalo udah kelewatan apalagi sampe nyakitin Keke baru kita bertindak tapi kata gue Deva sayang banget sama Keke jadi nggak mungkin dia jadi pengkhianat”cerocos Ray tanpa jeda

“Tumben lo pinter”celetuk Ozy tanpa dosa

“Yee!! Sialan lo!”sungut Ray

“Hahaa, ada kemajuan berarti semenjak pacaran sama Oliv”nimbrung Acha

“Lo sama Ozy jodoh ye, suka banget kalo mojokin gue” Ray memanyunkan bibirnya

“Dihh bibir lo kalo maju gitu minta di .....”

“Cium yaa?”potong Ray semangat banget

“TABOK!!”sambung Oliv

Ray semakin mengerucutkan bibirnya disertai ketawa ngakak Ozy dan Acha.

***

Sepulang sekolah Ify dkk menuju ke rumah Shilla, sebelumnya mereka bertanya kepada Zahra. Zahra yang memang baik hati memberitahukan alamat rumah Shilla kepada mereka. Bahkan sebenarnya jika ia tak ada les Zahra bersedia ikut. Sebenarnya Gabriel tau tapi dia sedikit lupa karena gang perumahan Shilla belok-belok.

“Ini kan rumahnya?”tanya ify

“Yoii”sahut Agni

Mereka turun dari boncengan masing-masing, Alvin dengan Via, Cakka dengan Agni, Gabriel dengan Ify dan rio sendiri.

“Kok sepi?” Alvin bertanya ke siapapun yang mau menjawab

“Udah jangan banyak omong, ayok!”seru Ify

Agni memencet tombol berkali-kali api tetap tak ada jawaban. Rumah itu benar-benar sepi.

“SHIILLLAAA LO DIMANAA?? KALO DI DALEEM BUKAIIINN DONK!! PANAS NIH!! GUE JUGA HAUS BANGEETTT, LO PUNYA ES SIROP KAAANN??? SHILLL... SHIILLLAAAA” Alvin berorasi tanpa memedulikan teman-temannya yang kini melotot ke arahnya dengan tatapan buas.

“ALVIINNN!!!!” Alvin nyengir lalu memamerkan jarinya yang telah siap dibentuk huruf V

“Shillaaaaaa”teriak Via

“Kayaknya nggak ada orang deh, apa kita pulang aja?”lanjut Via.

“Gimana yel?”tanya Ify ke Gabriel.

“Emm, ya udah yuk,”kata gabriel pasrah. Rumah Shilla memang sepertinya kosong.

Dengan terpaksa mereka pergi dari rumah Shilla.

“Fy, lo sama Rio dulu ya. Gue ada perlu bentar,”kata Gabriel. Ify hanya mengangguk.

“Tapii ...”

“Kenapa? Lo nggak bisa ? Ya udah gue naik taksi aja nggakpapa kok,” baru saja Rio akan melanjutkan pernyataannya namun Ify keburu memotong.

“Bukan bukan! Ya udah deh lo sama gue aja,”lanjut Rio.

“Gue duluan ya semua” Mereka hanya mengangguk lalu melambai kepada Gabriel

“Gue sama Via duluan yaa, bubaayyyy” Alvia lanjut meninggalkan Cakka-Agni Rio-Ify

“Kita juga ya. Baik-baik lo berdua,”ucap Cakka cengengesan. Lalu meninggalkan mereka berdua.

“Naik fy”suruh Rio.

“Oke!”

Ify membonceng Rio. Rio hanya bisa pasrah jantungnya berdetak seribu kali lebih cepat ketimbang biasanya. Karena Ify kah? Andai saja ia tak pernah malu-malu mengakui perasaannya.

“Yo, lo buru-buru nggak?”tanya Ify sedikit meninggikan volume suaranya.

“Enggak fy. Kenapa emang?”tanya Rio.

“Anterin gue makan siang yok, gue laper banget nih yo.” Rio terkikik pelan, bla-blakan banget ini cewek!

“Haha, ayok deh.” Ify tersenyum senang.

Rio menepikan motornya di depan warung lesehan. Bukan apa-apa, mengingat dulu dia pernah malu bawa Ify di restaurant mahal jadinya sekarang Rio bawa ifynya ke warung lesehan.

“Gimana?”tanya rio

“Good job! Nggak nyangka ingatan lo keren”ledek Ify

“Hhaa, sial lu ah” ify hanya menjulurkan lidahnya.

“Ayookk gue lapeerrr!!” Ify menarik tangan Rio. Rio hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu.

“Lo mau pesen apa?”tanya Rio

“Gue mau.... sate seporsi terus bakmie sama siomay, minumnya es jeruk ya pak” Rio hanya bisa melongo mendengar pesanan Ify

“Lo yakin bisa abisin?”tanya Rio memastikan

“Bisa lah! Emangnya elo?” Rio mendelik

“Saya pesen siomay sama es teh aja pak,”ucap Rio kepada bapak-bapak itu

Bapak-bapak itu mengangguk lalu membuatkan pesanan mereka berdua (bahasa gua rempong-_-)

“Lo makan segitu banyak tapi kok badan lo proporsional ya fy?”tanya Rio heran

“Lo ngehina?? Badan gue mirip balon begini dibilang proporsional”bantah Ify

“Yee serius!! Kalo engga ngapain juga temen-temen naksir elo? Dayat? Debo? Kak Kevin? Tristan?” ify terkekeh

“Darimana lo tau mereka naksir gue? Kalau dayat sih emang ya semua orang juga tau tapi itu yang lain? Bukannya lo pendiem ya? Bahkan cuek untuk urusan nggak penting itu” Rio tersadar. Benar juga apa kata ify, kenapa Rio bisa tau?

