"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Sabtu, 08 Juni 2013

Dunia Harus Tau - 5


Pagi terasa begitu dingin. Mungkin karena semalam hujan deras. Mata ify begitu berat untuk dibuka.

“Fy, mau sampe kapan lo tidur?”desah gabriel

“Fy.. bangun!! Bangunn!!!”kesal gabriel menggoyangkan tubuh ify. Entah sudah berapa kali ia berusaha membangunkan ify yang tertidur lelap. Badannya masih tertutup selimut. Sepertinya kedinginan.

“Fyyy!!! Kita bisa telat” ify bergerak, mungkin terganggu dengan adanya gabriel

“Apasih kak, gue ngantuk tau” ify berbicara dengan mata yang masih tertutup

“Liat jam ! udah jam setengah tujuh!”

“HAAHHH?? KENAPA LO NGGAK BANGUNIN GUEEE???” seketika ify loncat dari ranjangnya lalu ngeloyor ke kamar mandi

“Itu anak resenya amit-amit deh”gumam gabriel menatap pintu kamar mandi ify

“GUE DENGER!!!”seru ify dari dalam kamar mandi

“Uppss”

“KELUAR LO!!! TUTUP PINTUNYA!!” akhirnya gabriel menuruti perintah ify

Beberapa menit kemudian ify telah siap dengan seragam kuning semu cokelatnya, roknya kotak-kotak dan memakai rompi kotak-kotak. Ia menatap cermin.

“FYY!!! CEPEEETTTT!!!”teriak gabriel

Ify langsung lari ke tempat gabriel.

“Ayoo deh”

“Nggak sarapan?” ify menggeleng

Gabriel hanya menurut lalu bergegas menuju mobilnya, ify mengikuti dari belakang.

“Tumben fy” ify mengerutkan keningnya. Mereka lagi ada di mobil sport iel.

“Tumben apa?”

“Rambut lo” Ify bercermin di spion mobil iel

“Ehh gue lupa nguncir ni rambut!”seru ify lalu mencari karet rambut di tasnya

“Yahh nggak ada” ify lupa bawa karet rambut. Biasanya rambut ify selalu di kuncir kuda.

“Ya udah lah fy, gitu juga cantik kok” iel terkikik

“Cantikan mana sama shilla?”balas Ify

“Emm, shilla donk” ify menepuk keningnya. Ini orang kayaknya beneran naksir shilla deh.

“Ampun deh yeelll” ify pasrah

Beberapa menit kemudian mobil sport iel telah sampai di Nusa. Sekarang Gabriel juga ikut tenar, selain dia cakep juga dia SELALU bareng Ify. Banyak yangn gira mereka udah jadian, ada juga yang ngira gabriel deketin Ify buat numpang tenar, trus ada yang bilang mereka dijodohin tapi sayang persepsi mereka nggak ada yang bener *ehh

“Duhh, risih gue pada bisik-bisik gitu kalo gue jalan sama elo”desis gabriel

“tenang aja kak! Ntar gue tabokin satu-satu. Haha”canda Ify

“Yee, dasar lo!”

Ify hanya menjulurkan lidahnya lalu memasuki kelas tercintanya.

“PAGIII IFFYYYYY”seru teman-temannya. Ify terbengong

“kompak banget nyapanya”gumamnya dalam hati

“Pagi juga semuaaa”balas Ify

“Fy, selamat yaa”

“Selamat fy”

“Congratz”

“Succes fy!”

“Lope deh fy, selamat yaa”

Ify terbengong sambil menyalami teman-temannya.

“Ifyyy.. selamat yaa” sekarang Via melakukan hal yang sama kayak teman-teman sekelasnya. Apa Via juga ikut gak waras? *ehh

“Bentar bentarr, gue nggak lagi ulang tahun! Ulang tahun gue masih 3 bulan lagi wooeeee!!”seru Ify

“Galak amat fy?”celetuk Via rada ngeri

“Siapa suruh pada gila”ify sewot

“Aduhh iffyyy, lo emang gak ulang taun  tapi lo jadi calon Miss Nusa.Ngerti??”sahut patton. Ify menggeleng polos

“Ampun deehhhh” patton geregetan lalu menarik eh lebih tepatnya menyeret Ify ke mading

“Heh heh! Gak nyante amat!”dengus ify lalu mengusap lengannya

“Nih”

“HAAAHHH??!!” ify mangap

“Apa-apaan nih!!”

