"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Sabtu, 08 Juni 2013

Dunia Harus Tau - 2


SMA Nusa masuk seperti biasa. Ify melangkahkan kakinya untuk kedua kalinya, hari kedua bersekolah. Kalo kemaren-kemaren ify belum siap dengan shilla, sekarang ia sangat siap. Bodo amat shilla mau ngomong apa.

“Pagi Ify ..”

“Eh Ify, pagify ...”

“Udah dateng ya fy?”

Ify hanya tersenyum masam menanggapi sapaan teman-teman barunya. Meskipun dalam hatinya sangat HERAN melihat kelakuan mereka.

Ify sampai di kelasnya.

“Pagi Ify”sapa Sivia

“Pagi juga”

“Lo kenapa fy? Suntuk begitu?” ify duduk di bangkunya

“Itu anak-anak pada kenapa ya? Kok tadi pas gue lewat heboh banget” sivia tertawa kecil

“Kenapa sih?”alvin menyambar dari belakang

“Lo jadi tren topic nusa fy” ify menatap heran

“Maksudnya?”

“Lo dari Spore kok bego sih?”sahut Rio ketus

“Lo ngajak ribut?”tantang Ify

“Nggak. Gue males sama cewek bego” kata rio santai

“Udah ah, lo berdua rusuh mulu”lerai Alvin

“gue nggak mulai duluan!”bantah Ify

“stt, jadi tuh anak-anak udah pada jadi fans elo!” ify melengos

“gue serius”

“Alvin  juga serius fy,”timpal Sivia

“Kenapa gitu?”ify makin bingung

“Jadi tuh semenjak anak-anak pada tau elo pindahan dari sekolah terelit dan ternyata elo nolak masuk Beauties anak-anak lebih milih jadi fans elo ketimbang jadi fansnya Shilla cs”jelas Alvin

“Ampun deh, kayaknya gue salah pilih sekolah”cibir ify . alvin dan sivia hanya menatap kasian

“Eh kemaren gimana sama Rio?”tanya Via yang kepo banget

“Gue anterin kok sampai rumahnya, nggak lecet kan?”sahut Rio datar

“Tumben yo”

 “Tumben apa vin?”rio menatap alvin heran

 “Emm, enggaa” alvin lalu pura-pura sibuk dengan Bbnya

TEETTT TEETTTT

Bel pelajaran berbunyi, semua anak SMA Nusa meninggalkan aktivitasnya lalu mempersiapkan diri untuk pelajaran terutama kelas X.A , hari ini pak Raden *ngarang* guru Fisika yang paling killer.

“Selamat pagi”sapa pak Raden sangar

“Pagi pak”

“Vi, kok sangar sih?”bisik Ify

“Iya fy. Udah perhatiin aja” ify menurut

“Baiklah, hari ini kita kuis” semua mata anak-anak kelas X.A terbelalak

“Tapi paakkk”

“Yang nggak mau tinggal siapkan diri tidak naik kelas”

Wajah anak-anak X.A sudah memelas kecuali Rio dan Ify yang bersikap SANGAT SANTAI. Kalo rio emang dasarnya pinter, tapi Ify? Dia kan anak baru!

“Keluarkan kertas kalian, siapa yang ketauan menyontek akan saya hukum tidak boleh pulang sebelum semua sudut sekolah bersih” pasrah deh.

Pak Raden mulai membagikan kertas ulangan dan mengawasi mereka dengan protect.

***

Kita liat tuyul-tuyul dulu yaa :p

“Dev, ajarin gue donk” seorang gadis berwajah manis mendatangi Deva

“Ehh, keke?” deva sumringah

“Lo bisa calor kan? Gue rada nggak ngerti nih” keke memelas

“Bisa kok! Bisa banget” deva semangat

“Kalo gitu cepet ajarin,” deva mengangguk

“Ini tuh gampang, tinggal liat suhunya berapa trus dimasukkin. Kalo nggak bisa pake angka kayak gini mending dibikin
biasa aja” Keke mengangguk lalu mulai mencoret-coret

“Kalor esnya?”