“ehh itu.. gue nggak sengaja denger pembicaraan gabriel sama debo, katanya debo suka sam elo”jelas Rio sedikit gugup. Setidaknya dia tak berbohong kan?

“Oh gue juga tau kok, dia juga udah nembak gue”jawab Ify lalu menikmati bakmienya. Pesanan mereka sudah datang namun tak berhasil menghentikan pembicaraan mereka itu

“Terus lo jawab apa?”tanya Rio yang kemudian menyesali karena mulutnya nggak bisa direm!

“Gue tolak lah. Orang gue nggak suka” ada rasa lega di benak Rio

“ Lo nggak takut ini??” Rio lalu bersenandung

Oh ini kisah sedihku
Ku meninggalkan dia
Betapa bodohnya aku

Dan kini aku menyesal
Melepas keindahan
Dan itu kamu....

Tuhan tolonglah aku kembalikan dia
Ke dalam pelukku...

Karna ku tak bisa
Mengganti dirinya
Kuakui jujur aku tak sanggup
Sungguh aku tak bisaa...



Ify tertegun. Menyadari suara Rio yang ternyata .... keren banget!

“Gimana?”goda Rio sambil memainkan alisnya

“Pertama, suara lo keren. Kedua, nggak akan gue nyesel karena nolak Debo”jawab ify sambil terkekeh

“Pertama, suara gue emang keren. Kedua, Debo kan idola fy!”balas Rio sambil menirukan gaya ify berbicara

“Apa bedanya sama dayat? Dia juga idola kan?” Rio menggaruk tengkuknya

“Iya sih, yakin lo nggak ada rasa sama Debo?” Ify mengangguk mantap

“Dia teman yang baik” Rio sangat lega mendengarnya

“Eh tapi kok lo nyolot gitu sih? Jangan-jangan elo lagi yang naksir gue, hahaa” tawa ify renyah

“Yee pede lo”elak Rio menutupi kegugupannya

“Ngaku aja lo :p”

“Di luar negeri tingkat kepedean lo berapa sih? Gue yakin di sana lo itu orang terpede di sekolah lo kan?” Ify tertawa lagi

“Gue kalem yo, haha”

“cewek kayak lo nggak ada kalem-kalemnya tau! Liat aja jatah makan lo sama ayam di rumah nenek gue sama begitu padahal ayam di rumah nenek gua jumlahnya empat belas”ledek rio

“Dari pada elo? Makan kok kayak cewek lagi diet, pantes aja badan lo tulang-tulang doang”balas Ify tak mau kalah

“Yahelaahh dari pada elo nggak pernah diet?” sebenarnya Rio kehabisan kata-kata tapi karena nyolotnya kambuh jadi yaa.....

“Buat apa diet? Diet itu nggak mensyukuri nikmat Tuhan tau! Ada makanan ya di makan, banyak kan di luar sana yang buat makan satu sendok nasi aja nggak bisa” Rio sedikit kagum mendengarnya

“Iya deh gue ngalahh. Lo paling bisa deh ngasih alesan” Reflek Rio mencubit kedua pipi Ify tanpa ampun

“Huuaaa lo mau bunuh guaa???!!” Rio hanya nyengir kuda

Tiba-tiba ada dua bocah datang mendekati Rio dan Ify bersama gitar usang di tangannya.

Lihatlah hidupmu penuh dengan kesempatan
Walau beban hidup menghalang
Jangan lari dari bebanmu

Hidupmu indah bila kau tau
Jalan mana yang benar
Harapan ada harapan ada
Bila kau percaya

Setelah bersenandung, salah seorang dari bocah itu menyodorkan kantong plastiknya.

“Nih buat kamu” Ify menyodorkan uang seratus ribuan

“Nggak salah ni kak?”tanya bocah itu sangat kaget

“Enggak kok, kalian udah makan?”tanya Ify

“Belum kak, uang kami Cuma cukup buat beli nasi buat ibu di rumah. Ibu kami sakit dan adik kami masih kecil, dia lebih butuh makan”jelas bocah itu. Ify sedikit miris mendengarnya

“Pak! Tolong bungkusin makanan buat anak-anak ini ya, yang banyak”kata Ify ke bapak-bapak penjual tadi

“Bentar ya dek, nama kamu siapa?”

“Saya Olin dan ini adik saya Ourel.”

“Oh Olin dan Ourel, nama kakak Ify dan ini temen kakak namanya Rio. Kalian sekolah dimana?”tanya Ify ramah

“Kami sekolah di gubuk harapan kak, di sana itu tempat sekolah buat anak-anak jalanan,”jawab Olin polos

“Nah jangan bolos ya, belajar yang bener”pesan Ify sambil mengusap puncak kepala Olin dan Ourel

“Iya kak, kan kita pengen jadi presiden”sahut Ourel bangga

“Haha, kakak tunggu kalian jadi presiden.”