Terpampang di mading.

Untuk merayakan Anniv ke 24th Nusa, diadakan  lomba Mr. Nusa dan Miss Nusa dengan calon sebagai berikut .

Mr. Nusa:

Alvin Jonathan
Dayat Simbaia
Debo Andryos A
Mario Stevano A H

Miss Nusa:

Ify Alyssa
Oik Cahya Ramdlani
Zahra Damariva
Aren Nadya

Bla bla bla bla *biarnggakpanjang*

“Kenapa ada nama gue?”

“Berarti elo kece fy”sahut Patton

“Gue ogah ah”

“Kenapa Ify Alyssa?”ify mendelik. Ify hafal suara itu

“Eh enggak kok pak, hehe” ify cengengesan . Patton yang berada di sampingnya hanya menahan tawa

“Kalo gitu persiapkan diri kamu. Bapak ke kantor dulu” pak Raden langsung ngeloyor . Ify mendengus sebal lalu melirik patton yang asik cekikikan

“APA LO!” patton ciut. Ify tak peduli dan meninggalkan patton menuju kelasnya.

“AHH IFFYYY KOK GUE DITINGGALLL.. IFYYY”

***

Ify menatap Via aneh.

“Kenapa lo senyum-senyum?”tanya Ify sambil menyipitkan matanya

“Nggakpapa”

“Ihhh”

Alvin dan Rio berjalan mendekati meja mereka. Tumben. Biasanya mereka paling ogah kalo gabung sama cewek-cewek. Saat ini mereka sedang di kantin.

“Halloooo semuuaaaa” alvin heboh

“Biasa aja kali”celetuk ify

“Ehh ippyyy selamet yaa udah jadi calon Miss Nusa , nihh calon Mr. Nusanya disini” Alvin menyeret Rio

“Apasih lo! Norak wooee” Rio menatap sebal alvin

“Temen lo belom minum obat yo?”tanya Ify santai ke Rio

“Belom. Obatnya dibawa bininya tuh” rio sengaja melirik Via

“Apa lo lirik-lirik!”

“Ehh” Rio gelagapan

“Ify maahh, kan obatnya elo minta tadi pagi” ify mendelik

“Sialan”

“Hahahaaaa”

“Ehh ntar gue yakin kalo yang jadi Miss dan Mr. Nusa itu Rio sama Ify . Horeeee” tangan Ify dan Rio kompakan menjitak kepala alvin *eciiehh*

“Sakit bego!!” ringis alvin

“Viaa, kok lo mau sih jadian sama cowok sedeng begituu.. Huueee” Via melotot

“Kan terpaksa fy, Cuma gue yang mau sama tu bocah sedeng”canda Via memamerkan wajah polosnya

“Huakakakakkaka” Ify sama Rio udah ngakak

“Ahh Via mah gituuu”

“ALVIN JIJAAYYYYY”seru Ify, Rio dan Via bersamaan

“Hehe, peace”

Rio terus memperhatikan Ify

“Ini cewek cantik juga sih cuman kadang-kadang suka judes”kata Rio dalam hati tanpa mengalihkan pandangan

“Apa lo liat-liat?” rio gelagapan

“Siapa juga yang liatin elo”elak Rio

“Kalo naksir bilang aja, gue tau gue kece tapi nggak usah lirik-lirik juga sih” ify sewot *kokjadisewotsih-_-*

“Pede gilaaaaaa” ify hanya menjulurkan lidahnya

Kemudian datang seorang pemuda dengan stay cool memamerkan deretan gigi pepsodentnya

“Haiii”sapa pemuda itu

“Hellooo”

“Boleh gabung kan?”tanya pemuda itu

“Boleh lah kak”sahut Ify . Yapp, Gabriel.

