"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Jumat, 09 Mei 2014

Aku Pikir



Tittle: Aku Pikir
Author: Fanny Salma

Aku pikir aku telah berhasil melupakanmu. Aku pikir, aku sudah terbebas dari segala teori-teorimu. Aku pikir, aku telah keluar dari jurang yang kau ciptakan untukku. Nyatanya aku salah. Aku tak pernah bisa berhenti untuk melafalkan namamu. Kala mataku terpejam pun, otakku terus memaksa untuk mengingatmu.
Begini yang namanya cinta? Mengangkatku begitu tinggi sampai tiba-tiba menjatuhkanku begitu saja. Begini namanya luka? Menjebakku dalam semua pesona untuk tetap jatuh cinta—meski dalam level busuk yang sangat tinggi.
Katanya, cinta adalah isyarat untuk saling memberi. Namun mengapa hanya aku yang memberi tanpa kamu mau menerima? Kamu pun membiarkanku  merasakan pahit ini sendirian. Membiarkan aku berdiam diri dan meratapi semua yang terjadi padaku. Setidaknya, yakinkan padaku untuk tak peduli lagi padamu. Bukan membungkam, menulikan telinga atau bahkan sengaja buta.
Masih pantas ini dibilang cinta? Kalau saja bukan hati yang bekerja, mungkin aku bisa apa-apa.


Rabu, 07 Mei 2014

Pergilah Bersamanya - The Whole Child





Masih terbayang dirimu
Masih dapat kurasakan
Berada di sampingmu seakan kau milikku
Ternyata itu khayalanku

Terlihat dirimu bahagia
Sulit kuuntuk menerima
Kenyataan hidup tapi apa dayaku
Kau tetap memilih dia

Ku relakan ku pasrahkan
Menerimamu pergi tanpa aku lagi

Reff:
Pergilah bersamanya
Dengan apa yang dia punya
Kumenanti seorang kekasih
Yang sanggup untuk setia

Melihat dirimu bahagia
Sulit ku untuk menerima
Kenyataan hidup tapi apa dayaku
Kau tetap memilih dia
(Repeat Reff 2x)
Ku menanti seorang kekasih
Yang sanggup...
Yang sanggup untuk setia
 

6th Anniv Gabriel FC #GabrielFCTetepaSix




 
Hari ini kita diperkenankan merayakan perjalanan panjang dalam sebuah lingkaran untuk kesekian kalinya. Di mana sang lingkaran tak pernah memperlihatkan sudut-sudutnya, membuat kita berada dalam zona yang sama. Ya, kita adalah sebuah persatuan dimana sang sudut tak pernah ada. Walau terkadang, beberapa merasa disudutkan. Tak pernah begitu.
Kita mulai tumbuh, kita mulai bersaksi, kita mulai mencoba memahami. Lagi. Tentang umur yang menunjuk angka lebih besar dari sebelumnya. Pernahkah kita berhenti sejenak untuk mencerna? Betapa seharusnya kita bersyukur lebih banyak. Sebab, sang waktu membiarkan kita dalam lingkaran ini lebih lama.
Meski ada beberapa yang telah berlalu, tak apa. Setidaknya, mereka pernah menjadi bagian dari kita. Meski ada beberapa yang memilih bungkam, tak apa. Setidaknya, mereka tak pernah benar-benar bungkam dalam doa. Meski ada beberapa yang telah lupa, tak apa. Setidaknya dulu mereka selalu ingat. Lantas, bagaimana dengan mereka yang kecewa? Ketahuilah, mereka pasti punya alasan yang tepat—atau bahkan tak pernah kita mengerti—namun percayalah, mereka masih punya sebilah hati untuk kita. Bukan kebersamaan yang terpenting, melainkan seberapa besar kita ingin bersama. Termasuk mereka.
Enam tahun bukan waktu yang singkat. Enam tahun adalah bukti kalau kita—Gabriel FC—selalu ada untuk Gabriel. Tak perlu tahu dia mengakui kita sebagai apa, meletakkan kita di posisi mana, menyebut kita sebagai apa. Nggak penting buat kita, kan? Intinya, kita sayang sama Gabriel :”)
Mungkin beberapa dari kita pernah kecewa pula—mungkin juga saya—dan menyeruakannya secara terang-terangan. Lantas, ketika semua terasa percuma, kita memilih diam. Kita memilih sebagai tokoh pasif. Kita memilih menulikan telinga—saya pun begitu. Sekarang, saatnya semua kembali berpegang tangan, bersama melawan badai, melewati batu-batu besar, menerjang lautan. Lupakan segala resah demi resah yang tertanam sekian lama. Buang segala gundah.
-------
Gabriel, terima kasih sudah menjadi inspirator dan motivator saya. Sebagai seorang fans, saya sadar benar kalau saya banyak menuntut. Bukan karena saya ingin membatasi semuanya tentang Gabriel. Karena terkadang, saya takut lebih jauh dari Gabriel. Saya terlalu takut kehilangan Gabriel. Saya egois ya? Hehe. Tapi jujur, ada titik dimana saya pernah merasakan itu.
Perlu Gabriel tahu, sampai sekarang saya nggak pernah berhenti doain Gabriel. Meski terkadang saya seolah nggak peduli dan berusaha ‘move’ semua itu nggak berarti apa-apa karena... susah buat nggak sayang sama Gabriel. Serius. Ini bukan gombal.
Setelah ini, janji sama saya dan teman-teman lain. Gabriel harus sukses. Lebih sukses dari sekarang. Lebih sukses tanpa harus melupakan siapa-siapa. Lebih sukses tanpa harus bersikap angkuh. Lebih sukses tanpa perlu jadi orang lain. Tetep jadi diri sendiri. Karena dari awal langkah abang di Idola Cilik, saya selalu berdoa semoga abang terus dan terus lebih baik lagi. Kalau suatu saat kita ketemu nanti, saya pengen Gabriel lebih dewasa lagi. Oh iya, kalau bisa jangan terlalu tinggi. Nggak enak kalau foto bareng(?)
-------
Selamat Ulang Tahun GABRIEL FRIENDS CLUB. Tetap solid dan stay on GabFC. Bermimpilah seperti saya. Suatu saat, kita akan duduk di barisan paling depan dan menyaksikan Gabriel bernyanyi dalam konsernya. Amin.