"Tanpamu,
aku sebatas rindu yang tak pernah sampai ke peraduannya." - Fanny Salma (20yo)

Senin, 05 Agustus 2013

Terlambat Untuk Sebuah Rasa



Tittle: Terlambat Untuk Sebuah Rasa
Author: Fanny Salma
NB: Request by Fee Stefii (akhirnya aku bisa menuhin janji buat bikin ini. HAHA-_-)

                Kala lamunanku melesat kepada lekuk wajahmu, semua tingkahmu dan segala tentangmu tiba-tiba ada desiran aneh menyapa hatiku. Ah... sesal itu ada. Nyatanya aku telah jatuh hati kepadamu, saat kamu sudah berhenti melangkah menghampiriku. Tak bisakah kamu kembali berjalan ke arahku? Melukiskan kisah kecil sederhana diantara kita seperti ketika kamu berjuang untukku. Maaf untuk ketidakpekaanku, andai aku lebih mengenal hatiku ketimbang egoku mungkin langkahmu sampai di depanku.

                Sesal itu terus menerorku, membuat resah dan gundah menemani hari-hariku. Untuk apa? Aku dan kamu punya jalan berbeda. Itu salahku, tak memperbolehkanmu mencari jalan bersamaku. Saat kamu sudah jauh, menapaki masa depanmu aku malah menginginkan kehadiranmu kembali. Aku ingin sosokmu terus tersenyum pada retina mataku. Aku ingin tutur katamu menyapu indra pendengaranku.

                Aku tau aku bodoh. Aku yang menciptakan sesal itu menusuk sampai menembus tulang-tulangku.  Rasanya sakit, lebih sakit lagi saat aku melihatmu menemukan sebuah ‘pengganti’ di masa depanmu. Bodoh! Aku terlalu bodoh membiarkanmu pergi dari hidupku. Menciptakan benteng antara kita berdua seakan-akan kita tak saling mengenal. Seharusnya aku menghentikan langkahmu dari dulu! Membuat kita melangkah sejajar mengais masa depan bersama-sama.

                Hhhh... lalu aku harus apa? Menantimu balik melangkah ke arahku? Aku tak secerdas itu untuk mengharapkan sesuatu yang bisa menghempaskanku. Bahagailah, mungkin ini cara terbaikku membalas semuanya darimu. Sesungguhnya perjuanganmu tak pernah sia-sia, hanya aku yang menyia-nyiakannya. Aku terlambat jatuh cinta.

0 komentar:

Posting Komentar