"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Rabu, 24 Desember 2014

Dari Sebilah Hati

Dari Sebilah Hati
Oleh: Fanny Salma



Terlalu banyak detik yang tak dapat kuhitung sejak segalanya berubah sedemikian rupa. Awalnya, aku mencoba biasa walau pada akhirnya aku menyerah. Menyerah untuk segala perubahan yang tak sanggup kumengerti.
Aku tak tahu, apa kamu peduli atau tidak. Aku tak tahu, apa kamu sadar atau tidak. Berapa banyak hati yang kamu buat terluka, selain aku?
Aku kecewa. Lebih dari apa yang aku tuliskan di sini. Aku kecewa, melebihi segala hal yang pernah aku kecewakan. Walau pada kenyataannya, aku tak pernah kecewa sempat menyayangimu lebih dalam. Dan sekarang, aku tak mengerti apakah rasa sayang itu masih sebesar dulu, berubah kecil atau bahkan tak pernah ada lagi. Aku tak tahu.
Mungkin kamu mempermudah segalanya, mempermudah sesuatu yang hilang dari hidupmu sebagai hembusan angin belaka. Tapi, bisa kamu mengerti perasaan orang-orang sepertiku walau sedikit saja? Bisa kamu pahami bagaimana rasa kecewa itu tiba hanya karna semua hal yang kau ubah sedemikian rupa? Aku seolah tak pernah mengenalmu kembali. Ah, aku lupa bahwa kita tak pernah mengenal. Tapi, tolong percaya. Aku pernah menyayangimu seluas antariksa.
Apakah salah bila aku merindukan kamu? Kamu yang pernah punya posisi di hatiku? Kamu yang pernah aku bangga-banggakan pada dunia. Bahkan aku yakin, saat itu dunia merasa iri hanya karna cerita-ceritaku tentangmu.
Apakah salah bila aku marah? Saat pernyataanmu yang ‘kata orang’ wajar dan biasa saja mampu menusukku hingga tembus ke jantung. Aku tahu kamu tak akan peduli, tapi aku mengingatkan. Marahnya orang yang terbiasa marah tak sebanding dengan marahnya orang yang sedang kecewa, apalagi dia yang pernah menyayangimu, memberi dukungan penuh dan mungkin selalu ada.
Segala kekecewaan ini selalu saja naik ke permukaan saat aku melihatmu seolah tak kehilangan apapun. Bukankah kamu sendiri yang bilang bahwa semua orang yang menyayangimu itu segalanya? Berharga? Lantas, apakah aku dan ‘mereka’ tidak termasuk dalam kategori ‘segalanya’ untukmu?
Aku marah. Aku kecewa. Aku benci. Tapi, kenapa aku tak pernah bisa berhenti berharap darimu? Kenapa aku terus berharap bahwa saat itu akan tiba? Saat kamu sadar bahwa orang-orang yang kamu lepaskan yang paling berharga. Orang-orang yang kamu kecewakan adalah orang-orang yang telah membuatmu mengudara seperti saat ini.
Sulit untukku tidak peduli. Aku memang diam, itu karna aku tak tahu bagaimana merangkai frasa yang tepat untukmu, untuk mengungkapkan segala kerinduanku.
Aku menghukummu dengan caraku. Aku menghakimimu dengan caraku. Meski tanpa kamu tahu, disetiap ketidakpedulianku pada hukuman itu adalah doa supaya segalanya kembali seperti dulu. Dulu yang indah, dulu yang berharga, yang tak tak pernah aku lupa sampai detik ini.

Kamu, hitung denyut nadiku sejak aku lahir sampai sekarang. Sebanyak itu aku merindukanmu.

Sabtu, 15 November 2014

Untaian Kata Cinta

Untaian Kata Cinta
By: Fanny Salma

Saat bibir tak mampu bicara, hatiku terus saja berceloteh mesra. Hati ini menyebutkan setiap jengkal perjalanan kita, setiap inchi kedekatan kita, termasuk berapa lama sang waktu membuat kita tenggelam dalam gelak tawa. Hingga tanpa sadar, sang cupid telah menancapkan panah asmaranya dan membuatku jatuh cinta.
Jujur saja, aku gusar. Aku takut jika sang cupid menancapkan panah sebelahnya lagi bukan untukmu.
Mungkin benar bahwa cinta datang karena terbiasa. Mungkin benar pula kalau cinta datang tanpa pernah diduga. Yang jelas, kamu terus membuatku jatuh cinta. Lagi, lagi dan lagi. Ya, aku merasa bahwa perjalanan singkat ini memang melahirkan sebuah cerita atas nama cinta. Bahwa aku mulai berandai-andai menjadi sesuatu yang istimewa dalam hidupmu, sama seperti aku mengistimewakanmu.
Beginikah rasanya jatuh cinta? Serasa terbang dengan kedua sayap lantas menari-nari bersama semesta.
Beginikah rasanya jatuh cinta? Serasa dibutakan oleh pesona sampai-sampai semua yang ada pada dirimu terlihat sempurna.
Beginikah rasanya jatuh cinta? Serasa menapakkan kaki di atas belati ketika api cemburu mulai membara, hingga membuatku melara.

Teruntuk kamu, aku belajar arti ikhlas ketika mencinta. Bahwa aku cukup memberi tanpa harus menerima. Memang seharusnya begini kan? Cinta bukan sesuatu yang dilakukan dengan keterpaksaan. Cinta bukan sekedar ungkapan rasa insan. Tapi cinta adalah ketulusan. Sama sepertiku yang mencintaimu sepenuh hati. Sama sepertiku yang menuliskan namamu dalam tahta terindahku. Tanpa ingin berbalas, sama sekali.

Jumat, 24 Oktober 2014

#RFM4EST

Assalamu'alaikum...
Haii ketemu lagi sama tulisan-tulisan ala Fanny Salma yang nggak akan ada habisnya
Sekarang, aku mau cerita tentang 'keluarga ketigaku'. Lah yang kedua apa? Ms. Word dong (?) haha gadeng. Yang jelas, aku mau berbagi kebahagiaan, bahagia yang sederhana, yang cuma bisa dirasakan orang-orang yang mau membuka mata, hati dan pikiran mereka. Selamat membaca~



***

Ternyata sang waktu tak pernah lelah menuliskan kisah tentang kita, tentang senandung yang tak akan pernah sempurna. Nyatanya, kita selalu berusaha untuk menyempurnakan, tanpa kenal lelah, tanpa kenal resah.

Lantas, aku percaya bahwa selamanya kita tetap menjadi kita. Membiarkan mereka yang kini telah berbelok arah, membiarkan mereka yang kini telah membuat keputusan untuk mengakhiri perjalanan bersama. Kita yang tersisa akan tetap berjalan, mencapai titik harapan bersama-sama, tanpa menang ataupun kalah. Kita akan terus saling menggenggam, saling menguatkan, saling menopang dan sampai akhirnya kita saling mengerti bahwa perjalanan ini luar biasa.

Kalian yang telah menyerah, semoga bahagia. Semoga dapat menggapai kebahagiaan kalian masing-masing. Setidaknya, kami yang tersisa menjadi percaya bahwa kami masih dan akan tetap mampu melangkah. Terima kasih. Bukan salah kalian bila jalan kita tak lagi sama, bukan salah kalian bila kini kita tak bersama, tapi juga bukan salah kami yang tak mampu mempertahankan. Sebab kami lebih memilih melepas dan mendoakan dibanding mengekang.

Kita yang masih setia berjalan, tenanglah. Rintangan pasti ada, sebab Tuhan tahu betapa kuatnya kita, sebab Tuhan mengerti betapa ketulusan ada pada diri kita. Topan, badai atau sekedar kerikil kecil akan menjadi puing-puing yang mengantarkan kita menuju kebahagiaan. Maka, tetap melangkah. Tetap percaya bahwa langkah ini terus membawa kita menuju angkasa yang berada dalam selubung doa.

Nada-nada yang kita rangkai akan menjadi sebuah melodi, lalu terciptalah sebuah lagu. Lagu terindah seolah berasal dari Surga. Lagu yang singkat, namun penuh makna. Lagu yang begitu menyejukkan jiwa. Lagu tersebut mengartikan bahwa lelah bukan berarti akan kalah.

Kemudian, lagu tersebut bercerita mengenai sang waktu begitu baik, sang waktu begitu indah. Iya, sang waktu yang telah menciptakan kenangan-kenangan agung untuk kita kenang.

Setelah ini, mungkin rintangan akan lebih besar. Bersiaplah. Jangan pernah melepas genggaman tangan.

***

Bersenang-senanglah karna hari ini akan kita rindukan...
Di hari nanti...