“Ini mbak” bapak-bapak itu menyerahkan bungkusan plastik besar kepada Ify

“Makasih pak”

“Ini buat kalian, oh iya bentar..” Ify mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya

“Ini makanannya buat kalian, buat ibu sama adik kalian juga terus ini kakak ada sedikit uang untuk keperluan berobat ibu kalian” Olin dan Ourel saling berpandangan

“Nggak salah kak?”tanya mereka berdua. Ify menggeleng

“Asal kalian janji akan belajar yang bener” sontak Olin dan Ourel mengangguk-aggukan kepalanya

“Makasih ya kak” kedua bocah yang berpenampilan dekil itu memeluk Ify, Ifypun balas memeluk tanpa risih

“Makasih ya kak ify, kita pamit dulu” Ify mengangguk lalu tersenyum simpul

Rio yang sedari tadi di samping Ify hanya diam memperhatikan. Ternyata Ify memang gadis yang baik

“Udah selese yo makannya? Kita pulang yuk” Rio tersadar lalu mengangguk

Ify meninggalkan beberapa lembar uang ratusan ribu, sebenarnya Rio ingin membayar tapi karena kata Ify nggak usah ya dia nurut aja.

“Lo mau mampir nggak?”tanya Ify ketika mereka berdua sampai di depan rumah Ify.

“Nggak deh, gue duluan ya” Ify mengangguk lalu melambai kepada Rio. Setelah itu Ify berjalan memasuki rumahnya dengan perasaan senang, baru kali ini Ify nyaman deket Rio. Haha

***

Rio sendiri masih teringat harinya bersama Ify hari ini, makin mantap kalo dia emang naksir sama Ify dan berjanji akan menyatakan perasaannya kepada ify secepatnya! Jangan sampai Ify diembbat Debo, Dayat, Tristan, Kevin atau siapapun!! Cuma untuk Rio!

“Gue harus bilang ke temen-temen nih”gumam Rio sambil mengendarai motornya.

Rio memutuskan untuk ke rumah Sivia, waktu di warung tadi Via sempat sms kalau Agni, Cakka dan Alvin lagi ngumpul-ngumpul di rumahnya. Benar saja, sesampainya di sana sudah terpampang motor Cakka dan Alvin di halaman depan. Rio segera memarkirkan motornya di samping motor Cakka lalu memasuki rumah Via tanpa salam, sudah biasa!! Toh Rio tau di rumah Via nggak ada mama papa-nya, selama seminggu mereka ada tugas di luar kota.

“Woiii bro!”seru Cakka

“Telat amat lo? Rumah Ify pindah ke ujung kulon?”tanya Alvin asal

“Tadi si Ify ngajakin gue makan dulu ya udah gue iyain”jawab Rio lalu bergabung bersama mereka

“Bilang aja pacaran”ledek Agni

“Apa sih lo ag, pan gue maunya elo ehh engga dhing becanda. Hehe”balas Rio

“Becanda lo minta gue tabok!”nimbrung Cakka

“Ampun bang!!” Cakka hanya menunjukkan lidahnya

“Terus gimana yo?”tanya Via

“Gimana apanya nih??”Rio balik bertanya

“To the point deh, muka lo keliatan banget kalo lagi butuh bantuan. Melas gitu”balas Via

“Yee ngeledek ceritanyaa??? Iya deh gua ngaku. Gue butuh bantuan kalian”jawab Rio

“Weess tumben nih temen gua yang perfect ini butuh bantuan”sindir Alvin

“Terima kasih pens udah bilang gua perfect tapi lo nggak usah muji ye” Alvin melengos

“Jadi gini, gue butuh bantuan kalian buat .... nembak Ify, hehe” Baik Cakka, Agni, Alvin maupun Sivia sama-sama tercengang

“Jadi lo beneran naksir sama Ify?”tanya Cakka kaget

“Ya begitulahh”jawab Rio malu-malu

“Dasar! Kalo ngehina Ify aja semangat banget eh taunya jatuh cinta jugaa”cibir Alvin . Rio hanya nyengir kuda.

“Terus lo semua ada ide nggak??”tanya Rio

“Gue ada!!” Rio menatap harap ke Agni

“Lo tembak aja si Ify pas acara perpisahan, gampang kan??” Rio sedikit mendelik

“Woii itu tuh tamunya ribuan!!! Gila lo??”respon Rio

“Tapi gue setuju sama Agni”timpal Via

“Gue juga”sahut Cakka dan Alvin barengan

“Konsepnya?”tanya Rio

“Urusan elo kalo itu sih yaa, kan elo yang mau jadian”jawab Alvin asal

“Yahelah, iya deh” Rio hanya pasrah lalu berusaha keras untuk berfikir

“Gimana? Udah nemu ide?”tanya Via yang tidak sabar

“Emm... udah!”seru Rio

“Apa??”

“Mauuu tauuuuuu ajaaaaa :p”

“RIIOOOO!!!!!!!!!!!!”

***

Ify memasuki rumahnya lalu melihat adik dan sepupunya sama-sama termenung, tepatnya melamun. Ify mencoba mendekati keduanya. Tak ada reaksi sama sekali.

“Heh lo berdua kenapa?”tanya Ify sambil menepuk bahu Gabriel dan Deva

“Dev... kak.....”panggil Ify. Masih tak ada sahutan dari keduanya.

“Iya deh gue pergi”

“Fy”

“kak”

Deva dan Gabriel memanggil Ify secara bersamaan ketika Ify hampir beranjak

“Apa?” Ify duduk kembali

“Shillaaa”

“Keke”

Ify mengangguk paham. Baru nggak ada sehari aja udah ribut begini.

“Mereka belum ngasih kabar?” Deva dan Gabriel sama-sama menggeleng.