“Ehh kenalin gue gabriel, panggil aja Iel”

“Gue Alvin” alvin tersenyum manis *aihh

“Gue Rio”

“Temen lo kece-kece ye fy” ify melotot

“Kecebong kaleee”seru Ify

“Sirik aja lo fy”celetuk Alvin

“Kalo cowok gue emang kece, tapi kalo yang itu suraaaammmm”celetuk Via sambil menunjuk Rio

“Suram pala lo”balas Rio

“Ohh alvin cowok lo?” Via mengangguk

“Cocok cocok”komentar Gabriel

“Yang satu cantik yang satu ganteng?”smbung Alvin

“Yang satu cantik , yang satu jelek jadi cocok buat jadi pemain beauty and the beast” Alvin melengos

“Dari tadi gue dibully mulu deh”

“Soalnya vin, kalo liat muka elo itu bawaanya pengen ngehina deh”balas ify

“Yee sialan lo! Gue doain jodoh sama Rio tau rasa lo” alvin nggak mau kalah

“Kok jadi gue?”protes Rio

“Emang siapa lagi?”

“Aduhh Alviinnn yang KATA SAHABAT GUE YANG RABUN ini –megangsivia- ganteenngg, jodoh gue tuh cakep tau! Justin bieber kalah, greyson lewaattt, robert pattison apalagiiii”ceplos Ify

“Dan ternyata mereka rabun semua”sambung gabriel tanpa dosa

“KAKAK!!” gabriel hanya membentuk jarinya menjadi huruf V

“Lo kakaknya Ify yel?”tanya Alvin

“Kakak sepupu. Gue anaknya kakak mamanya Ify”

“Tapi gue liat-liat elo sama Ify mirip loh, ternyata sepupu yaa. Gue pikir kalian jodoh” gabriel dan ify terkikik mendengar penuturan alvin

“Eh gimana kalo ntar pada maen ke rumah Ify?”tawar gabriel

“Lo tuh aneh deh yel, dimana-mana mah nawarin ke rumah sendiri . eh elo ke rumah orang”sahut Via

“Gue tinggal serumah sama Ify.”ungkap gabriel

“Kok bisa?”

“Mama papa gue menetap diluar negeri jadi gue harus tinggal bareng Ify”jawab gabriel

“Ohh gitu. Boleh deh, lagian nggak ada latian kan hari ini?”sahut Alvin

“Oke deh”

***

Nengok tuyul-tuyul yuuuu..

“RAAYYYYY!! BALIKIN PULPEN GUEEE!!!”seru Oliv sangar

“ENGGAAAAKK!! BALIKIN DULU PENGHAPUS GUE!” ray terus menghindar dari kejaran Oliv

“Pulpen gue duluu!! Itu tuh pulpen mahal tau. Gue belinya di Afrika *ettdaahh* “ Ray tak peduli

“Penghapus gue lebih mahal! Gue belinya di kutub es”balas Ray yag sebenernya khayal banget -_-

“Lo tuh emang spesies langka yaa! Mana ada di kutub es jualan penghapus, iihhh” Oliv mulai geram

“Ada-adain aja”balas Ray bego banget *ehh

“Gak bisa gitu donk!” Kesal Oliv

“Bisa-bisain donk!”nyolot Ray

Deva dan Ozy yang melihat pertunjukan yang nggak langka ini (?) hanya bisa berdoa, semoga Ray selamat *ehh

“Lo bosen idup? Hah?!” Oliv keji -_-

“Kalo iya kenapa?”tantang Ray

Oliv mengambil Gunting dari dalam tasnya. Ray mulai punya firasat menyedihkan (?)

“Bener udah bosen idup?” Oliv tertawa ala kuntilanak *huuee*

Ray tak bergeming. Mulutnya uudah komat-kamit nggak jelas, mungkin lagi baca doa ala mbah dukun *janganditiru* . oliv dengan senang hati mendekat ke arah Ray diikuti tatapan cemas teman-temannya. Tapi tiba-tiba

“HHUUAAAAAA MAAAMMAAAA”ray menghambur keluar sambil menjatuhkan pulpen Oliv

“Zy, itu tadi temen lo?”desis Deva yang cukup terdengaroleh Ozy . Wajah Ozy sama Deva itu lagi shock-_-

“Bukan dev. Gue nggak pernah punya temen gila”balas Ozy pelan. Deva menghadap Ozy

“Untung ya zy kita nggak punya temen sedeng” Deva menepuk pundak Ozy

“Iya dev, Alhamdulillah” Ozy dan Deva lalu berpelukan layaknya teletubies dan kemudian mengadakan tahlilan

***

Seperti rencana tadi. Rio, Alvin dan Sivia maen ke rumah Ify.