Selamat tanggal 24 oktober yang ke 4 tahun! Semoga kita selalu mendapat berkah dari-Nya :)

Jumat, 19 September 2014

#savepsycho

Assalamu'alaikum...
Hari ini aku bawa cerita tentang anak-anak save psycho. Sebenernya apa sih save psycho? Siapa anggotanya? Kok bisa namanya save psycho? Itu semacam genk ya? Ya ya yaaa... bakalan gue jelasin, terutama untuk kaum-kaum yang merasa nggak suka sama save psycho. Bukan nge-sok nih, tapi emang ada yang nggak suka dan beberapa kali kita difitnah...
Berawal dari grup RFM di whatsapp, kita semua berkumpul. Lah kok awalnya malah RFM? Tapi gue nggak yakin semuanya bener-bener RFM atau pingin join doang, heheee. Waktu itu membernya nambah tiap hari sampai-sampai sehari bisa nampung ribuan notification. Ya, disaat facebook dan twitter mulai sepi dari anak-anak RFM, sebenernya waktu itu pada rusuh di whatsapp. Sampai-sampai grup itu berkembang dari RFM 1, RFM 2, RFM 3, RFM 4 sampai yang terbaru RFM 5. But, lama kelamaan kita ngerasa itu bukan grup RFM. Soalnya kita bisa dibilang nyaris nggak ngebahas Rio-Ify sama sekali. Kita sibuk ledek, sibuk curhat, sibuk galau dan sebagainya.
Sampai suatu ketika, kita mulai demam riddle & urban legend. Setiap hari ngebahas orang-orang psikopat yang 'menurut kita' luar biasa genius. Iya, orang-orang psikopat memang genius, tapi sayang mereka juga harus gila.
Dari situ, kita semua sepakat ganti nama grup dari RFM 5 jadi #savepsycho :* :* (bacanya jadi pagar save psycho mwah mwah(?)) dan alhamdulillah kita jadi respect sama orang-orang yang terkesan psikopat (?)
Tapi, yang namanya orang jalan pasti nggak bisa lancar. Bisa jadi hampir kesandung, kesandung beneran, kesendat-sendat atau mungkin jatuh. Itu yang kita rasain ketika masalah mulai datang dan menerjang. Sempet difitnah, sempet dibilang genk, sempet dibilang mau ngalahin ini itu. Astaghfirullah... kata Icho, yang namanya genk itu selalu barengan di dunia nyata terus ke sana ke mari kayak si bolang. Lah kita? Boro-boro. Aku baru ketemu Isti doang, hehe. Masalah-masalah itu akhirnya ngegantung (mungkin. Karna jujur, aku gak terlalu paham).
Sekarang, semuanya jalan apa adanya lagi. Dan aku tegaskan lewat tulisan ini, kita bukan genk. Btw genk itu pake k apa g ya? -_-
Anggotanya sendiri... aku nggak bisa sebutin semuanya karena banyak banget. Oh iya, yang perlu dicatat, kita punya Bapak Ketua namanya Bapak Arip Pocong Perawan yang sangat songong karena dia nggak pernah nafkahin anggota save psycho. Harusnya dia cowok sendiri, tapi ternyata kemarin Rezza join lagi. Cara ngenalin anggotanya gampang kok, kalo anaknya psikopat udah jelas dia anggota(?) haha gadeng. Di sana juga ada tukang santet, Kak Yeyen, terus Icho guruh, Icha (yang di dalam save psycho suka dipanggil chabe wkw), Atoel, Kak Intan, Ranita, Ines, Nadia, Nazira Inez, Dinie, Difna, Emeur, Dwiputri, Isti, Mitha, Putle, adohhh banyaaaakkkk! Oh iya, anggotanya bukan anak RFM doang, campur aduk pokoknya. Si Difna anak Rayready, kalo lagi ngomongin Ray semangat banget. Terus... banyak lah.
Kita juga punya motto dong. Motto apa slogan ya? Yagitu deh. Ada Out of crazy (OOC), Gila luar biasa & Gila di atas rata-rata (dua terakhir kayaknya sama aja). Sebenernya pingin aku tambahin "Lo gila kalau nggak gila" jadi kan feel psikopat-nya lebih dapet(?) terus apa sih save psycho itu? Sering banget dapet pertanyaan begitu. Sekarang aku jawab. Save psycho itu kumpulan orang yang membela kaum psikopat. Halaah! Canda deng. Yang jelas save psycho sekedar grup whatsapp yang bisa nyedot batre dalam kecepatan 1000km/detik. Mantep gak tuh?
Kita juga sempet dapet sign dari Kak Cut Meyriska yang jadi hello kitty di CHSI, Sivia (dari Kak Sari) & Gabriel (dari novale). Cuman yang ada tulisan save psycho cuma dari Sivia.


Wah ada tulisan RFM nyempil (?)
Teruntuk siapapun yang mengaku member savepsycho dan sedang baca ini, aku sayang kalian, tanpa terkecuali. Makasih untuk semuanyaaaa, terutama waktu aku left dan minta join lagi (dan ini sering banget). Meskipun left karna sesuatu yang mendesak, tapi tetep ngerasa nggak enak. Terus rasanya aneh kalau WA sepi, walaupun gara-gara itu grup, batre kesedot mulu heheee.
Makasih juga karna kalian, aku jadi rajin bersihin SD card (?)
Kalian gila luar biasa! =))

Rabu, 03 September 2014

(Menghapus) Sebuah Jarak

Halooo! Jumpa lagi sama tulisan-tulisan galau ala Fanny Salma. Padahal bukan malam minggu yaaa tapi lagi pengen nulis yang random-random.
Okayyy... enjoy!

---

Mungkin asaku mulai padam. Mungkin pula, aku mulai lelah dalam perjalanan panjang ini. Perjalanan yang menitik beratkan pada sebuah rasa, sebuah keinginan untuk memiliki. Walau pada akhirnya, aku atau pun kamu sama-sama membisu di balik uraian senyum sepasang teman.
Setelah ini, aku tak lagi ingin berharap untukmu. Sebab aku tahu bahwa semesta telah memberikan sepasang sayap untukmu terbang dariku. Begitu, kan?
Entah bagaimana bisa semesta pula yang menjauhkan kita, membentangkan jarak di antara kita, membuat kita tak lagi dapat mengumbar tawa  atau sapa dalam kebersamaan yang nyata. Sampai terkadang aku bermimpi untuk menghapus jarak ini. Aku ingin segalanya kembali, seperti dulu. Dulu yang indah, dulu yang menyenangkan. Meski saat-saat itu yang membuatku meracau dalam sebuah harap.
Kita pun mencoba menciptakan sendau gurau di atas jarak seolah tiada yang berbeda. Entah apa, aku merasa bahwa gejolak ini terus meminta supaya jarak tak pernah ada. Namun aku tak mampu. Namun aku gagal. Dan sekarang, justru aku terperosok dalam kenangan yang tak akan bisa terulang. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain membual untuk diriku sendiri.
Di sini, semuanya berbeda. Aku merasa kehilangan mimpi. Tak ada yang sepertimu, sebab memang tak akan pernah ada.
Salam, dariku yang benci pada jarak.

---

Rabu, 27 Agustus 2014

New Single Obiet Panggrahito: Cintaku Yang Pertama

Selamat malam, readers! :)
Semoga selalu dalam lindungan-Nya. Amin.
Topik kita malam ini adalah Obiet Panggrahito bersama single barunya. Ya, baru-baru ini Obiet sibuk sekali dengan project-nya dan alhamdulillah berkat usaha dan doa Obiet maupun D'bieterz, single berjudul Cintaku Yang Pertama sudah bisa kita nikmati di youtube secara gratis.
Alhamdulillah juga, aku udah nonton hehee. Awesome parah! Waktu pertama kali Obiet nge-share link-nya, langsung aja dibuka dan... nggak ngerti lagi. Meleleh karna Obiet ini.
Yang  belum nonton, bisa lihat di sini:


Video clip ini dibuat dengan setting di Malaysia. Jadi Obiet beberapa hari di Malaysia, melakukan photoshoot juga di sana. Bangganya, yang aku tangkap dari cerita Obiet tentang project ini, sepertinya Obiet diapresiasi dengan baik di sana. Katanya sempat diwawancarai juga! Waahhh!
Ini beberapa foto Obiet yang bisa aku share.








Yang paling tidak disangka, Obiet tumbuh melebihi perkiraanku sendiri. Suaranya yang dulu lembut banget, sekarang udah serak-serak lelaki dewasa(?), gantengnya total banget, tinggi lagi! Bener-bener jauh dari perkiraanku.
Untuk yang nggak tahu siapa Obiet Panggrahito ini, Obiet itu lulusan Idola Cilik 2 RCTI. Obiet dulu masuk 5 besar dan bergabung di Icil Divo (yang sampai sekarang sebenarnya banyak yang menyayangkan kenapa Icil Divo tidak dipertahankan) dan setahu aku, Obiet itu termasuk master di Icil Divo, soalnya bagian dia kalau nyanyi bisa dibilang banyak.
Semoga Obiet bisa nyusulin sahabatnya yang udah 'terbang' duluan (re: Cakka). Selanjutnya, untuk Irsyad ditunggu ya kabarnya! Semoga bikin gebrakan kayak dua sahabatnya ini. Omong-omong, aku dulu fansnya BO3 (Brothers On 3/3 Bersaudara) anggotanya ya si Obiet ini, sama Cakka & Irsyad.