“rusmusnya sama kok, gini nihhh ... *ceritanyalagingejelasin*” Keke manggut-manggut

“Gue coba kerjain yaa” Deva tak menghiraukan, ia sibuk memandang wajah keke *cieeciiee*

“dev, bener nggak?” tak ada jawaban dari deva

“Dev, devaaa” deva tak bergeming

“BELOOO!!!”

“kekeeee!” deva tersadar

“Abis lo dipanggil daritadi kagak nyahut eh giliran dipanggil belo malah nyahut, haha” deva manyun

“Makanya ke, jangan sampe kepincut sama si BELO, B.E.L.O”nimbrung Ozy dan Ray yang baru datang *dari kantin*

“Lo belom pernah dilempar bom atom yaa?”sengit Deva

“Weiittss, gue mending dilempar duit Dep”canda Ray

“Hooo, mata duitan lo!!!”toyor Ozy dan Deva

“Eh Ke, Acha sama Oliv mana?”tanya Deva ke Keke sambil senyum-senyum gaje ke arah Ray dan Ozy

“Mereka ke kantin. Kenapa emang? Tumben lo nanyain dia?”sahut Keke

“Bilangin ke Acha sama Oliv ya, mereka punya penggemar rahasia tepatnya penggemarnya itu naksir sama mereka tapi merekanya nggak mau mnegakui” Ozy dan Ray mendelik

“Haa? Siapa?”

“hmmm...”Ozy dan Ray buru-buru membekap mulut Deva yang udah melar *ehh

“Heemmm,, ashhshjjhhdsjnjshgwyh...”Deva berusaha ngomong

“Udah ya ke, ntar lagi kalo elo mau gila-gilaan sama deva.”kata Ray

“Ehh iya iyaa” Keke buru-buru pergi

“Hmmm, Huuu..sgfsgsghdwhgjd”

“Lepasin nggak zy?”tanya Ray polos

“Nggak, dia lebih cakep kayak gini”ucap Ozy asal, tanganya udah berenti megangin mulut (?) Deva

“Ohh” Ray hanya diam

“RAAYYY!! DEVA BISA MATI!!”gemes Ozy, resfek Ray malah melepaskan bekapanya mendadak sampe deva jatoh

“Hahahaaaa” Ozy tertawa puas

“Gila elo Ray! Kalo gue mati gimana? Sirik aja lo mentang-mentang gue ganteng terus elo mau ngebunuh gue gitu aja. Mana tangan elo bau bakteri lagi, ieeuuwwhh” ray hanya diam *bingung*

“Kan kata Ozy nggak usah dilepasin” Ozy menepuk keningnya

“OZYYY!! Elo kan tau kalo si Ray itu LEMOTERS!”geram Deva lalu menyubit pipi Ozy keras-keras

“HUAAA SAKIITTT DEEEPPPP”

“sukurin!” ray hanya cekikikan melihat penderitaan Ozy :p

“Awas lo dev, gue bilangin si keke kalo elo tuh suka nyiksa orang.. ishh”kata Ozy kesal –balas dendam-

“Ehh jangan donk zy jangan” ray cekikikan melihat penderitaan deva *dasarray-_-*

“Bodo amat! Biar kalo elo nembak si keke ditolak! Sukur!” deva terbelalak

“Jangan donk, lo cakep deh zy”rajuk Deva

“Emang! Dari lahir gue udah cakep, nggak kayak elo bulukan” rasanya deva pengen nelen ozy sekarang juga

“Zy, jangan bilang keke ya. Ntar gue janji deh bakal bantuin elo buat nembak si acha, ya yaaa” ozy makin dongkol

“Gue nggak suka sama si rese itu!”

“Zy, gue tau elo sama ray ngiri gara-gara gue bisa deket sama keke sedangkan elo sama ray nggak bisa deket sama acha dan oliv tapi plis dehhh lo nggak solid amat pake acara ngadu-ngadu segala” ray yang merasa namanya disebut tidak terima

“Lo kenapa bawa-bawa gue? Gue nggak suka sama si sangar itu!”sanggah Ray

“Masa sih Ray?”tanya Deva dan Ozy barengan

“Iyalah, ngapain juga gue suka sama cewek yang kayak cowok? Ihh” Ray terus ngedumel menjelek-jelekan Oliv