Ify bisa memahami perasaan Deva dan Gabriel. Deva yang sudah lama naksir Keke tapi baru berani bilang dan Gabriel yang baru saja jadian sama Shilla. Aduh, malang banget sih nasib mereka

“Mungkin mereka ada masalah pribadi sampai kalian nggak boleh tau, jadi kalian cukup ngertiin aja ya”nasihat Ify

“Gue takut ada apa-apa sama Shilla”kata Gabriel

“Gue juga kak”timpal Deva

“Lo yakin aja mereka baik-baik aja, jangan berfikir yang negatif-negatif dulu ya” Deva dan Gabriel hanya bisa mengangguk

“Makasih ya” Ify mengangguk

“Gue ke kamar dulu ya”

Sesampainya di kamar Ify merebahkan tubuhnya di ranjang bergambar winnie the pooh. Capek dengan kejadian hari ini tapi juga menyenangkan namun juga tak tega dengan Gabriel dan Deva yang tiba-tiba menjadi pendiam. Entah! Ini rumit. Di satu sisi Ify bertanya-tanya dimana Shilla dan Keke lalu di sisi lainnya ia kasian dengan Deva dan Gabriel dan di sisi lainnya lagi ia senang karena bisa akrab dengan Rio. Tunggu! Bukannya tanpa sadar Ify memang sudah akrab dengan Rio? Hanya saja tadi itu Ify baru menyadarinya. Ah bego bego bego!! Kenapa bisa seperti ini?

“Ahh Rio Rio Riooo!! Kenapa dia muncul di otak gue mulu sih? Apa gue suka ... eh nggak nggak nggak” ify berusaha menyangkal perasaannya terhadap Rio

“Riooo..” Ify memejamkan mata lalu membukanya perlahan

“Gue ,, suka sama Rio”ucapnya pelan

Ify tersenyum lalu mengambil handuk di depan lemarinya dan memasuki kamar mandi. Sepertinya ia butuh air untuk menyegarkan badannya dan menyegarkan fikirannya dari nama Rio.

Beberapa saat kemudian Ify telah fresh kembali namun sepertinya nama Rio masih nyaman berdaa di fikiran Ify. Biarlah.

***

Sudah 2 minggu sejak kejadian shilla menghilang, sampai saat ini tak ada yang tau shilla dimana. Gabriel semakin terpuruk begitu juga Deva, Ify malah semakin dekat dengan Rio. terkadang Rio rela menginap di rumah Ify hanya untuk menemani Gabriel yang kata Ify semakin menjadi pendiam. Tak mungkin kan Ify harus menjaga keduanya? Jadi mereka membagi tugas. Sementara Via, Alvin, Cakka dan Agni masih berusaha mencari Shilla.

Sekarang mereka semua (Alvin, Cakka, Agni, Via, Rio, Ray, Oliv, Acha dan Ozy) tengah berada di rumah Ify untuk melihat keadaan Gabriel dan Deva. Deva tak sependiam Gabriel jadi masih bisa dianggap tidak apa-apa tapi Gabriel? Untuk makan saja Ify harus menyuapinya.

“Dev, lo jangan sakit ya. Keke pasti sedih kalo liat lo kayak gini”kata Ray polos

“Iya dev, gue tau lo sayang banget sama Keke tapi lo jangan kayak gini. Kita cari Keke bareng-bareng”timpal Acha

“Gue kangen sama keke”lirih Deva

“Bentar lagi lo pasti ketemu Keke kok dev, percaya deh. Keke itu sayang banget sama elo”kata Oliv . Mereka mengangguk menyetujui.

“Tapi ...”

“Sstt kita nggak mau lo kayak gini terus, lo percaya sama kita kan?” Ozy memotong perkataan Deva. Deva menatap satu-persatu teman-temannya

“Iya, gue percaya” deva maupun teman-temannya saling melempar senyum.

Tak lama kemudian, dering hape Acha memenuhi ruangan. Acha mengambil ponselnya lalu menatap layar ponselnya itu, telepon dari nomor asing?

“Angkat cha”kata Ozy . Acha mengangguk

“Hallo??”

“KEKEE???” sontak semua menoleh ke arah Acha termasuk ify dkk dan ... Gabriel.

“Loupspeaker!” Acha menuruti perintah Ify

“Cha iya cha ini gue keke..” terdengar isak tangis yang di tahan oleh Acha

“Lo dimana ke? Kita semua sibuk nyariin elo”balas Acha

“Gue di surabaya, maaf gue baru sempet kasih kabar sekarang” semua mata terbelalak. Surabaya?

“Lo ngapain di sana?”tanya Acha

“Kejadiannya panjang cha, gue bingung harus jelasin dari mana. Yang jelas gue baik-baik aja tapi ...” ucapan Keke terputus

“Tapi apa? Lo sakit?”

“Kak Shilla cha.. kak Shillaaa...” tangis Keke semakin jelas terdengar

“Kak Shilla kenapa?”tanya Acha. Mendengar nama Shilla disebut, Gabriel merapat ke Acha

“Kak Shilla meninggal chaa... meninggaallll...”

Jdeerrrrr

Gabriel menatap ponsel Acha dengan harapan ponsel itu rusak dan tadi itu hanya halusinasinya saja tapi tetap, bukan hanya dirinya yang kaget tapi juga teman-temannya. Gabriel lemas, hampir saja dia jatuh kalau saja tak ada Ray di sampingnya.

“Lo becanda kan ke? Bilang ke kak Shilla, ini kak Gabriel nyariin dia. Kak Iyel kangen sama dia” Acha terus mengoceh

“Gue nggak bohong cha, kak Shilla emang meninggal, hikshikss” Ify mengambil alih ponsel Acha

“ke.. Keke ?? Ini kak Ify, lo sekarang dimana? Biar kita ke sana aja ya” keke memberitahukan alamatnya di surabaya.