Untuk yang pingin tahu lebih lanjut, bisa kepoin link-link di bawah ini.
fanpage: Obiet Panggrahito
twitter: @ObietMusicscape
twitter (pribadi) : @obiet_lagilagi
instagram (pribadi) : @obiet.panggrahito
atau bisa ke sini --> www.obietpanggrahito.com

Yuhuuu! Makin banyak alumni Idola Cilik yang sukses nih kayaknya. Semoga nggak cuma satu dua orang aja ya, semuanya harus sukses termasuk fans-fansnya. Amiiinnn.
Selamat lebih semangat lagi Obiet :3

Selasa, 26 Agustus 2014

New Step for Gabrielstev!

Seperti judul, New Step. Ya, sebuah langkah baru mulai diciptakan seorang Gabriel. Yang dulu biasa kita kenal Gabriel Idola Cilik. Hm, kira-kira udah berapa tahun ya Gabriel mulai lepas dari embel-embel Idola Cilik? But, yang kita tahu di sini, terserah mau Gabriel Idola Cilik atau Gabrielstev. Gabriel tetaplah Gabriel, seseorang yang pernah atau bahkan masih menginspirasi kita.
Sebagai seorang fans dari jaman SD (omong-omong, sekarang aku udah kuliah) aku tahu persis perjalanan yang sudah ditempuh adek kita ini nggak mudah. Sebab, kita  tahu kalau semua orang pasti pernah gagal, pernah jatuh, pernah kalah.
Dan sekarang... lahirlah sosok Gabriel yang 'lebih baru'. Bersama Rash Band (Rise and Shine Band) Gabriel mulai melangkah lagi, mencari-cari bintangnya  lagi, membuat gebrakan lagi, membuat kita bangga lagi, membuat kita semakin mendukung lagi. Ah iya, sebenarnya bukan hal baru kalau Gabriel bergabung dengan sebuah band sebab kita ingat kalau masa-masa kejayaan Gabriel juga pernah beratasnamakan band. Super Idola Band. Ada yang lupa? Kalau iya, coba lihat foto-fotonya di sini --> Super Idola Band [1] Super Idola Band [2]
Di Rash Band ini, Gabriel juga mendapat jatah di bagian vokal, sama seperti ketika dia berada di SIB.
Kita beralih ke Rash Band sebentar. Jadi, Rash Band punya empat personil yang isinya cowok-cowok ganteng. Sebagai band baru, tentunya nggak banyak yang tahu. Rash Band pun banyak diomongin karena ada Gabriel. Tapi, saya yakin semua personil punya potensi dan kualitas yang baik.
Nah itu dia penampakan para personil Rash Band.

Berikut beberapa info yang bisa aku share


Galuh Indantyana Putra  (@galuhhmc) - Bass
Galuh ini baru masuk kuliah. Yeaayy btw kita samaaaa(?)

Gabriel Stevent Damanik (@gabrielstev) - Vocal
Gabriel ini kelas XII di SMA 39. Selebihnya, pasti tau dong? Kalau baru tahu siapa itu Gabriel, bisa tambah-tambah info lewat google/di blog-ku ini/kepoin twitternya/ada juga official buat gabrielfc di @gabrielfcdetik 



Ryan Jeddy (@Ryan_Jeddy) - Drum
Ryan ini lahir di Bandung, 9 November 1996. Dia nggak tinggal di Jakarta dan sekolah juga bukan di Jakarta.


Dhanu Diwangkoro W (@Dhanudw) - Gitar
Kalau Dhanu, sama kayak Gabriel. Dhanu kelas 3 SMA di Jakarta.

Yuk, yang kepo sama Rash Band bisa follow akun official-nya di sini --> @_RashBand. Atau bisa kepoin personilnya, siapa tahu ada yang punya rencana buat ngadain MnG? Atau ngundang ke acara pensi? Bisa banget! Kita doakan supaya Rash Band bisa menghiasi permusikan Indonesia.
Selain itu, kita doakan Gabriel bisa nyusulin teman-temannya yang udah sukses kayak Ify, Via, Angel, Zahra, Shilla, Bastian, Cakka, dll. Pasti bisa.

Selamat datang Rash Band!

Minggu, 17 Agustus 2014

#CakkaSixTeen

Happy birthday Cakka Nuragaaa!
Yeaayyy akhirnya aku punya alasan untuk bikin catatan tentang kamu. Lah? Ya pokoknya selama ini aku pingin banget bikin catatan kayak gini, tapi nggak tahu mau bahas apa.
Selamat ulang tahun, bro! Selamat menjadi lebih dewasa lagi.
Perubahan memang selalu ada. Dari kamu yang dulu masih kecil, sekarang tumbuh jadi remaja pada umumnya. Walau terkadang banyak yang kontra dengan keputusan khas remaja seperti kamu, aku di sini selalu dukung kamu, selalu support, selalu kagum.
Tanpa aku kagum pun, kamu sudah sangat mengagumkan. Demiii! Aku kagum sama sikap kamu terhadap orang-orang nggak setuju soal kamu sama Kak Cia. Dari situ, aku paham kalau kamu memang berusaha menjadi dewasa. Mereka hanya nggak paham tentang dewasa dan tua. Dewasa itu nggak pandang umur, dewasa itu pilihan, dewasa itu hak milik setiap orang. Sedangkan tua, seseorang dikatakan tua karena hitungan umur. Kalau ada yang bilang "Cakka tua sebelum waktunya" itu artinya mereka memang nggak paham. Yang kamu alami itu proses dewasa! Sejatinya, semua yang muda pasti akan berada pada fase tua.
Cakka, selalu jadi seperti ini ya. Cakka yang nggak peduli sama  komentar-komentar miring, Cakka yang humoris, Cakka yang berusaha untuk maju dan maju.
Di umur kamu ke-16 ini, semoga kamu punya inisiatif untuk "kembali dekat" dengan CLs. Lah, emang sekarang jauh? Entah lah. Tapi aku ngerasa kamu terlalu sibuk sampai nggak pernah nyempetin open wall/open mention kayak dulu. Hehee aku sering ikutan loh.
Semakin dewasa kamu, semoga nantinya kamu nggak pernah salah mengambil langkah termasuk dalam segala urusan pribadi kamu--yang sebenernya nggak berhak dikomentarin. Sebab di sini, semua keputusan yang kamu ambil urusannya bukan dengan CLs semata (karena mau CLs setuju atau enggak, kamu berhak nggak peduli) tapi Allah.
Oh iya, apapun komentar orang-orang, kalau memang pantas untuk kamu jadikan acuan untuk maju--sepedas apapun--aku mohon jangan tulikan telinga, jangan butakan mata dan pura-pura nggak tahu. Yang terbaik memang ada pada diri kamu, tapi mereka yang baik pasti ingin kamu maju. Jadi Cakka yang luar biasa.
Happy bornday Cak :"3

Rabu, 13 Agustus 2014

Uraian Kata Hati

Awalnya, aku pikir aku cukup kuat untuk menahan segala lara. Tapi ternyata lara itu menggerogotiku, memusnahkan segala harapanku, membiarkan aku sendiri yang tenggelam dalam lara tersebut. Walau terkadang sugesti mengatakan kalau aku masih punya kekuatan untuk bertahan.
Rasanya semesta tengah menghujamiku dengan rasa ketidak peduliannya. Rasanya bintang-bintang mulai memprotes kekalahanku. Rasanya pula, sang langit tak terima atas kegagalanku. Ya, semuanya menyakitkan. Sakit dan hanya aku yang merasakan.
Lantas, siapa yang bersalah? Aku atau lara itu?
Aku sekedar berungkap tentang apa yang ingin kuungkapkan. Tapi, lagi-lagi semuanya memprotes. Semuanya berteriak keji!
Semesta, maafkan aku yang ternyata tak bisa bertahan lagi. Bintang-bintang, maafkan aku karena aku tak bisa memenangkan pertarungan ini. Langit, maafkan aku karena aku tak mampu bangkit lagi.

Kamis, 31 Juli 2014

Dear RFM...