“Rayy belakang elo”desis Ozy

“Gue tu maunya cewek aslii” raytak menggubris

“Raaayyy” ray tetap bicara

“Siapa yang elo maksud?” Ray terdiam, ia hafal suara itu . pelan-pelan ia berbalik ke belakang

“Eh oliv, apa kabar liv?” deva dan Ozy menepuk keningnya

“HEY MUHAMMAD RAYNALD PRASETYA YANG SUKA SOK, GUE INGETIN SEKALI LAGI YA! AWAS LO MACEM-MACEM SAMA GUE!” Ray menganga

“Sangarnya keluar”gumam Ray

“Apa lo bilang!” Ray gemetaran

“Engg, enggaa.. gue mau ke toilet, bye semuaaa” Ray kabur! *payahnihsiRay*

“LO SEMUA JUGA MAU GUE BENTAK?!” Deva dan Ozy buru-buru kabur


***

Pak Raden berdecak melihat hasil kuis kelas X.A

“Nggak ada yang tuntas”ketusnya , semuanya udah pasrah!

“Sivia selamat, nilai kamu 80” sivia tersenyum senang

“Alvin, kamu juga 80” alvin tersenyum bangga

“Lalu, Rio! Nilai kamu 95, selamat yaa kamu tidak mengecewakan seperti biasa” rio mengangguk, anak-anak tidak heran lagi

“Daann, Ify Alyssa. Kamu anak baru kan? Hebat sekali, nilai kamu sempurna” semua mulut anak-anak X.A ternganga. Anak baru! Dapet 100! Gila!

“Iya pak” ify bersikap seperti biasa, nggak sombong, nggak pamer, nggak merasa senang (?)

“Ya sudah, hanya itu yang tuntas. Kalian bisa istirahat” anak-anak X.A sudah pasrah

“Kantin yokk”ajak Via

“Yok, gue laper” baru saja ify dan via mau melangkah, shilla cs udah masuk duluan

“Haii ify”sapa Shilla ramah

“Mau apa?”ify tak membalas sapaan shilla

“Tawaran gue masih berlaku” ify menghela nafas, via mencibir sementara alvin dan rio *mungkin*sedang mengawasi

“1000 kali elo nawarin gue masuk ke genk lo, 1000 kali juga gue nolak” shilla terbelalak

“Heh fy! Jangan sok deh lo!”samber Dea

“Siapa yang sok disini? Gue apa elo?”tantang Ify kecut

“Lo tuh Cuma anak baru! Lo nggak lebih dari sampah”timpal Oik, dan seperti biasa Zahra hanya diam

“Gue sampah? Seenggaknya gue nggak busuk” ify tersenyum miring

“HEH! PLAK!” shilla menampar Ify, alvin dan rio sudah berdiri tapi mulutnya terkatup kembali

“Oh iya, satu lagi. Gue nggak pake cara kampungan”ify berkata dengan memegangi pipi kirinya *bekastamparanshilla* lalu berjalan dengan santai melewati shilla cs

“ify, tunggu!” via berlari mengikuti ify, ia sempat melirik zahra tapi langsung mengalihkan pandangan

“Rese tu orang!” dumel Oik

“APA LO SEMUA LIAT-LIAT?!”bentak Shilla ketika mengetahui hampir semua anak-anak melihat kejadian tadi

“Cabut guys!”koor Shilla

Sementara Rio dan Alvin berpandangan.

“Pikiran lo sama kayak gue?”tanya Alvin

“Gue inget agni”lirih Rio. Ya, agni.

“Kita ngomong di taman aja ya” rio mengangguk

Ify terus berjalan diikuti pandangan teman-teman sekolahnya. Banyak yang mengacungi jempol kepadanya, dalem hati dia masih bingung memang Shilla cs itu separah apasih

“Ify! Kok elo ninggalin gue sih” via manyun

“Sorry, gue mual liat mukanya si Dea sama Oik”

“Shilla?” via heran

“Biasa aja. Yang nyolot kan si dea sama Oik, yang ngomporin Shilla juga mereka kan? Jadi buat apa gue marah sama Shilla?” ify berkata dengan tenang

“Iya juga sih”

“Makan yok, gue traktir” Via tersenyum bersemangat

“Mauuuuu”

“Huuu dasar!’’cibir Ify, via hanya cengengesan

“Eh lo ada apa sama Zahra?” tanya Ify blak-blakan

“Hah? Maksud lo?”