“Oke, tunggu kita ya” ify mematikan ponselnya lalu mengembalikannya kepada Acha.

“sekarang kita ke surabaya”

“Tapi fy.. surabaya-jakarta itu nggak Cuma sejam dua jam!”seru Cakka

“Iya gue tau. Makanya gue butuh bantuan elo sama Alvin. Gue tau lo berdua jago balapan. Gue, Agni, Rio, kak Iyel, Acha sama Ozy satu mobil sama elo terus sisanya sama Alvin. Pokoknya gue tau jalan pintasnya”koor Ify

“Oke, ayok!!”

Tanpa ganti baju atau apapun, Ify hanya mengambil jaket, ponsel dan dompetnya. Yang lain pun sama. Motor mereka dititipkan di rumah Ify. Mereka langsung menuju surabaya secepat mungkin.

Di dalam mobil yang disopiri oleh Cakka, Ify terus memeluk Gabriel. Menenangkan pemuda itu terus-menerus, merasakan kesedihannya. Baru kali ini Ify melihat Iyel selemah itu. Kemana Gabriel yang selalu menjahilinya? Kompak ketika menyudutkan Deva, mendengar keluh kesahnya, menggantikan sosok mama papanya bahkan menjadi kakaknya. Ify rindu itu.

“Fy... ini mimpi kan? Shilla baik-baik aja kan fy??” Gabriel terus meluncurkan pertanyaan yang sama namun Ify tetap bungkam.

Rio yang duduk di depan memperhatikan Ify dan Iyel melalui kaca spion, sepertinya ia melihat kesedihan di mata Ify. Jelas saja! Rio tau betul betapa akrabnya mereka.

“Kira-kira kita sampe surabaya jam berapa?”tanya Cakka dibalik kemudinya

“Jam empat sore, tapi kalo elo nambahin kecepatan lagi kita bisa nyampe tepat jam tiga” sepertinya Ify sudah menghitung matang-matang

“Oke! Yo, lo kontek Via. Suruh Alvin nambah kecepatan” Rio langsung mengangguk dan mengontek Via

Beberapa jam kemudian, mereka telah sampai di sebuah desa yang jauhhh sekali dengan pusat kota surabaya. Gabriel sedikit lemah sehingga harus dipapah oleh Ify dan Rio. Dari kejauhan terlihat Keke dan Mamanya masih mengenakan baju berwarna hitam, jadi .... ini benar? Shilla? Mereka tak becanda??

“Selamat  sore”sapa Mama Shilla. Mata Mama shilla maupun keke masih basah dan sembab, tak beda jauh dengan mata gabriel yang lebih mengenaskan.

“Jadi... Shillaaa...” ucapan Ify terputus

“Ayo saya jelaskan di dalam” mereka semua mengangguk lalu mengikuti mama shilla. Keke masih belum sanggup bicara

“Jadi, shilla kenapa?”tanya Cakka hati-hati


Cinta berubah tak lagi indah
Rindu menjelma terasa gundah
Saat kita harus berpisah


“Dua minggu lalu, mantan suami saya pulang. Dia dan shilla bertengkar hebat, akhirnya shilla berhasil mengusir papanya itu tapi itu hanya perkiraan. Ternyata tak lama kemudian mantan suami saya itu membawa pot bunga dan menghantamkannya ke arah keke tapi keke berhasil menghindar dan mengenai shilla, shilla tersungkur dan kepalanya sempat terkena meja, posisi shilla kurang beruntung maka ia tergelinding hingga menatap pagar tangga. Tepat saat itu saya pulang. Saya panik melihat shilla berlumuran darah. Akhirnya saya telepon rumah sakit, shilla koma. Satu minggu berlalu dia tak ada perkembangan lalu akhirnya saya bawa dia ke sini karena biaya di rumah sakit jakarta itu mahal, sedangkan saya hanya SPG. Tadi malam shilla sempat sadar, ia mengatakan bahwa ia beruntung bisa kenal kalian, bisa merasakan namanya persahabatan, dan shilla senang bisa jadi pacar gabriel namun setelah itu nafasnya sesak dan .... meninggal”jelas mama shilla dengan sesenggukan

“Tante bohong kan? Shilla belum meninggal kan? Shilla itu pacar saya tante! Saya jadian sama shilla udah dua minggu!” gabriel berontak. Ify berusaha menenangkan

“Maaf yel, tapi tante jujur” mama shilla menunduk

“Tan...”

“Kak!! Stopp!!! Gue mohon berenti!!! Lo kenapa sih?? Lo pikir lo doang yang sedih?? Lo doang yang ditinggalin?? Lo doang yang sayang sama shilla??? Hah??!! Tante ratna ini mamanya kak!! MAMANYA!! Dia lebih sakit ketimbang elo!! Lo nggak berhak salahin dia!! Lo nggak berhak ngebentak dia!!!” ify memotong ucapan gabriel yang akan membentak mama shilla. Gabriel tertunduk lemas, menyadari sikapnya barusan berlebihan.

Pedih luka di hati..
Sedih sendiri...
Menangis jiwaku...
Jatuh air mataku.....


Ify mengatur nafasnya.

“Kita ke makam shilla”koor Ify lalu menyuruh keke mengantarkan mereka.