Dear RFM, nggak tahu kenapa tiba-tiba aku pengen nulis ini. Hm, btw udah berapa lama ya kita bareng-bareng? Hampir empat tahun dan itu nggak sebentar. Tapi kenapa makin ke sini, kita malah makin 'jauh-jauhan' dan bahkan malah 'kubu-kubuan' ? Ah mungkin emang perasaan aku aja kali ya.
Ternyata semakin berjalannya waktu, semakin banyak kenangan yang udah kita ciptakan, semakin banyak hal-hal yang sekarang sama-sama kita rindukan. Dan entah mengapa, semuanya harus berawalan dengan kata dulu. Tentu aja bukan berarti aku lagi berusaha nyingkirin hal-hal sekarang yang juga bakalan jadi kenangan. Sama sekali enggak.
But, di sini aku ngerasa asik sama dunia kita yang dulu. Eh, dunia kita? Haha berasa Tuhan nyiptain dunia khusus aja(?) ya pokoknya seperti itu lah. Aku kangen main #tigakata, aku juga kangen main #duniaharustau, kangen semua member yang sekarang entah apa kabarnya. Meski dulu kita sama-sama 4L4Y, tapi kita nggak se-childish sekarang. Okay aku lancang sekali ya bilang childish. Maaf banget. Honestly, aku kurang suka cara -sebagian dari-kita mengaplikasikan 'couple' ini. Aku risih.
Aku merasa sebagian dari kita terlalu 'ikut campur' sama dunia nyata mereka berdua. Terutama sama dunia Ify. Why? Kenapa sih hampir semua cowok yang deket sama Ify & temen-temennya harus disodorin pertanyaan 'tau RFM?' atau 'tau nggak kalau Ify di-couple-in sama Rio idola cilik?' atau 'RiFy itu RioIFy' atau 'Rio itu anak idola cilik, sama kayak Ify. Mereka di-couple-in' ? KENAPAAA???? Apa Rio seterkenal itu sampai semuanya harus tau? *ignore*
Memang nggak bisa kalau kita stay calm aja dan nggak usah nyampur adukin masalah dunia imajinasi ini sama kehidupan nyata? Kayak kata OmGub, jangan keasikan berfantasi. Toh mau mereka tahu apa enggak juga 'bodo amat woyyy'. Aku kasihan tau sama Ify. Kasihan banget kalau udah diusik kayak gitu. Coba deh posisiin diri kalian jadi temen Ify. Kalau udah ditanyain begitu, dikasih statement yang sebenernya 'apasih, ngapain juga gue musti tau' pasti risih. Takutnya yang kena imbasnya kan juga Ify-nya. Mungkin kalau nggak ada yang bawa-bawa nama 'RFM' juga judulnya bukan 'Dear RFM' :")
Terus kan emangnya nggak sakit hati kalau dibalesnya "nggak tau dan nggak mau tau"? Kalau aku sih sakit hati. Iya, sakitnya di sini.... *nunjukkeyboard*
Kalau buat Rio, aku nggak terlalu ngerti karena emang sekedar jadi followers dia aja. Itupun baru-baru ini. Tapi, ini tetep berlaku buat dia, bukan Ify doang. Karena gimana pun, kita bisa bareng-bareng selama hampir 4 tahun kayak gini atas dasar 'sama-sama suka', bukan karena yang lain. Di lain sisi, kita pun sama-sama tahu kalau mereka punya kehidupannya sendiri.
RFM, kita sama-sama nggak pernah tahu sampai kapan kita kayak gini atau ke depannya akan gimana. Tapi yang jelas, jadilah fans yang baik. Yang mengerti berapa porsi yang bisa kita ambil buat kepoin mereka. Semuanya bukan tanpa batas.
Dulu, kita sekedar random kalau salah seorang dari mereka digosipin deket sama someone. Maksimal mention-mention nggak jelas yang menurut aku 'byebye' buat mereka. Kalau sekarang? Yang aku lihat, berlebihan. Mentang-mentang ask.fm bisa pakai anonymous ya :" tapi nggak pakai nama komunitas dong :"
Huhuu itu doang curhatan aku. Semoga makin ke depan kita makin baik! <3

Selasa, 29 Juli 2014

Happy Ied Mubarrak

Happy Ied Mubarrak semuanyaaaa! Maaf lahir dan batin ya :)
Jadi, saya ngerayain lebaran cuma satu hari. Kemarin. Saya mau share foto-fotonya. Alhamdulillah tahun ini masih bisa merayakan :")








Kamis, 24 Juli 2014

Cake & Tea: You've Got A Friend (rifka azzahra on wattpad)