“Yaa, gue sering liat elo merhatiin zahra dan natep dia aneh” via menghela nafas

“Oke deh gue cerita” ify mendengarkan baik-baik

“Jadi tuh dulu si Zahra juga kayak elo. Dia pindahan dari sekolah elit di Aussy, dia orang kaya juga dan dia ditawarin masuk ke beauties. Awalnya dia nolak, dia juga udah janji sama gue kalo dia bakalan jadi temen gue dan nggak mau kenal shilla cs tapi ternyata dia ngelanggar janji itu. Gue itu nggak punya temen selain Alvin sama Rio. Kita udah sahabatan sampe SD, berlima. Tapi karena problem yang sampe sekarang gue juga bingung, kita jadi pisah jadi 2 kubu. Gue, Rio dan alvin dan mereka berdua”jelas Via panjang lebar

“Jadi, intinya elo merasa terkhianati gara-gara zahra milih sama shilla cs? Jadi elo nggak punya temen?” Via mengangguk pelan

“Tenang aja, gue nggak akan ninggalin elo kok” Via tersenyum

“Makasih ya Ifyyyyy” Via memeluk erat Ify

“Iyeiye, sakit piaaa”ringis Ify karena pelukan Via terlalu erat

“hehe”

“Emang temen lo yang 2 itu siapa?” Via menghela nafas, bingung mau cerita atau engga

“Eh tapi kalo nggak mau cerita juga nggakpapa kok” ify seperti tau jalan fikiran Via

“Gue cerita deh, gue percaya sama elo”ify tersenyum senang

“Mereka itu Cakka sama Agni” ify mengerutkan keningnya, sepertinya ia pernah dengar nama itu

“Trus sekarang sekolah dimana?”

“Gue, Alvin maupun Rio juga nggak tau. Semenjak kita berantem, mereka ngilang gitu aja” Ify makin penasaran
*kepokayaknya*

“Ohh, terus kenapa kalian berantem?”

“Gue bingung” ify mengernyitkan dahi

“Ya udah ya vi, sabar aja. Tuhan punya rencana kok buat persahabatan kalian” via tersenyum manis

“Makasih ya Ify”

“Iyaa, makan tuh bakso. Percuma gue traktir tapi dianggurin” Via nyengir lalu makan baksonya

Rio dan Alvin berada di taman

“Vin, gue kangen sama persahabatan kita vin. Gue nyesel vin, nyesel banget! Ini kesalahan gue, coba kalo gue nggak bilang itu ke agni dan cakkaaa, gue merasa bersalah sama dia”cerocos Rio

“Tenang yo, gue juga sama kayak elo!”

“Vin, kennapa sih dulu elo sama sivia belain gue? Gue yang salah vin, kalo dulu elo nggak ngebelain gue mungkin sekarang elo, sivia, cakka dan agni udah bahagia  vin. Nggak kayak sekarang” alvin geram

“YO! Mana mungkin kita bahagia sedangkan elo menderita? Hah?” rio tertunduk

“Maafin gue”lirih rio

“Lo sabar yaa, lo nggak sendiri kok. Ada gue, Sivia dan Ify”

“Kenapa jadi Ify?” sengit Rio

“Menurut gue dia malaikat yang akan nyatuin persahabatan kita lagi” rio menatap heran

“Malaikat rese?”tanya Rio polos

“Rio rioo, gue tau elo merhatiin Ify” rio hanya diam

“Iya gue ngaku. Dia ngingetin gue sama agni” alvin ikut diam

“Dia kayak agni vin”lanjut Rio

“Lo nggak bisa mandang ify kayak agni, yo. Meski, meskipun itu juga yang gue sama via liat. Tapi gue yakin ify juga nggak mau dia dipandang jadi orang lain. Menurut gue, dia natural. Dan elo nggak bisa terus-terusan terlarut sama bayang-bayangnya agni, yo. Nggak bisa.”

