Hari ini
kita diperkenankan merayakan perjalanan panjang dalam sebuah lingkaran untuk
kesekian kalinya. Di mana sang lingkaran tak pernah memperlihatkan sudut-sudutnya,
membuat kita berada dalam zona yang sama. Ya, kita adalah sebuah persatuan
dimana sang sudut tak pernah ada. Walau terkadang, beberapa merasa disudutkan.
Tak pernah begitu.
Kita
mulai tumbuh, kita mulai bersaksi, kita mulai mencoba memahami. Lagi. Tentang
umur yang menunjuk angka lebih besar dari sebelumnya. Pernahkah kita berhenti
sejenak untuk mencerna? Betapa seharusnya kita bersyukur lebih banyak. Sebab,
sang waktu membiarkan kita dalam lingkaran ini lebih lama.
Meski
ada beberapa yang telah berlalu, tak apa. Setidaknya, mereka pernah menjadi
bagian dari kita. Meski ada beberapa yang memilih bungkam, tak apa. Setidaknya,
mereka tak pernah benar-benar bungkam dalam doa. Meski ada beberapa yang telah
lupa, tak apa. Setidaknya dulu mereka selalu ingat. Lantas, bagaimana dengan
mereka yang kecewa? Ketahuilah, mereka pasti punya alasan yang tepat—atau bahkan
tak pernah kita mengerti—namun percayalah, mereka masih punya sebilah hati
untuk kita. Bukan kebersamaan yang terpenting, melainkan seberapa besar kita
ingin bersama. Termasuk mereka.
Enam
tahun bukan waktu yang singkat. Enam tahun adalah bukti kalau kita—Gabriel FC—selalu
ada untuk Gabriel. Tak perlu tahu dia mengakui kita sebagai apa, meletakkan
kita di posisi mana, menyebut kita sebagai apa. Nggak penting buat kita, kan? Intinya,
kita sayang sama Gabriel :”)
Mungkin
beberapa dari kita pernah kecewa pula—mungkin juga saya—dan menyeruakannya
secara terang-terangan. Lantas, ketika semua terasa percuma, kita memilih diam.
Kita memilih sebagai tokoh pasif. Kita memilih menulikan telinga—saya pun
begitu. Sekarang, saatnya semua kembali berpegang tangan, bersama melawan
badai, melewati batu-batu besar, menerjang lautan. Lupakan segala resah demi
resah yang tertanam sekian lama. Buang segala gundah.
-------
Gabriel,
terima kasih sudah menjadi inspirator dan motivator saya. Sebagai seorang fans,
saya sadar benar kalau saya banyak menuntut. Bukan karena saya ingin membatasi
semuanya tentang Gabriel. Karena terkadang, saya takut lebih jauh dari Gabriel.
Saya terlalu takut kehilangan Gabriel. Saya egois ya? Hehe. Tapi jujur, ada
titik dimana saya pernah merasakan itu.
Perlu
Gabriel tahu, sampai sekarang saya nggak pernah berhenti doain Gabriel. Meski
terkadang saya seolah nggak peduli dan berusaha ‘move’ semua itu nggak berarti apa-apa karena... susah buat nggak
sayang sama Gabriel. Serius. Ini bukan gombal.
Setelah
ini, janji sama saya dan teman-teman lain. Gabriel harus sukses. Lebih sukses
dari sekarang. Lebih sukses tanpa harus melupakan siapa-siapa. Lebih sukses
tanpa harus bersikap angkuh. Lebih sukses tanpa perlu jadi orang lain. Tetep jadi
diri sendiri. Karena dari awal langkah abang di Idola Cilik, saya selalu berdoa
semoga abang terus dan terus lebih baik lagi. Kalau suatu saat kita ketemu
nanti, saya pengen Gabriel lebih dewasa lagi. Oh iya, kalau bisa jangan terlalu
tinggi. Nggak enak kalau foto bareng(?)
-------
Selamat
Ulang Tahun GABRIEL FRIENDS CLUB. Tetap solid dan stay on GabFC. Bermimpilah
seperti saya. Suatu saat, kita akan duduk di barisan paling depan dan
menyaksikan Gabriel bernyanyi dalam konsernya. Amin.