Pertama kali gue bikin wattpad, gue mulai baca "Cake & Tea: You've Got A Friend" punya kak Rifka. Dari awal, udah jatuh hati sama kepolosan Luna yang bikin greget. Buat kalian yang suka baca wattpad, cerita ini bacaan wajib. Kalian akan ngerti arti ketulusan, arti persahabatan, arti cinta, arti segalanya dan yang jelas TEENS BANGET. Kreskress suppasuppa gohsss!
Jadi ceritanya itu Luna anak pindahan dan nggak punya temen. Sejak dulu, dia susah dapet temen dan punya masa lalu jelek soal persahabatan. Di SMA yang baru pun, dia dikucilkan, dihina, disirikin. Luna kasihan banget pokoknya. Di lain sisi, ada anggota FFB (5 cowok cakep yang jadi idola) salah satunya Nawang. Di sini emang penulis jadiin Luna sama Nawang peran utama.
Nawang itu awalnya suka sama kakak kelasnya, tapi karena dia jadi deket sama Luna, lama-lama perasaannya jadi ke Luna (cieilah). Lagian kakak kelasnya itu udah punya pacar dan tiap lagi berantem dateng ke Nawang. Pelarian? Luna sendiri punya 3 sahabat, salah satunya Sheila. Mereka sahabatan gara-gara Luna dibully genk-nya Angelica dan mereka nolongin. Karena ini persahabatan pertama Luna, dia ngelakuin apa aja buat persahabatannya ini, termasuk pura-pura nggak suka Nawang dan janji nggak akan suka karena Sheila udah lama naksir Nawang. Persahabatan mereka nggak sehat! Selalu Luna yang berkorban.
Sheila itu daridulu pengen deket sama FFB & kembar Astrid-Nina yang deket banget sama FFB. Luna pun bisa deket sama FFB karena nilainya jeblok dan akhirnya FFB diminta buat les privat-in Luna, padahal Luna nggak mau. Sedangkan dia bisa deket sama kembar Astrid-Nina karena sama-sama masuk ekskul dancer.
Selengkapnya, kalian bisa baca sendiri ya di wattpadnya kak Rifka Azzahra. Nggak akan nyesel pokoknya!
Klimaksnya kemarin sih, Sheila tau kalo Luna udah ngelanggar janjinya dan akhirnya nayangin video pengakuan Luna yang naksir Tirta (anak FFB juga) di pesta Sherine (genk Angelica) padahal dia terpaksa karena nggak mungkin nyebut nama Nawang. Sebenernya dia nayangin itu karena muak dan atas ide Sherine (ternyata mereka sepupuan), dia sadar kalau Nawang nyanyiin lagu buat Luna. Nawang emang aslinya mau nembak Luna waktu itu. Gue meleleh waktu kembar Astrid-Nina ngeyakinin Nawang buat nembak Luna, soalnya Nawang takut kalau Luna nggak ditemenin sahabat-sahabatnya lagi. Kembar Astrid-Nina bilang "Kita yang akan nunjukin persahabatan ke Luna." Ya ampuunnn!!! Mau nangis pas baca.
Terus gara-gara video itu, Luna ngilang. Selengkapnya ya baca sendiri. Hehehe. Sampai postingan ke 41, Nawang berhasil ketemu Luna dan mereka baikan. Yeeaayyy! Nggak cuma itu, mereka juga jadian. HAHAHA akhirnyaaaaaa. Nawang so sweetnya kampreeetttt hellll bangeeetttsss!
Dia nanya berapa kali dia nyanyi buat Luna, terus Luna jawab dua kali. Eh si Nawang gamblang banget bilang nggak cuma dua. Seketika Luna sadar banget waktu di pesta Sherine itu emang lagu buat dia, bukan buat Sheila. Nembaknya cuma bilang gini sih "Luna cantik, kalau Nawang bilang Nawang sayang sama Luna, Luna bakalan jawab apa?" eh Luna polos banget "Luna bakal bilang... Luna juga sayang sama Nawang." Heeellll!!! Antara percaya nggak percaya akhirnya mereka jadian. Mana jadian di part 41 lagi. Lama banget kan galau-galaunya? Tapi gue nggak pernah bosen bacanya.
Selama baca dari part awal sampai part 41 ini, banyak yang bikin gue ngerasa awkward.
1. Sedih waktu Luna nggak punya temen sama sekali. Believe or not, gue pun pernah dan itu nggak enak.
2. Waktu Nawang harus ngejar-ngejar kakak kelasnya. Itu... bego kampret begooo! Kesel banget tiap baca bagian Nawang sama kakak kelasnya ini. Apalagi waktu dia baru baikan sama Luna terus janji mau les privat, eh taunya Nawang mentingin kakak kelasnya yang baru berantem sama pacarnya. SINTING!
3. Setiap Luna berantem sama Tirta. Entah kenapa, chemistry-nya dapet banget. Bahkan gue sempet ngarep Luna samaTirta. Di lain sisi, gue juga pengen Luna sama Nawang. Hebat kan penulisnya?
4. Setiap Luna sama Dayan lagi akrab-akrabnya. Lucuuuu. Sosok Dayan yang playboy kampret jadi kelihatan kayak Dayan cowok ganteng banget dan ngalahin gantengnya Nawang. Btw, gue suka banget waktu Luna udah mulai curhat sama Dayan. Kayak adek-kakak.
5. Waktu Luna ngaku suka sama Tirta. Anjirrr, ini gue ketar-ketir, takut salah paham. Untung kebongkarnya pas klimaks dan sekali lagi, Dayan berperan. Dia ngejar Luna waktu videonya ditayangin terus dipeluk gitu. Luna nangis dan akhirnya cerita semuanya. Nggak serumit yang ada dipikiran gue. Hehehe.
6. Setiap Nawang berantem sama Luna, terus minta maaf. Ada aja yang dilakuin Nawang. Padahal, Luna itu ngambekannya parah. Tapi Nawang bisa bikin Luna luluh juga.
7. Setiap Luna bareng sama 3 sahabatnya. TTS singkatannya, tapi karena ada Luna, mereka ganti nama jadi TTSL (meskipun ujungnya TTS lagi ye). Gue kesel banget. Mereka bisa kenal FFB juga kan gara-gara Luna, tapi taunya manfaatin doang. Lunanya berkorban apapun lagi. Yang gue lihat sih, Luna cuma orang awam yang mendeklarasikan diri sebagai sahabat sejati tapi ternyata ada benteng transparan antara dia sama TTS yang nggak disadari. Ujungnya, Luna lagi yang sakit.
8. Sheila. Gue sebel sama tokoh ini. Okay, dia emang pengen bahagia juga. Tapi... nggak ada cara yang lebih baik? Bikin janji kampret lagi. Omong-omong, Sheila ini ngingetin gue ke salah satu tokoh naskah gue. Mereka sama-sama punya pikiran pendek. Nganggep orang yang baru datang ngambil semua yang dia miliki. Padahal, sebenernya mereka sama-sama nggak punya.
9. Excited kalau Luna udah gabung sama kembar Astrid-Nina. Kembar ini bikin gue berharap kalau semua orang kayak mereka. Gandeng tangan-tangan orang-orang yang nasibnya sama kayak Luna. Mungkin, persahabatan nggak akan ada yang sengaja di-hina-kan kayak kasus Sheila ini.
10. Lagi yang bikin gue serasa awkward, kebersamaan FFB. Nawang, Tirta, Dayan, Adit & Rendi. Meski sebenernya mereka nyimpen masalah, tapi mereka tau posisi. Kayak Dayan yang cinta mati sama Bunga (kakaknya Rendi) tapi Rendi nggak pernah setuju karena nganggep Dayan playboy. Ya, dia ngelakuin itu karena sayang sama Bunga dan Dayan pun sangat mengerti. Terus Tirta yang sebenernya naksir Luna (meskipun sering berantem, tapi akhirnya suka._.). Dia relain perasaannya karena pengen Nawang yang perjuangin Luna. Kasihan:") Adit sih ngga ada masalah apa-apa.
11. Sheila selalu berharap bisa deket sama FFB dan sahabatan sama kembar Astrid-Nina (yang malah Luna dapetin). Yang gue heran, jadi dia nggak tulus sahabatan sama dua sahabatnya itu? Makanya gue greget banget sama ini anak. Dia nyari yang lebih, padahal jelas-jelas dua sahabatnya itu milih Sheila yang nyebelin buat dijadiin sahabat. Mereka sabar dan ngertiin Sheila sama sikap-sikapnya. Lucu kan?
Itu aja deh kayaknya. Kalau  banyak takut nggak muat (?)
Berharap cerita ini nggak pernah ada ending-nya. Tapi kata penulisnya malah mau tamat. Nggak relaaaaa :""" Okay kita doakan yang terbaik dan makin banyak adegan Luna-FFB terutama Luna-Nawang(?)
Nah, semoga curhatan gue bisa bikin kalian penasaran dan akhirnya ikutan baca. Hehe. Gue cuma share doang. Yang senasib sama Luna, percaya kalau persahabatan itu ada. Entah sekarang atau di masa depan.
Semoga makin banyak kaum FFB, Luna & Kembar Astrid-Nina.



Sabtu, 19 Juli 2014

Tips Puasa Ala CRAG

Kali ini gue bawain seri CRAG yang datangnya setahun sekali. Haha lama juga nggak share tips ala CRAG. Kita tengok yuukkk!

1. Niat Sungguh-sungguh
Kalau puasa, tentu harus niat. Dan kalo niat harus yang sungguh-sungguh. Jangan cuma buat formalitas doang! Allah kan serba tahu, nah jangan sampai puasa cuma dapet lapar dan haus tapi pahala enggak ada. Semuanya berawal dari niat.

Gabriel: Lo ngapain ngambil piring, Kka?
Cakka: Lo tahu kan kalo di antara kita berempat, cuma gue yang puasa?
Gabriel: *ngangguk*
Cakka: Lo tahu kan kalo puasa itu bukan bercandaan?
Gabriel: *ngangguk*
Cakka: Jadi, artinya gue harus kuat nahan makan sama minum kan?
Gabriel: *ngangguk*
Cakka: Nah, makanya sekarang gue mau makan siang dulu biar kuat puasanya.
Gabriel: TAPLAAAKKKK!!!

Okay, jangan ditiru. Kalo kalian mau kuat puasanya, coba angkat barbel satu jam aja. Dijamin, nggak lama setelah itu puasa kalian batal.

2. Jaga Pandangan dan Pendengaran
Selain menahan lapar dan haus, kita juga harus menjaga pandangan. Jauhkan pandangan dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Pendengaran juga harus kita jaga. Jauhi kabar-kabar yang mengakibatkan fitnah. Kalau ada fitnah, takutnya kita ikut termakan fitnah. Sebab dimakan dan memakan lebih enak memakan.

Alvin: *nyalaintelevisi*
Cakka: MATIIN WOIII!!!
Alvin: Apa sih? Orang gue mau nonton.
Rio: Tahu nih! Gue juga mau nonton. Ada ftv cewek gue beehhh!
Cakka: Ih, hargain yang lagi puasa kek! Nggak solid amat lo berdua.
Rio: Yelah, kadaran nyalain tv doang. Bukan makan, nyet.
Cakka: Justru itu!!!
Alvin: Kenapa deh?
TV: *iklansirupmarjan* *iklanenergensereal* *iklanmastin*
Cakka: Nah kan... itu juga harus dihindari waktu puasa bro. Kan.... kan... gue ngiler.

3. Tidur
Tidur di bulan puasa itu dapet pahala. Makanya, kalo merasa udah nggak kuat puasa, tidur aja. Setidaknya kan dalam keadaan tidur, kita masih puasa.

Gabriel: Cakka mana?
Alvin: Tidur, Yel.
Gabriel: Udah jam segini masih tidur?
Rio: Iya, tadi dia titip pesen sama gue.
Gabriel+Alvin: Pesen apa?
Rio: Katanya kan tidur pas puasa itu pahala, makanya dia mau tidur sampai buka puasa.
Gabriel+Alvin: HAAAHH???!

Teman-teman, tidur boleh. Tapi jangan kayak Cakka ya. Mending setengah waktu tidur buat ngaji, kan pahalanya lebih besar *berubahjadimamadedeh*

4. Siapkan Menu Buka Puasa Secukupnya
Ini juga tips loh. Kenapa? Soalnya, di pas puasa biasanya banyak yang pingin ini itu eh pas buka puasa malah nggak kemakan. Jadi, siapkan secukupnya aja. Perut nggak sekosong yang kalian bayangin kok cuma karena puasa. Terus nih, kalo bisa yang manis-manis tapi jangan ada bahan berbahayanya. Nyiapin menu buka puasa juga bisa sekalian ngabuburit loh.