“Ini rumah lo fy?” alvin berdecak kagum

“Bukan. Ini rumah bokap nyokap gue”balas Ify

“Bodo amat deh. Yang jelas ini rumah kereeennnn bangeetttt”

“Kayak anak yang punya”sambung Ify cengengesan

“Woooo!!”

“Masuk yuukk”ajak Ify

“Duduk di ruang keluarga aja yaa, biar akrab” via dkk mengangguk

“Ini ruang keluarga fy?”tanya Via kaget

“Iyaapps”

“Kok kayak stadion bola sih”komentar Alvin

“jangan norak deh lo”celetuk rio

“Yee gue tau dalem hati elo juga muji-muji. Iya kan?”tebak Alvin

“Tapi nggak norak kayak elo”balas Rio

“Wooee jangan ribut! Gue ganti baju dulu yee”ify ngeloyor ke kamarnya . Baru menginjak satu anak tangga, ia berbalik

“Via, lo ikut gue aja gih”usul Ify, via menurut lalu menyusul Ify.

“Lo nggak ganti baju?”tanya Gabriel

“Nggak bawa”jawab Rio dan Alvin barengan

“Ikut gue aja kalo gitu”

Beberapa menit kemudian mereka berkumpul di ruang tengah. Via pake baju Ify sedang Alvin dan Rio pake baju Gabriel.

“Gue nggak enak nih fy pake baju lo”kata Via

“Nggakpapa. Nggak usah dikembaliin, buat elo aja. Belom gue pake kok” Via makin nggak enak hati (baju gratis kok nggak mau sih Viaa viaa-__-)

“Tapi ...”

“Nggakpapa viaa”

“Yel, ini juga buat gue aja ya”celetuk Alvin yang bikin Rio dan Via jitak kepala Alvin kompakan

“Haha. Iye iyee, buat elo. Rio juga” Alvin menjulurkan lidahnya

“Enak banget ya lo pada, mau apa tinggal minta”komentar Via menatap Iri rumah Ify

“Justru itu yang bikin gue nggak mandiri viaa”jawab Ify disertai anggukan Gabriel

“Ehh dimakan donk”

“Tanpa lo suruh juga ni curut udah ngabisin kue sus sebaskom”sahut Alvin manatap jijik Rio. Nafsu banget makannya

“Lo laper apa doyan yo?”tanya iel

“Dua-duanya” rio masih sibuk sama kue susnya

“Dia emang paling betah sama kue sus”sahut Via

“Ckck, kalo liat dia makan kayak gini gue jadi kenyang deh”celetuk Ify

“Iya fy”sambung gabriel menatap mirris rio -_-v

Drrttttdrrtttt drrrtttt

BB gabriel bergetar

“Halloo?”

“..............”

“Ke jakarta? Kapan?”

“.....................”

“Pindah donk”

“............................”

“Hahaa, oke oke gue tunggu”

Klik

Gabriel mematikan sambungan teleponnya.

“siapa kak?”tanya Ify

“Kapten basket”singkat gabriel

“Oh dia lagi..”gabriel hanya mengangguk

“Siapa sih yel?” alvin kepo

“Kapten basket di SMP gue dulu. Namanya Cakka”

“HAAAHH?? CAKKKAAA???”

“Uhuukk uhuukkkss” Rio keselek

“Minum yo minum” ify menyodorkan orange juice kepada Rio

“Udah lega?” rio mengangguk

“Tadi lo bilang cakka?” gabriel bingung namun tetap mengangguk

“Cakka kawekas nuraga?” alvin memastikan. Gabriel mengangguk lagi

“Yoo..”lirih Via

“Bentar deh, ini ada apa?”tanya ify cukup mewakili pertanyaan Gabriel

“Cakka fy! Yang dulu gue ceritain” ify menepuk keningnya

“Jadi yang lo maksud Cakka itu?” via mengangguk

“Kalian kenal?” Ify dan gabriel mengangguk lagi

“Gue mau ketemu dia!”seru Rio

“Yel, lo bisa anterin kan?” gabriel menggeleng

“Kenapa?”