Sesampainya di makam, air mata mereka meleleh seketika. Tak menyangka bahwa di dalam kuburan itu tergeletak jasad temannya sendiri. Mereka bedoa untuk shilla lalu membiarkan gabriel dalam ketenangan.

Selamat tinggal goodbye
Say hello untuk kamu mellow
Selamat tinggal goodbye
Pergilah and let me go
Ooh...

“Shil, ini gue gabriel. Pacar lo shil, pacar yang nggak becus ngelindungin elo. Maaf ya shil, gue nggak bisa jagain elo padahal gue sayang banget sama elo. Gua jahat ya shil. Tapi gue janji nggak bakalan sia-siain hidup gue lagi, gue nggak mau ngulang kesalahan yang sama. Gue tau elo sayang sama mereka kan? Gue bakalan jagain mereka buat elo. Gue bakal jagain mama lo, keke, ify, alvin, rio, via, agni, cakka, ray, acha, oliv, ozy dan semua yang sayang sama lo. Lo tenang yah di sana, I love you more” air mata gabriel tertahan. Benar kata Ify, bukan Cuma dia yang kehilangan shilla

“Udah?”tanya Ify. Gabriel mengangguk

Kaki melangkah tak lagi sama
Nafas asmara terasa hampa
Saat kita harus kecewa

“Gue udah lebih tenang, sekarang”sahut Gabriel

Pedih luka di hati..
Sedih sendiri...
Menangis jiwaku...
Jatuh air mataku.....

Selamat tinggal goodbye
Say hello untuk kamu mellow
Selamat tinggal goodbye
Pergilah and let me go
Ooh...

“Ya udah yuk kita balik ke rumah”ajak Keke

Mereka menyetujui.

Esok harinya, mereka harus pulang ke jakarta.

“Dev, gue mau bicara sama elo”kata keke. Deva mengangguk lalu mereka beranjak, mencari tempat yang tepat.

“Lo mau bilang apa ke?”tanya deva lembut

“Dev, maaf kalo selama ini gue suka ngecewain elo. Gue mau, gue mau kita putus aja” mata deva terbelalak

“Kenapa?”

“Deeevv, gue sama mama mau mulai kisah baru di surabaya tanpa kak shilla. Gue nggak di jakarta lagi dev, selamanya”jawab keke sambil tertunduk lemas

Kekasihku
Sayangku ku ingin kau tau
Hati ini kan selalu menantikan cintaku

“Kan bisa LDR, gue sanggup kok” keke menggeleng

“Gue nggak mau nyiksa elo dev. Tolong ngertiin gue sekali ini aja, gue janji sama elo, kalo Tuhan emang pengen kita bersatu maka gue nggak akan pernah memungkiri itu dev. Tolong ngertiin gue” deva menghela nafas berat

“Oke kalo itu mau elo. Gue selalu percaya sama elo, lo selalu ngasih pilihan terbaik buat gue. Ke, gue sayang sama elo”kata deva akhirnya. Ia harus bisa dewasa. Harus.

Kaulah yang pertama
Yang memberi arti cinta
Tuk selamanya tetap di hatiku

“Makasih ya dev. Gue juga sayang banget sama elo, sampai kapanpun”

Ingin memelukmu mendekap akan cintamu
Tuk selamanya tetaplah di hatiku

Setelah itu mereka kembali ke rumah keke.

“Udah dev?”tanya Rio. Deva mengangguk.

“Ya udah, kita pamit dulu ya tan. Maaf ngerepotin,kapan-kapan kami ke sini lagi” tante ratna tersenyum ramah meskipun sedikit dipaksakan

“Oh iya, Gabriel ini untuk kamu. Mungkin bisa buat kenang-kenangan” tante ratna menyerahkan sebuah buku diary bergambar mia-mia warna orange

“Itu milik shilla” gabriel mengangguk paham lalu menerimanya.

“Terima kasih tante”

“Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam”

Mereka kembali ke Jakarta. Dengan berat hati, deva juga kehilangan keke meskipun hanya jarak yang memisahkan. Deva lebih kasian terhadap gabriel, kakak sepupunya itu sudah lama menyukai kak shilla tapi sekarang? Kalau dibandingkan dengan deva dan keke mungkin bukan apa-apa. Gabriel harus kehilangan semua tentang shilla kecuali kenangan mereka berdua.

***

Satu bulan berlalu, selama itu pula semua kembali normal. Deva sudah bisa menerima kenyataan dan berjanji akan tetap menunggu Keke, bahkan dia harus menolak Iley. Gadis yang baik itu memang menyukai deva sejak lama.

“Dev, apa lo nggak bisa buka hati lo buat gua? Sekali aja”pinta Iley

“Maaf ley, gue masih sayang sama Keke. Gue nggak mau ngecewain elo, terlebih ini masalah hati. Maaf ya, lo bisa dapetin yang lebih baik”balas Deva

“Oke deh. Tapi kita masih teman kan?” Deva mengangguk mantap lalu mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Iley.

Sekarang, hanya Deva yang sendiri. Bahkan Iley jadian dengan Debo satu minggu setelah pengakuan Iley itu. Atau bisa disebut, mereka move on sama-sama. Lalu ada Gabriel yang masih menyayangi Shilla, belum ada pengganti Shilla. Berbeda dengan Patton, tiga hari lalu dia resmi berpacaran dengan Angel. Anak dari Mr. Scary! Bisa dibayangkan kan? Patton yang dulu di hukum bersama Ify sekarang malah jadian sama anaknya Mr. Scary namun mereka sangat cocok.  Saat itu patton juga meminta bantuan kepada Ify karena Angel juga termasuk salah satu fans Ify.

