Untaian
Kata Cinta
By:
Fanny Salma
Saat
bibir tak mampu bicara, hatiku terus saja berceloteh mesra. Hati ini
menyebutkan setiap jengkal perjalanan kita, setiap inchi kedekatan kita,
termasuk berapa lama sang waktu membuat kita tenggelam dalam gelak tawa. Hingga
tanpa sadar, sang cupid telah menancapkan panah asmaranya dan membuatku jatuh
cinta.
Jujur
saja, aku gusar. Aku takut jika sang cupid menancapkan panah sebelahnya lagi
bukan untukmu.
Mungkin
benar bahwa cinta datang karena terbiasa. Mungkin benar pula kalau cinta datang
tanpa pernah diduga. Yang jelas, kamu terus membuatku jatuh cinta. Lagi, lagi
dan lagi. Ya, aku merasa bahwa perjalanan singkat ini memang melahirkan sebuah
cerita atas nama cinta. Bahwa aku mulai berandai-andai menjadi sesuatu yang istimewa
dalam hidupmu, sama seperti aku mengistimewakanmu.
Beginikah
rasanya jatuh cinta? Serasa terbang dengan kedua sayap lantas menari-nari
bersama semesta.
Beginikah
rasanya jatuh cinta? Serasa dibutakan oleh pesona sampai-sampai semua yang ada
pada dirimu terlihat sempurna.
Beginikah
rasanya jatuh cinta? Serasa menapakkan kaki di atas belati ketika api cemburu
mulai membara, hingga membuatku melara.
Teruntuk
kamu, aku belajar arti ikhlas ketika mencinta. Bahwa aku cukup memberi tanpa
harus menerima. Memang seharusnya begini kan? Cinta bukan sesuatu yang
dilakukan dengan keterpaksaan. Cinta bukan sekedar ungkapan rasa insan. Tapi
cinta adalah ketulusan. Sama sepertiku yang mencintaimu sepenuh hati. Sama
sepertiku yang menuliskan namamu dalam tahta terindahku. Tanpa ingin berbalas,
sama sekali.