Rio: Hallo!
Gabriel: Dari mana? Mangkal?
Rio: *jitak* Ini masih sore! Mangkal kalo malem. Ah lo mah nggak pengalaman banget!
Alvin: Wah wah, jadi Rio pengalaman nih?
Rio: Eh *nutupmulut*
Gabriel+Alvin: *ngakaksetan*
Alvin: Lagian lo dari mana sih?
Rio: Nyari makanan noh buat Cakka. Kasihan amat dia. Kan gue sohib tergantengnya, jadi tadi gue beliin makanan buat dia buka puasa. Sekalian senam mata.
Gabriel: Beliin apa lo? Kok satu kresek doang?
Rio: Kan katanya kalo buka puasa harus pakai yang manis-manis, jadi gue beliin gula merah sekilo.
Gabriel+Alvin: TEMBOOOKKK!!!
Alvin: Cakka diabetes, lo mau tanggung heh?!
Rio: Salah ya? *polos*
Gabriel+Alvin: BANGEEETTT!!!
Gabriel: Udah sono beliin lagi. Makanan manusia ya!
Rio: Iyeee!

Kawan, ternyata yang manis-manis nggak selamanya bagus. Jadi mending kalian buka puasa pakai nasi sama batu aja *berubahlagijadimamahdedeh*

5. Perhatikan Jam
Meski sedang puasa, ada kalanya kita sesekali menengok jam. Kadang jam itu bisa jadi masalah besar. Nggak percaya? Ya udah. Nggak penting juga buat gue, cyin.

Cakka: *banguntidur* hoaaammm
Cakka: Jam berapa sih?
Cakka: Waahhh setengah jam lagi!!! Ke dapur deh.
Alvin: Heh mau ke mana lo?
Cakka: Buka puasa lah
Rio: Buka puasa palelu peyang!!!
Cakka: *bingung* eh eh itu kotak pizza banyak amat? Wah kalian jahat nih.
Alvin: Lihat jam, nyet!!!
Cakka: Jam setengah enam kan? Gitu aja nggak tahu. Makanya gue mau buka puasa.
Gabriel+Rio+Alvin: *geleng-gelengkepala*
Cakka: Kenapa sih?
Gabriel: Cakka yang gantengnya di bawah gue, itu jam setengah enam pagi! Lo tidur mulu dan nggak bisa dibangunin. Ya udah, pizza-nya kita bertiga makan.
Alvin: Lo sih
Cakka: HAH?!

Nah kan bener......


PS: Jangan di praktekan apa yang dilakukan empat cowok ini. Thx

Akun baru @Ify_blink

Seperti judul, akun itu memang baru. Ini karena hacker kampreto (maafkan aku ya Allah) but thankyou ya hacker. Gara-gara kamu, dunia terasa lebih indah. Dunia RFM maksudnya. HAHAHAHA!
Awalnya twitter yang lama diganti jadi @pertanyaanblink (tolong diunfol ya buat yang udah follow) dan ada akun baru @Ify_blink. Akhirnya, akun @Ify_blink itulah yang berhasil direbut. Ciihhh bahasa gue apadah-_-
Ya gitu, semua harus diulang dari nol termasuk gue yang awalnya udah dapet folback. Sedih.... tapi nggak pa-pa. Sedihnya tergantikan karena Ify follow Rio. Yeeeaayyy!!!! Omong-omong, dia masih tau aja akun Rio yang mana. Hahaha. Ya meskipun anak-anak icil lain juga difollow  ulang sama dia (entah siapa yang baru difollow selain Rio). Ada Gabriel, Ray, Alvin, Angel, Shilla, Cakka, Zahra, Irva, dll (lihat sendiri ye) CRAG di-follow semua coyy! Kalo Agni punya twitter, mungkin difollow juga biar kayak fanfict fanfict terus mereka rusuh di timeline ngomongin MOS setan yang penuh kesialan, intinya ngomongin CRAG si kakak-kakak senior kampret. Oke ini OOT. Sayang, akun Sivia yang pribadi nggak difollow. Wk pea banget kan? Yang paling deket malah follow-nya belakangan (?)
eh btw ada Tristan juga nyempil.
Dan anehnya, Rio cepet banget follow back. Pada heboh deh, hehe. Habisan Ify nggak minta folback eh langsung di-folback cuma-cuma. Haha sabar ya! Siapa tahu dua tahun lagi dia nge-jb tweet orang "Bukan aq yang folback" haha mateekkk.

Tuh kan mereka saling follow. Timeline pun ramai pada ceng-cengin, tapi ngga berani mention karena takut Ify nge-unfol. Kasihan ya :(
Untung hastagnya #RiFySalingFollow, bukan #KepencetTombolFollow (?)
Mungkin ini hikmah dari twitter Ify yang kena hack *ketawasetan*
Tapi gue randomnya bedaaa! Gue lebih random kenapa dari semua anak Icil cowok, Ray yang pertama dapet follow. KENAPAAAAA??? *alaiklan*
Mungkin karena mas Bram berpaling lagi ke mbak Hanna.

Hehe tuh skrinsut (?) Ray yang langsung connect kalo ngomongin Ify. Mama bangga padamu nak (?)
Semoga proses move on-nya lancar ya nak. Kan nggak lucu kalo di-follow doang langsung cinta lagi. Eh? Kalo pun akhirnya sama Ray, gue seneng. Bukan karena pilih kasih (lah, yang mau pacaran kan bukan gue ya) tapi suka aja kalo sama Ray.
Ray islam (seiman!), sholat & ngaji (cowok sholeh mahal harganya), ganteng (ngga usah ditanya. Gue pun naksir(?)), berprestasi (sekarang ini, kita butuh orang-orang yang punya prestasi. Bukan cuma bergaul sama hal-hal negatif) dan udah pernah deket sama Ify sebelumnya (meskipun pernah, judulnya tetep pernah hadir). Kurangnya mungkin... Ray pendek. Tapi kekurangan kan bisa ditutupi pakai kelebihan. HAHAHA OOT lagi -__-
Tetap semangat ya Ray! Eh Rio juga, semoga nggak akan pernah hilang ingatan lagi *gampar*
Semoga one day bisa lihat kalian kayak dulu :")

Ber#Throwback

Nggak nyangka ini udah tahun 2014 (bentar lagi 2015). Artinya hampir 4 tahun http://ify-idolacilik.blogspot.com/ nggak ada kabar. Yang punya udah sibuk sih. Boro-boro update blog, nge-tweet aja udah bisa dihitung pake 5 jari. Syedih -_-
Karena kangen, akhirnya gue sering mampir dan baca hal-hal yang sama. Haha! Iyalah sama!
Ketika rentetan nama-nama temen-temennya dibawa, rasanya tuh "ya ampun ini anak humble banget semua ditemenin" terus suka senyum-senyum kalo baca sesuatu yang 'awkward' gitu. Kayak tulisannya yang ngomongin keisengan temen-temennya, terus sebel waktu dicengin sama Ray, ngomongin ekspresi Alvin, latihan, di backstage, charlie's angel, sampe toilet. Kangeeeennnnn!!!!!
Di blog itu, gue bisa lihat banget gimana deketnya doi sama yang lain. Gimana freak-nya doi juga. Haha maafkan aku bebss. Omong-omong, sekarang deketnya sama Sivia doang karena sama-sama di Blink. Honestly, gue nggak terlalu suka sama Blink karena berharap doi solo karir atau kalo nggak gitu, project yang dulu atas ide om ipung beneran ada. Wkw maafkan lagi ya! Kan kalau project itu jadi, masih bisa lihat doi deket sama sion, gabriel, shilla, angel, zahra, dayat, kiki & via sendiri tentunya karena kapasitas ketemunya pasti lebih banyak.
Dan... ehem, bisa jadi ada MnG Ify-Rio? Ify-Alvin? Ify-Gabriel? Ify-Ray? Oh oh yang terakhir abaikan, soalnya Ray kayaknya nggak pernah ngadain MnG. Ya pokoknya kesempatan buat masukin doi di MnG banyak deh. Bisa aja kan MnG Rio, Dayat & Eldwin waktu di Malang  ada doi juga? Kan yang ngadain anak RFM. Hahahaha. Okay! Ngayalnya terlalu tinggi.
Btw, tulisan doi di blog itu masih acakadut mawut-mawut. But randomnya sampai ke hati dan ngebekas. Yang paling gue suka ada banyak. Waktu doi cerita kalo Rahmi tinggal kelas terus dia sms-in, behhh deket nih anak sama Rahmi (batin gue waktu baca pertama kali), terus waktu cerita di backstage GF Icil 2. Bahagianya kelihatan banget & agak-agak ngakak waktu doi bilang pada nyelametin Kiki lagi. Flashback banget. Ada lagi, waktu cerita soal SIB, tentang kedekatan  anak-anaknya. Disitu kesimpulan yang gue ambil, doi awalnya lebih deket sama anak-anak cowok daripada sama Agni & Zevana. Kalo dari foto-foto sih (kalian bisa lihat di blog ini juga) doi emang sering keliatan bareng anak-anak cowok. Kayak waktu pada lesehan, di sekitar doi tuh ada Ray, Gabriel sama Cakka. Ngga tahu yang lain ke mana.
Oh iya, ada yang menarik perhatian banget. Waktu doi ngomongin ekspresi Alvin, padahal Alvin belum jadi anggota SIB deh kayaknya. Jadi inget waktu doi ngetweet dikagetin Alvin trs texting message sama Alvin. Yang gue heran, doi aja deket banget sama Alvin. Sama sahabatnya (re: Rio) malah kayak ngga kenal. Wk
Habis ini gue bahas perihal doi sama Rio yang follow-followan yaaaa :D
Cheers!