“Fy, please bantu gue yaa”pinta patton. Ify berfikir sejenak

“Kalo gue bantuin elo, gue dapet apa?” Patton tercengang

“Gitu amat lo ama gue, ayolaahhh”rajuk Patton

“Berhubung gue baik dan elo jelek, oke deh!” memang kesannya nggak nyambung tapi Patton nggak ambil pusing, yang penting Ify mau!

“Makasih Iffyyyyyyy”

Siangnya acara penembakan dimulai. Ify meminta Angel untuk ke kelasnya, namun ketika di kelas malah nggak ada orang sama sekali. Tiba-tiba pintu tertutup rapat, Angel sudah panik namun ketika melihat patton masih tenang di bangkunya Angel berusaha tenang.

“Ton, ini gimana? Kok pintunya rapet begini?”tanya Angel berusaha supaya tidak panik. Patton tidak menjawab malah beralih duduk di atas meja

“Ton....” tak ada sahutan.

Tiba-tiba Patton memainkan biola yang sedari tadi di genggamnya. Terdengar alunan sebuah lagu yang Angel tau persis itu adalah lagu Just the way You Are . Angel hanya diam, menikmati setiap gesekan biola Patton.

Lagu berakhir, Angel masih terpaku.

“Ngeell..” akhirnya Patton bersuara

“Eh iya, suara lo bagus”celetuk Angel tanpa sadar. Patton tersenyum tipis

“Gue mau bikin pengakuan, gue suka sama elo. Entah sejak kapan tapi tanpa sadar gue selalu merhatiin elo. Maaf karena kesannya gue cemen begini. Lo mau nggak jadi cewek gua??” Angel masih terdiam, sibuk mencerna pernyatan Patton

“Gimana?” tanya patton yang sudah nggak karuan

Angel tak dapat berkata-kata, dia hanya mengangguk lalu menundukkan kepala. Tak ingin pemuda itu tau semburat merah yang kini menghiasi pipinya.

“makasih ngeel” patton merangkul angel

Tiba-tiba, teman-teman patton muncul dari balik pintu

“CCIIIIIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE PEJEEEEE DONK PAK KETUAAA!!”seru mereka . Angel tersentak, semakin malu saja!

“Keren lo ton!”seru Ify

“hehe” patton hanya nyengir saking malunya.

Lalu, hari ini adalah hari perisahan kakak-kakak kelas ify dkk. Dan hari ini juga, Ify, Rio dan Alvin akan tampil di acara perpisahan tersebut. Ada banyak lagu yang akan mereka nyanyikan. Lagu terakhir tengah menanti, lagu duet Ify dengan Rio. entah apa namun hati ify rasanya nggak karuan. Padahal hampir setiap hari ify berlatih bersama Rio kan?

“Lo kenapa? Kayak cacing keapanasan?”tanya Alvin santai. Jelas saja! Tugasnya sudah selesai.

“Kok gue deg-degan ya vin?”tanya ify  balik

“Haha, gila lo! Tadi aja paling semangat” ify manyun

“Fy! Rio tuh!”seru Gabriel. Sudah sekitar satu setengah bulan semenjak shilla meninggal, gabriel memang sudah kembali normal namun tatapannya terkadang terlihat kosong

“Terus??” ify sewot

“Dan... penampilan berikutnya adalah ..... Mario dan Ify Alyssaaaaaaa”

“Lo berdua dipanggil tuh! Cepet!” seru teman-teman ify

Rio dan Ify berjalan ke arah stage. Ify duduk di depan grand piano putih. Dengan pelan tapi pasti, ify menekan tuts-tuts benda itu sehingga menghasilkan nada yang indah


*Rio
I'm broken Do you hear me I'm blinded Cause you are everything I see I'm dancing, alone I'm praying That your heart will just turn around

*Ify 
And as I walk up to your door My eye turns to face the floor Cause I can't look you in the eyes and say


*RiFy When he opens his arms And holds you close tonight It just won't feel right Cause I can love you more than this, yeah When he lays you down, I might just die inside It just don't feel right Cause I can love you more than this Can love you more than this


*Ify If I'm louder Would you see me? Would you lay down in my arms and rescue me? Cause we are, the same You saved me, when you leave its gone again And then I see you on the street In his arms, I get weak My body falls I'm on my knees Praying


*Rio When he opens his arms


*Ify And holds you close tonight It just won't feel right Cause I can love you more than this, yeah


*Rio When he lays you down, I might just die inside It just don't feel right Cause I can love you more than this

I've never had the words to say But now I'm asking you to stay For a little while inside my arms And as you close your eyes tonight I pray that you will see the light That's shining from the stars above

*RiFy When he opens his arms And holds you close tonight It just won't feel right Cause I can love you more than this Cause I can love you more than this

When he lays you I might just die inside It just don't feel right Cause I can love you more than this, yeah

When he opens his arms And holds you close tonight It just won't feel right Cause I can love you more than this
When he lays you, I might just die inside It just don't feel right Cause I can love you more than this Can love you more than this


Tepuk tangan meriah memenuhi ruangan. Mereka terpesona dengan duet maut Mario dan Ify Alyssa. Tatapan mata mereka seakan menambah kesan dalam pada lagu tersebut.