“Tapi viinnn...”potong Rio

“Yo, lo tau kan masalah kita sebenernya? Kalo elo masih terbayang sama agni, yang ada persahabatan kita nggak akan
bisa utuh kayak dulu lagi. Lo tau itu” rio menghela nafas panjang

“Gue tau elo bisa. Kalo masalah hati lo udah selesai, kita selesein masalah kita bareng-bareng.” Rio mengangguk paham

“Yaudah, balik ke kelas yok”

“Hmm”

***


Seorang pemuda berwajah tampan turun dari mobilnya. Ia membuka kacamata hitam yang sedari tadi menghiasi wajahnya.

“Sepii bangeettt”gumamnya

Ia berjalan menuju sebuah rumah, ia memencet bel

“Iyaa sebentar”jawab seseorang dari dalam

“Ehh den iel”

“Iyaa bi, ify sama deva mana?” ya gabriel.

“Mereka sekolah den. Den iyel kapan pulangnya? Masuk dulu yuk den” gabriel menurut

“Iya bi. Saya baru nyampe kok. Saya pindah ke jakarta soalnya mama sama papa pindah ke Spore sama mamanya Deva dan Ify jadi saya tinggal disini, di Bandung nggak ada temen”

“Ya udah den, masuk aja. Den iel pake kamar yang di atas aja ya, di samping kamar den deva” iel mengangguk lalu naik ke atas

“Makasih ya bi. Iel istirahat dulu”

“Iya den”

“Hufft, ify sih belum pulang juga. kan gue pengen cerita banyak”gumam Iel sambil menaiki tangga

***

Ify dan Via sampai kelas bersamaan dengan kedatangan Rio dan Alvin

“Kalian dari mana?”tanya Via

“Taman”jawab Rio singkat

“Lo berdua maho ya?”celetuk Ify yang langsung dapet toyorran dari Alvin dan Rio

“Elo noh sama Via, lesbi kan?”balas Rio

“Hiii, gue normal ya. Nggak kayak elo, abnormal :p” Alvin sama Via melongo

“Gue ganteng!”

“Kalo dijejerin sama pager, iya kan?”balas Ify

“Itu elo!”

“Elo”

“Elo”

“Elo”

“Elo”

“Elo”

“ALYSSA”

“MARIO”

“IFY”

“RIO”

“Gue kece”

“Lo kecebong!

“Gue ...”

“DIEEMMMM!!!”teriak Alvin dan Via bersamaan

“Lo berdua mah terkenal cuek setengah mampus tapi kalo dijejerin kayak cacing minta makan”omel Via

“Tau tuh!”timpal Alvin

“Dia mulai duluan”kata Ify datar

“Ihh kan elo yang mulai duluan” rio tidak terima

“ELO!”

“ELO”

“ELO!!!”

“ELOOOOOO!!!!!!”

“STOPPP!!!” lagi-lagi Alvin dan Via teriak barengan

“Mentang-mentang pacaran dari tadi sehati mulu”cibir Rio, Alvia hanya nyengir

“Eh Bu Lukman tuh!”seru Goldi

Ify, Via, Rio dan Alvin buru-buru duduk di bangkunya masing-masing

“Selamat pagi anak-anak”

“Pagi buuuu”

“Hari ini kita free, saya ada keperluan jadi kalian saya bebaskan ngapain aja asal nggak bikin rusuh”

“HORREEEEEE” anak-anak kelas X.A bersorak gembira *kayakanakSD*

“Baiklah, saya tinggal dulu yaa”

“iya buu”

“Pertama kali dalam hidup gue jam pelajaran kosong”celetuk Ify

“Hah? Yakin?”tanya Via tak percaya

“Iya, di Spore kalo gurunya nggak ada ntar ada guru penggantinya”jelas Ify

“wahh pantes otak lo encer” ify melengos

“Kantin yok , gue haus nih”ajak Alvin

“Yahh, duit gue menipis nihh”keluh Rio , dia emang lagi dihukum sama mamanya

“Gue juga. liat deh, miris kan?”kata via memperlihatkan isi dompetnya, tinggal uang 10ribu

“Udah yook , gue traktir lo semuaa”sahut Ify

“Huaaa, ify baek deehhh” rio hanya diam

“Lo nggak lagi pamer kan? Lo kan anak orang kaya?”sengit Rio

“Dihh, lo tuh bawaanya su’udzon banget sama gue. Kalo nggak mau ya udah” ify dongkol

“Rio rio, ify nih bukan shilla cs”dumel Via

“Emm, iya deh iya”

“Nah gitu donk”

***

Shilla cs (X.B) kebetulan juga kosong tapi bedanya mereka nggak diijinin keluar sama pak dave.