Jumat, 11 Juli 2014

Doa untuk Gabriel(ku)

Gabriel, waktu itu aku kagum sama kamu di usiamu yang masih 'kecil'. Bahkan mungkin masih bisa dihitung pakai sepuluh jari. But, kamu selalu mengagumkan.
Aku sendiri nggak tahu kenapa ngetik ini buat kamu.
Gabriel, Can't be fooled that aku kangen kamu. Aku kangen Gabriel yang pertama kali aku lihat di atas panggung. Yang nggak pernah lepas dari senyum, yang selalu jingkrak-jingkrak di atas panggung, yang sering petakilan, yang kalau ngomong kayak kereta api. Aku kangen kamu di usia kamu yang masih bisa dihitung pakai sepuluh jari.
Nggak nyangka ya sekarang kamu udah besar dan aku masih bisa ikutin perkembangan kamu. Sama sekali nggak nyangka.
Bisa dibilang, aku itu salah satu saksi tingkah laku kamu di sosial media. Ketika kamu mulai berpetuah, ketika kamu mulai tahu caranya mengkritik, ketika kamu melawak dan bikin semua orang ketawa, ketika kamu bijak, ketika kamu jatuh cinta, termasuk ketika kamu patah hati.
Gabriel, terus melangkah ya. Terus dan terus. Perjalanan kamu masih panjang, masih banyak yang harus diperjuangkan juga. Semoga kamu bisa mencapainya. Semoga kamu selalu dalam perlindungan-Nya. Semoga kamu... selalu menjadi yang terbaik di antara yang baik. Dan semoga kamu sukses (harus!).
Sebagai orang yang 'bukan siapa-siapa kamu', aku cuma bisa mendoakan. Tetap jadi Gabriel yang selalu dibanggakan.
Aku cuma salah satu dari sekian juta orang yang sayang sama kamu. Aku juga salah satu dari sekian juta orang yang nunggu nama kamu dielu-elukan dunia. Terus melangkah, lewati badai, langkahi kerikil. One heart one family :)

Btw thanks buat ini ya.


Cerpen - Story About Us



Tittle: Story About Us
Author: Fanny Salma

NB: Jangan dicopast please.