“Ekhemm, testtest.. Permisi. Maaf saya mengganggu sebentar, saya hanya ingin membuat sebuah pengakuan. Pengakuan yang telat saya sadari...” Rio berbicaramenggunakan microfont. Ify menatap bingung, harusnya ia dan rio sekarang tersenyum hormat lalu kembali ke backstage

“Saya ingin mengungkapkan sesuatu kepada .. Ify alyssa.” Merasa namanya disebut, ify menatap tajam rio seakan mengatakan –mau-apa-lo-

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Akku ingin menjadi sesuatu
Yang mungkin bisa kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Oh karena hati tlah letih

Aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tau bahwa aku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merangkai hati
Oh bayangmu seakan-akan

Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu
Seperti udara yang ku hela
Kau selalu ada

Uhh Uuuuuhhh....
Huu Uhhhh...
Huuuhhhhhhh...

Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa hilang
Dan sepi...
Dan sepii ....

Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu
Seperti udara dalam yang ku hela
Kau selalu ada


Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu
Seperti udara dalam yang ku hela
Kau selalu ada

Semua orang tertegun mendengar suara lembut Rio termasuk ify yang berada di depannya. Karena lagu itu memang di tujukan kepada gadis manis ini.

“Ify, gue bukan cowok romantis. Bahkan ini pertama kalinya gue nembak cewek, iya! Gue jatuh cinta sama elo. Gue baru sadar, gue terlalu gengsi untuk mengakui semuanya tapi seakarang gue cuekin gengsi gue buat elo. So, would you be my girl? Kalo iya lo pencet tombol warna merah tapi kalo lo nolak lo boleh tekan yang warna item” ify sedikit speechless

“Yoo....” rio malah memamerkan senyumnya

Ify hampir meraba salah satu tombol yang terletak didalam kotak bening yang di pegang Rio. dengan hati-hati Ify memencet tombol warna merah dan .......

Lagu “ Bunga terakhir “ versi afgan terlantun di ruangan tersebut, beragam kertas warna-warni berhamburan, balon-balon dengan  huruf yang berbeda-beda bermunculan, kembang api menyala dari atas lalu lampu yang di tata menyerupai bentuk hati mengitari rio dan ify di dalamnya. Ify terkesan, ini menakjubkan bukan?

“Jumlah kertas sama balonnya ada 2404 sesuai tanggal hari ini, Cuma buat elo. Dan kalo elo susun balon-balon itu maka akan jadi kalimat Rio dan Ify selamanya berjumlah 2404 juga”ucap Rio memamerkan senyum istimewanya

“Makasih yo” Ify menghambur ke pelukan Rio

“Ciiieeeee pejeeeee donk!!!!”seru Via, Alvin, Cakka, Gabriel, Agni bersama-sama yang tiba-tiba berada di atas stage bahkan penontonpun ikut bersorak-sorai, ada juga yang menyesal karena tak peduli dengan Rio padahal sekarang terbukti alau Rio emang keren kan?
Rio dan Ify salah tingkah dan memperlihatkan rona merah di pipi mereka :3

“Peje pala lo!! Buat minta ijin kayak gini aja gue mati-matian, belom lagi biaya nyiapin properti ini”balas Rio tanpa dosa

“Yeeeeeeeeeeeeeeeeee dassaaarrrrr!!”

Itulah sahabat, selalu bersama dalam suka dan duka :)

***

# DUNIA HARUS TAU #

.Gabriel, “Dunia Harus Tau kalau cinta itu ibarat gula yang larut dalam teh, tak terlihat namun dapat dirasakan. Sama ketika aku mencintaimu Ashilla Zahrantiara”

.Cakka,”Dunia Harus Tau kalau  sahabat dan cinta itu sama-sama punya arti penting. Jika bisa pilih dua-duanya kenapa harus pilih  salah satu? Maka aku memilih Agni Trinubuwati dan Sahabat-sahabatku”

.Agni,”Dunia Harus Tau kalau cinta selalu sama. Tak akan pudar meski bertahun-tahun lamanya. Cakka Kawekas Nuraga.”

.Sivia,”Dunia Harus Tau kalau cinta itu tak pernah memandang manusia sebelah mata, setiap orang mempunyai dua sisi yang disebut kelebihan dan kekurangan. Alvin Jonathan Sindunata.”

.Alvin,”Dunia Harus Tau kalau kesetiaan itu memiliki arti tak ingin yang lain, sama sepertiku yang hanya menginginkan kalian dan Sivia Azizah”

.Deva,”Dunia Harus Tau kalau cinta tak pernah terhalang  jarak dan waktu, bahkan tak ada yang sanggup menyusup ke hatiku selain kamu Gabriel Angeline Thalita Pangemanan”

.Rio,”Dunia Harus Tau kalau semenjak ada orang yang hadir tanpa diundang, dia justru memiliki perubahan yang luar biasa. Perubahanku karena Ify Alyssa”

.Ify,” Dunia Harus Tau kalau sampai kapanpun menjadi yang terbaik dari yang paling baik adalah hal teristimewa di mata Tuhan. Untukmu Mario Stevano Aditya Haling dan kalian yang menyayangiku”



--------------------------------------------------------------------THE END-----------------------------------------------------------------------

5 komentar:

Indah mengatakan...

ceritanya kereeeenn :D
bikin sekuel dong, khusus buat Rio Ify :)
terus berkarya teman, ceritamu menarik semua.

Anonim mengatakan...

keceeee!
bikin lagi :D
ditunggu yaa ;)

Rsp_Putrii mengatakan...

Kereennn 😊😊

Unknown mengatakan...

Sumpah!! Ini keren banget..

arinda winnarista mengatakan...

cakepp.!! kak lw blh request bkn crta ny yg couple cagni dunk.!!

Posting Komentar