“Shil, gue enek deh sama si Ify”kata Oik

“Gue juga shil! ngapain juga sih elo ngotot pengen banget ngajakin dia masuk genk kita”timpal Dea

“Duhh, dia tuh sekarang jadi primadonanya Nusa. Kalo dia nggak masuk genk kita, yang ada pamor kita turun bego!”
shilla menatap teman-temanya itu

“Tapi kan tetep aja, dia itu sok”

“Lo yakin shil masih mau ngajakin dia masuk genk kita?”tanya Oik cemas

“IYA”

“Trus rencana lo selanjutnya gimana?”tanya dea

“Gue masih mikirin itu”

“Eh ra, kok elo diem aja sih?”tanya Dea ke Zahra. Oik dan shilla mengalihkan pandanganya

“Ehhm, emang gue harus ngomong apa?” Zahra menatap mereka polos

“Ya udah deh elo diem aja”celetuk Shilla

“Nah ada yang punya ide nggak?”tanya Shilla

“Gueeeee.....” shilla tersenyum

“Engga”lanjut dea yang bikin shilla pengen nelen orang *ehh

“Lo ik?”

“Lo kan tau kalo gue bloon urusan beginian” shilla pasrah menatap oik

“Percuma elo pada masuk Beauties”keluh Shilla

“Yaudah deh ntar gue pikirin lagi”lanjut shilla akhirnya

***


Rio termenung di balkon kamarnya, semenjak pulang sekolah tadi ia terus memikirkan kata-kata Alvin saat di taman.

“Apa gue harus lupain agni?”gumamnya

“Maafin gue ya kka, gue emang egois. Ya, lo bener! Gue egois”lirihnya

“Kak, elo kenapa?” ray datang tiba-tiba

“Eh elo ray, udah pulang lo?”

“Ngeekk, sekolah gue sama elo kan pulangnya duluan gue” ray melengos

“Eh iya yaa”

“Lo kenapa kak?” tanya Ray lagi

“gue nggakpapa kok”

“Gue kenal lo kak, kalo muka elo udah kusut begitu pasti ada apa-apa” rio memang paling nggak bisa boong

“Gue kangen sama persahabatan gue , ray” ray menatap rio kasihan

“Sabar kak”

“Rayy, apa gue salah? Apa gue salah kaloo ..., argh!” rio tak sanggup melanjutkan

“Gue yakin kak Agni sama kak Cakka bakalan ngerti kok kak”

“Raayyy...”

“Tenang ya kak, ini bukan salah kakak sepenuhnya kok” ray mencoba menghibur

“Agni raayyy”

“Kenapa sama kak Agni?” tanya ray

“Pasti dimata dia gue udah jahat banget, ray” ray menghela nafas

“Gue yakin kok dia bakalan ngerti”

“Thanks ya ray” ray tersenyum

“Sekarang gue harus apa ray?”

“Lo usaha kak. Kalo lo ketemu sama kak Agni juga kak Cakka, elo minta maaf dan jelasin semuanya” rio bingung

“Lo nggak bisa?” rio menggeleng

“Tanya sama hati lo sendiri. Itu Cuma obsesi kak”ucap ray

“Obsesi?” ray hanya mengangguk

“Gue coba ray, thanks yaa. Lo lebih cocok jadi kakak gue dari pada adek gue deh” rio mengacak-acak rambut Ray

“itu karna elo lagi labil kak”

“Iya deh”

“Kak, gimana kabarnya kak Ify?” rio mengernyitkan dahi

“Kok elo nanya dia? Dia baik-baik aja kok. Masih cuek, tapi sekali bacot nggak bisa diem, nyolot abis”

“Kayak elo donk” Rio mendelik

“Kok kayaknya elo naksir sama dia?” selidik Rio

“Enggak kok. Tapi dia cantik, hehe” Rio menoyor kepala Ray

“Dasar playboy. Udah sana balik ke kamar lo, gue mau tidur siang” ray melengos lalu bergegas menuju kamarnya


***

Sedangkan Ify dan Deva senang sekali kedatangan Gabriel. Gabriel itu kakak sepupu mereka.