“Gue nggak pernah tau rumahnya. Cakka nggak pernah ngijinin temen-temen buat maen ke rumahnya”jelas gabriel

Rio, Alvin dan Via lemas.

“Tapi katanya dia mau pindah ke jakarta kok”sambung gabriel yang bikin Rio, alvin dan vie mendongakkan kepala

“Serius?”tanya via. Gabriel mengangguk

“Kapan?”tanya Alvin

“Secepatnya”

“Yooo...”alvin dan via bersamaan menyentuh bahu rio dari sisi yang berbeda

“Gue siap kok”lirih Rio

“Tunggu! Sebenernya ada apa sih” alvin melirik sahabat-sahabatnya itu. Via dan Rio mengangguk

“Jadi, dulu.......”

“Biar gue aja”potong Rio. Alvin mengangguk.

“Dulu.....”

***

Dunia memang sempit, sesempit perasaan ego yang tak masih memungkinkan terselipnya rasa cinta. Kasih sayang yang masih tersisa meski Cuma sebatas titik embun. Ego itu kini melepuh, tak dapat berbohong bahwa cinta itu masih ada. Sahabat.

“Ag, kalo kita udah ketemu Rio, Alvin sama Sivia bantu gue minta maaf yaa”ucap seorang pemuda yang kini menyembunyikan rambutnya dengan jaket tebal

“Iya kka. Pasti”

“Gue udah telpon gabriel kalo kita mau pindah ke Jakarta”

“Ntar kita mulai dari awal lagi kan? Gue tinggal di rumah gue yang dulu dan elo juga” Cakka –pemuda itu- mengagguk lalu tersenyum

Kemudian mereka – Cakka dan Agni – terdiam membayangkan persahabatan mereka yang seperti dulu

***

Deva melihat keke dijemput seorang anak SMA. Keke terlihat begitu sangat senang ketika pemuda tersebut membuka helm fullfacenya. Deva dapat melihat jelas wajah itu. Tangannya mengepal

“Ke, gue terlanjur cinta sama elo”desisnya menatap kepergian mereka

“ARGHH!!” deva memukulkan tangannya ke pohon yang kini di sampingnya (?)

Darahnya mengalir deras.

“DEV! Lo kenapa?” deva menoleh

Deva terdiam menatap gadis yang melihatnya dengan cemas

“Tangan lo! Ayo ikut gue!” deva hanya menuruti kata gadis itu, bibirnya seakan terkunci rapat. Masih teringat jelas bayangan wajah keke yang sangat amat bahagia, bahkan Deva sendiri tak tau keke bisa sebahagia itu.

“Sini gue beresin” gadis itu kini megobati luka deva

“Nah udah!” gadis itu tersenyum puas melihat hasil kerja tangannya

“Thanks” ucap deva singkat

“Lain kali kalo cemburu tuh jangan bikin tato di tangan lo, kasian tuh tangan lo”ceplos gadis itu

“Eh iya, gue iley”

“Gue ..”

“Anak agung ngurah deva ekada saputra” deva terkikik

“Hafal amat lo”ceplos deva

“Hehe”

“Lo pulang sama siapa?” tanya deva

“Sendiri”

“Mau bareng?”tawar deva

“Ehmm, ucapan terima kasih” iley mengangguk dengan senang hati

“Eh lo tau tadi?” iley menatap deva heran

“Tadi lohh” iley baru ngeh

“Iya, hehe”

“Jangan bilang siapa-siapa ya”pesan deva.iley mengangguk lagi

“Tenang aja”

“Ya udah cepet naik”iley dibonceng deva menuju rumahnya. Meski agak lambat, deva baru sadar ternyata tangannya sakit banget.