Seorang pemuda tengah men-dribble bola basket ke arah ring. Dengan lincah, kaki itu bergerak dengan tenang namun tepat. Saat sudah berada di depan ring, dia sedikit mendongak seolah mencari sebuah peluang. Lantas, bola yang awalnya berada di tangannya kini melayang melintasi ring tanpa menyentuh bibir ring sama sekali.
“Gimana?”
“Hhh...”
Desahan pelan terdengar diikuti suara tapak kaki menuju ke arahnya. Pemuda itu pun berbalik dan mendapati gadis yang dia tanya menatapnya sebal.
“Ter-se-rah!”
Sejurus kemudian, pemuda itu tertawa pelan.
“Ify Yuanita. Lo nggak ada apa-apanya dibanding gue. Ngerti?” ujar pemuda itu dengan tajam dan kemudian membanting bola basket yang berada di tangannya tepat di hadapan si gadis yang disebutnya sebagai ‘Ify’.
“Nggak usah sok lo! Emang lo siapa? Baru segitu aja udah sombong,” cibir Ify.
“Terus gue musti bilang wow gitu?” balas si pemuda dengan sengaknya.
“Halah! Basi. Emang ya, semua yang ada di diri lo itu ba-si,” balas Ify dengan sangat tajam.
Kini, si pemuda mulai melangkah maju tanpa mengalihkan pandangannya. Tak urung, Ify mulai beringsut mundur demi menghindari hal yang tak diinginkannya. Kakinya terus berjalan mundur hingga tiba-tiba punggungnya menabrak sebuah tembok. Ify meneguk salivanya dengan susah payah. Di hadapannya, si pemuda itu semakin dekat. Dia bahkan tersenyum miring.
“Mau apa lo?!”
“Gue?” tanya pemuda itu dengan tenang.
“Menjauh!!!” teriak Ify dengan wajah ketakutan. Ya. Wajahnya sudah pucat pasi.
Sebuah tawa sontak meledak memekakkan telinganya. “Emang gue mau ngapain elo sih?” tanya pemuda itu tanpa menghentikan tawanya.
Nafas Ify kembali normal. Dengan kesal, dia menendang bagian selakangan pemuda tersebut hingga dia menjerit kesakitan. “KAMFREEETTT!!! WOIII!!! SIALAAANNN!!!”
Ify tak peduli. Dia berlari setelah sebelumnya menjulurkan lidah.
“Awas lo cewek jadi-jadian! Lo pikir, lo bisa bikin keki seorang Cakka Ferdian yang notabene cowok paling ganteng di SMA ini? Jangan harap!”
Cakka pun melangkah pergi sambil menenteng bola basketnya.
‘Masih ingatkah kamu? Itu pertama kalinya aku melakukan hal bodoh sebagai most wanted. Sebagai cowok populer. Hanya karena seorang gadis jadi-jadian yang meremehkan kemampuanku.’
***
Suasana kelas berubah hening hanya karena dua remaja yang tengah berebut spidol di depan kelas. Dua remaja yang tak lagi asing di mata mereka. Dua remaja yang selalu berusaha menunjukkan kelebihan masing-masing. Dua remaja yang sulit sekali didamaikan.
Guru yang memberikan soal pun geleng-geleng kepala melihat dua anak didiknya itu bertengkar hanya karena sebuha spidol. Tak segan-segan, kedua tangan milik guru tersebut bergerak menjawil telinga mereka.
“Aduhhh,” ringis keduanya secara bersamaan.
“Ify, Cakka. Hormat di depan tiang bendera sekarang juga!”
“Ah elo sih!” seloroh Ify.
“Elo yang mulai!” nyolot Cakka.
“SE-KA-RANG.”
Ify dan Cakka buru-buru keluar kelas diiringi tawa teman-teman sekelas.
Di koridor pun, mereka masih sempat membahas acara spidol tadi. Entah apa yang membuat dua kubu ini selalu menyerang satu sama lain. Bahkan, tak pernah ada yang tahu apa yang menyebabkan mereka saling mengunggulkan diri seperti ini.
“Kalo lo tadi nyerahin spidolnya, kita nggak akan dihukum!” tuding Cakka.
“Heh enak aja lo nyalahin gue! Lo tuh jadi cowok kenapa cemen banget sok nggak mau ngalah sama cewek,” balas Ify tak terima.
“Emang lo cewek?” ledek Cakka.
Ify merengut. Kesal sekali pemuda ini selalu mengatainya seperti itu. Tiba-tiba, sebuah ide jahil melintas di kepalanya. Dengan sengaja Ify mengacak-acak rambut Cakka yang sudah tertata rapi.
“IFFFYYY!!!”
“HAHAHAHA SUKURIIINNN!!!”
Gadis itu berlari demi menghindari serangan balasan dari Cakka. Sepanjang koridor, mereka terus kejar-kejaran tanpa peduli dengan beberapa kelas yang merasa diganggu.
Sesekali Ify membalikkan kepalanya untuk mengetahui jarak yang terbentang antara dia dan pemuda itu—meski dengan tawa yang meledak. Rambut ikalnya terus bergerak mengikuti ayunan kakinya.
Cakka tak menyerah. Dia mempercepat larinya.
“AWAS AJA LO! GUE SATE!!!”
“NGGAK TAKUUUTTT!!! WLEEEKKK!!!”
Cakka merasa terpancing dengan ledekan gadis menyebalkan itu. Dia pun berlari kembali menerjang genangan air yang menghiasi lapangan.
Bukannya melaksanakan tugas, dua insan itu justru berlarian mengitari tiang bendera.
‘Aku ingin tertawa jika mengingatnya. Itu adalah memori terindah dalam hidupku. Sebab, hari itu pertama kalinya aku bermain kejar-kejaran meski dalam keadaan kesal akibat ulahmu.’
***
“Fiuuuhhh, gue nyerah deh Cak! Capek banget,” keluh Ify.
“Sama,” balas Cakka.
Mereka pun duduk dengan punggung saling menempel satu sama lain. Peluh sebesar biji jagung mengalir di wajah keduanya. Ditambah lagi, sengatan matahari yang sangat terik menerpa tubuh mereka yang hanya memakai seragam berbahan tipis.
“Gue haus nih,” celetuk Ify.
“Sama,” timpal Cakka sambil mengusap peluhnya.
“Ah lo mah dari tadi sama mulu,” seloroh Ify yang sudah selonjoran.
“Ya terus gue musti gimana? Ini juga gara-gara elo bego!” ketus Cakka.
Ify nyengir—meski Cakka tak dapat melihat wajahnya—lalu mulai berpikir. Matanya pun beralih pada ruang guru yang letaknya tak jauh dari lapangan. Layaknya seorang mata-mata, gadis itu menyelidiki apakah guru kejam yang memberikannya hukuman sedang mengawasi mereka berdua.
“Kantin!” koor Ify.
“Heh! Nanti kalau di hukum lagi gimana? Lo mau?!”
“Ya udah kalau nggak mau. Gue sih haus banget,” acuh Ify.
Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan keluar arena lapangan. Meninggalkan Cakka yang saat ini terbengong melihat kelakuannya.
“WOIII!!! IKUUUTTT!!!”
Dengan langkah cepat, Cakka menyusul Ify yang berjalan menuju kantin.
Sesampainya, mereka memesan es jeruk hingga dua gelas. Wajah ibu kantin pun terlihat keheranan. Sebab, mereka berkeringat hebat dan ini bukan saatnya istirahat. Namun beliau tetap melayani pesanan kedua remaja itu.
“Segeeerrr,” ceplos Ify setelah meneguk es jeruknya.
“Banget,” timpal Cakka.
“Halah dasar jaim! Tadi aja nggak mau ikutan,” cibir Ify.
“Diam kau cewek jadi-jadian. Gue nggak mau mati konyol karena terbakar sinar matahari,” ujar Cakka asal-asalan.
“Emangnya lo Edward Cullen?” ledek Ify.
“Gue kan kembarannya. Mau apa lo?!” balas Cakka mulai nyolot.
“Edward Keculek lo!”
“Sialaaaannn!!!”
Ify tergelak melihat wajah garang Cakka yang katanya ganteng itu. Entah mengapa, hati Cakka berdesir hebat menyaksikan tawa Ify yang begitu lepas.
Ini pertama kalinya aku berbuat gila. Cowok populer dihukum dan melarikan diri di kantin? Hahaha. Tapi aku tak pernah menyesal. Kenapa? Karena kegilaanku membuatku bisa menyadari wajah cantikmu. Iya. Kamu cantik tanpa harus menjelma menjadi bidadari. Dan yang terpenting, sejak saat itu kita menjadi dekat. Lebih dekat tanpa pernah aku bayangkan.
***
Mikroskop berukuran mini diletakkan oleh Ify begitu saja. Dia enggan sekali melaksanakan tugas praktikum yang tak pernah disukainya ini. Disaat teman-teman sekelasnya sedang bekerja dengan baik, Ify justru lebih memilih menghempaskan pantatnya ke atas kursi kayu yang disediakan.
Laborat kali ini memang dihuni siswa-siswa dari kelasnya saja. Tidak seperti biasanya yang digabung dengan kelas lain. Meski begitu, Ify tetap tak suka praktikum.
“Hehe cewek jadi-jadian, lo ngapain sih diem aja?”
Ify mendongak dan menatap kesal ke arah orang yang sudah nyeletuk seenaknya.
“Pergi lo! Nggak liat gue lagi nggak  mood?” kesal Ify.
“Ah nggak asik lo! Sini gue bantuin.”
Tanpa menunggu persetujuan, Cakka—orang itu—menyerobot mikroskop Ify. Gadis itu sendiri mengamati sosok Cakka yang kini justru mengerjakan tugasnya.
“Lo ngapain, Cak?”
Cakka tersenyum. Memang, hanya gadis ini yang berani memanggilnya ‘Cak’. Panggilan yang tak pernah disukai olehnya. Tapi entah mengapa, Ify mendapat perlakuan khusus untuk bisa memanggilnya dengan sebutan itu.
“Nggak liat gue lagi ngerjain tugas lo?” acuh Cakka.
Ify melongo. “Serius? Emang lo udah selesai? Terus kok lo mau sih ngerjain tugas gue?” cerocos Ify memberondong banyak pertanyaan.
“Lo nanya kayak wartawan. Mending lo diem deh. Capek tau dengerin lo ngomong kayak kereta api!”
Sontak Ify mengerucutkan bibirnya. Mau tak mau, itu membuat Cakka tertawa geli. Pemuda itu pun mulai meneruskan pekerjaan Ify yang dikerjakannya.
Aku suka melihat wajah-wajah ekspresifmu. Aku suka mendengar suara cerocosanmu yang menakjubkan. Aku juga suka membantumu. Kamu harus ingat saat-saat itu, Ify. Sama seperti aku yang selalu mengingatmu.
***
Hari ini Cakka sengaja mengajak Ify jalan-jalan. Mereka sedang berada di Mall, tepatnya di area timezone. Entah mengapa Cakka ingin sekali bermain sepuasnya di timezone sebagai Cakka umur sepuluh tahun.
Dengan semangat, pemuda itu beradu dengan Ify di stand bola basket. Ya. Sebuah permainan yang khas dengan sosoknya. Lebih-lebih, basket adalah nama tengahnya. Mereka pun berusaha mencetak angka tertinggi dengan iming-iming ‘siapa yang skor-nya paling banyak, dia boleh meminta apa saja’. Kesempatan itu tentu saja tak disia-siakan Cakka.
“Gue pasti menang!” tegas Ify sambil terus meng-shoot bola.
“Jangan pede!”
Angka di papan masing-masing dari mereka terus berganti angka. Waktu yang ditentukan pun akhirnya berakhir. Kemenangan berada di tangan Cakka.
“Gimana?” tanya Cakka memainkan alisnya.
Ify mendengus. “Ya udah. Lo minta apa? Asal jangan aneh-aneh.”
“Gue—“
“Dan jangan macem-macem. Gue nggak bawa duit banyak nih,” potong Ify.
“Gue—“
“Oh iya, jangan permaluin gue juga!”
“Ih lo diem kek! Gue belum selesai ngomong,” dengus Cakka.
Gadis itu nyengir lebar sambil membenarkan letak snapback-nya. Cakka pun mulai membuka suara kembali.
“Temenin gue jalan-jalan ke taman.”
“HAH?!”
“Ayooo!!!”
Ify hanya pasrah saat tangannya ditarik keluar Mall oleh Cakka. Mereka pun naik taksi untuk menuju ke taman.
Sesampainya, Cakka—dengan tanpa dosa—menarik tangan Ify lagi untuk membeli balon. Wajah Ify yang terheran kini semakin heran menyaksikan kelakuan Cakka. Untuk apa pemuda itu membeli balon?
“Buat apa sih?” tanya Ify penasaran.
“Nih yang biru muda buat elo. Yang putih buat gue,” ujar Cakka menyodorkan balon berwarna balon biru muda pada Ify.
Gadis itu hanya menerimanya.
“Kita lepasin sama-sama ya,” koor Cakka.
Ify yang bingung hanya bisa mengangguk. “1... 2... 3...”
Dua balon berwarna biru muda dan putih itu pun terlepas secara bersamaan. Terbang tinggi menghiasi langit sore yang mulai kehilangan warna birunya. Namun, ada sesuatu yang mengganggu penglihatan Ify. Sebuah kertas yang terjatuh menimpa dirinya.
“Ini apaan?” tanya Ify.
Gadis itu mulai membaca tulisan di kertas tersebut.
Langit, sampaikan ke gadis yang sekarang membaca surat ini. Aku cinta sama dia. Melebihi luasnya engkau.
Cakka
Ify terkesiap saat membacanya. Dia menoleh ke arah pemuda yang kini mengulum senyum ke arahnya. “Lo...”
“Awalnya gue ragu apa benangnya bisa putus sesuai yang gue inginkan. Soalnya, cuma pakai feeling. Eh ternyata nggak cuma putus tapi juga sampai ke tangan yang tepat,” ceplos Cakka tanpa memudarkan senyumnya.
“Ini...”
Gadis itu sama sekali tak dapat menyelesaikan kalimatnya. Dia menatap haru ke arah Cakka. Tak urung, senyumnya merekah juga.
“Wah kayaknya gue lupa nanyain ke langit apa dia mau jadi pacar gue atau enggak,” celetu Cakka sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
Ify terkikik geli. “Kata sang langit, dia mau,” ujarnya.
Entah siapa yang memulai, tiba-tiba mereka sudah berpelukan di bawah langit sore. Membuat orang-orang yang berlalu lalang melirik iri sekaligus harus berpura-pura tak melihat.
Dan itu adalah memori yang tak akan pernah hilang dari ingatanku. Di mana seorang most wanted resmi menyandang gelar sebagai kekasih cewek jadi-jadian. I love you, Ify.