“Kak, gimana di Bandung?”tanya Deva

“Seru sih dev”

“Trus kenapa elo nggak tinggal di sana aja?”sahut Ify

“Ya kan gue nggak mungkin tinggal di sana sendirian, makanya gue disini”jawab Gabriel lalu melahap snacknya

“Eh dulu kan kak Ify pernah di Bandung ya meskipun Cuma 3 bulan”kata Deva

“Iya. gara-gara mama sama papa pengenya gue di Spore terpaksa deh sekolah di sana, untung sekarang udah balik ke
jakarta lagi”cerocos Ify

“Gimana sekolah elo fy?” tanya gabriel

“Temen deket gue Sivia sih baik, pada ngefans sama gue. Gue jadi risih trus ada Shilla cs yang ngebet banget gue join sma genknya, ada juga Alvin. Dia cakep, hari pertama gue nabrak orang trus ditolongin si Alvin itu. Ya Allah kak, ganteng banget loh dia tapi ternyata dia cowoknya Sivia”cerocos Ify tanpa jeda

“Lo punya fans? Trus lo patah hati donk?”

“Iya kak. Tapi sekarang Alvin sama Sivia jadi temen deket gue kok” ify meminum juicenya

“Oh iya kak Yel, kemarin kak Ify dianter kakaknya temen gue loh. Namanya kak Rio” ify melotot

“Cowok elo fy? Baru hari pertama udah ngegebet orang”kata Iyel asal

“Ihh si deva tuh mulutnya kayak baskom. Orang dia itu Cuma temen gue kok, malah dia yang nabrak gue itu.
Sebenernya gue ogah tapi dipaksa sama Alvin sama Via soalnya pak ujang nggak jempu-jemput”jelas Ify

“Kalo pacar juga nggakpapa kok kak”celetuk Deva

“No way!”

“Hahahaha” gabriel hanya tertawa mendengarkan Deva dan Ify berdebat

“Kak, elo daftar di sekolah gue kan?”tanya Ify

“Iya nih fy”

“Waaa, bagus donk! Ntar gue pulang sama berangkatnya bareng elo aja” gabriel manyun

“Lo pikir gue sopir pribadi elo?”cibir Gabriel

“Hehe, nggakpapa donk. Eh tapi hati-hati ya sama Shilla cs soalnya mereka suka yang bening-bening”

“Lo pikir gue sayur?”

“Yee, dibilangin juga” ify sewot

“Iye dah iye”

“Nah, berarti pak ujang jemput gue aja. Kan elo sama kak Iyel” ify mengangguk

“Ambil deh pak ujang buat elo. Elo nikahin juga nggakpapa”kata Ify asal

“Hussh, ntar istrinya ngamuk loh”timpla Gabriel

“Biar tuh si Deva yang diamuk”

“Mending kita nikahin Deva sama orang gila yang gue liat di bandara tadi deh” deva mengeluarkan tanduknya *plakkk

“Cakep nggak kak?” tanya Ify

“Cakep kok cakep, cucok deh sama adek elo itu” ify cekikikan

“TERUUUSSS, TERUSIN AJA SONOOOO!! BIAR DUNIA TAU KALO DEVA ITU EMANG GANTENG!”

“NGGAK NYAMBUUNNNGGGGG!!!!!!!”teriak Ify dan Iyel tepat di telinga Deva

“Aduh, budek gue kan”

“Hahaa”

“Ini nih yang nggak gue suka kalo ada elo kak, kak Ify jadi lebih kompakan sama elo”dumel Deva

“Makanya tinggiin dulu tu badan baru elo boleh kompakan sama gue”kata Ify sambil menjulurkan lidah

“Iye dah iyee yang tingginya ngalahin tower, paham deh paham” deva pasrah tapi dengan menghina (?)

“Heh, lo pasrah apa ngehinaa?” deva ciut

“Eng, engga kok. Byebye kakakku semuaa, gue mau tidur, Muaacchhh” deva ngeloyor ke kamarnya

“HUAAAA, DEVA NAJIISSS!!!”seru Ify dan Iyel barengan




TO BE CONTINUE

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Baguusss

Posting Komentar