“Thanks ya dev” deva mengangguk lalu menjalankan motornya tanpa berucap apapun. Iley menghela nafas

“Ini udah lebih dari cukup kok”gumam Iley lalu masuk ke rumahnya.

Deva tak langsung pulang. Takut kakak-kakaknya itu bertanya-tanya tentang tangannya yang babak belur akibat ulahnya sendiri. Ia menuju taman.

“Sakit ke..”lirih deva menahan air matanya

Ia memilih duduk di atas rerumputan di tepi danau. Tempat itu selalu sepi.

“Ke, lo tau nggak sakit hati gue lebih dalem dibanding tangan gue ke” deva terus mengeluarkan uneg-unegnya

“Gue nggak tau kenapa gue bisa suka karena elo dan sekarang gue juga nggak tau kenapa gue sakit karna elo”

Deva mengedarkan pandangannya. Ia berhenti pada satu titik. Seekor merpati yang bulunya sangat  putih, tapi ia menemukan titik merah! Merah darah. Ia terus memperhatikan merpati itu.

“Kisah hidup gue kayak merpati itu yaa, luarnya aja indah padahal dalemnya miris.. haha”

Deva galau -_-v

***

Keke dan seorang pemuda yang dilihat deva tadi berhenti di sebuah cafetaria. Keke memang terlihat begitu bahagia.

“Yuk ke, masuk” kekemengangguk lalu mengikuti langkah pemuda itu

“Duduk ke” pemuda itu menarik kursi layaknya pasangan

“Mau pesen apa?” keke nampak sejenak berfikir

“Orange juice (perasaan minumnnya ini mulu deh-_-V)”

“Nggak makan?” keke menggeleng

“Kenapa?”

“Ngeliat kakak aja udah seneng”kata keke polos

“Bisa aja kamu”

Setelah pesanan mereka datang, keke dan pemuda yang dipanggil ‘kak’ itu bercerita tentang kehidupan masing-masing

“Gimana sekolah kamu, ke?”

“Biasa aja kak, kak debo sendiri?” yapp . Debo.

“Sama ke. Eh udah ada yang ditaksir belom nih?” pipi keke bersemu merah

“hayooo, siapa?”goda debo

“Namanya deva kak”

“Ciieee, ganteng pasti yaa?” goda debo lagi

“Yaa gitu deh kak” keke malu-malu -_-

“Gantengan mana sama kakak?” keke diam

“Mana yahh? Kakak aja deh’kata keke polos

“Haha”

“Kakak sendiri?” debo berfikir

“Ada yaa? Hayoo ngakuu?? Siapa cewek cantiknyaa? Yuhhuuu”balas keke menggoda

“Apa sih ke” debo terkekeh

“Siapa kak? Gantian donk”todong keke

“Anak baru. Namanya Ify”

“HAH? KAK IFY?” kening debo berkerut

“Kamu kenal ke?” keke mengangguk

“Itu kakaknya deva kak” debo terkekeh

“Dunia sempit banget ya ke”

“Haha, iya kak iyaa”

“Menurut kamu ify itu gimana?” tanya Debo meminta pendapat

“Cantik, baik, judes, bawel pokoknya perfect. Top deh pilihan kakak” debo tersenyum senang

“Kalo gitu kakak seneng dengernya, hehe” keke melengos

“Kak Ify tau ?” debo menggeleng

“Kenapa nggak bilang sih kak?”ceplos keke

“Kakak belom siap ke”kata debo polos

“Nah makanya siapin donk!” debo terkikik

“Nggak gampang kali. Lagian kakak kan baru kenal masa’ maen nembak nembaka aja. Haha” keke nyengir

“Makanya HAJAR!!”seru keke polos

“Ntar nggak cantik lagi donk ke”balas debo tak kalah polos

“ngeekkk” keke sepertinya mulai pasrah.

Keke dan Debo ini sebenernya dulu tetanggaan tapi debo pindah padahal keke udah deket banget sama debo, dan sekarang debo ke jakarta lagi sebenernya udah lama tapi baru sempet ketemu keke sekarang . rumah debo yang di samping keke dijual, jadi debo ga heran sama kelakuan shilla.


TO BE CONTINUE

0 komentar:

Posting Komentar